[caption id="attachment_48508" align="aligncenter" width="680"]
Sejumlah kendaraan milik pihak keamanan di Bandara Kualanamu terlihat melakukan patroli[/caption]
Pengamanan saat ini diperketat di Bandara Kualanamu, tepatnya menjelang kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Informasi dihimpun, Jokowi akan mendarat di bandara bertaraf internasional itu dalam rangka kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Selasa (1/3/2016).
Sehari sebelumnya Panglima Kodam I/BB sudah melakukan gladi bersih persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Bandara Kualanamu.
Manager humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto pada Senin (29/2) sore membenarkan ada peningkatan pengamanan di Bandara Kualanamu dari personil TNI dan Polri sementara untuk personil AVSEC tidak ada penambahan personil.
”Informasinya terakhir Presiden mendarat di Bandara Kualanamu dengan pesawat kepresidenan sekira jam 09.20 Wib. Ada peningkatan pengamanan dari TNI /Polri, tidak ada penambahan personil AVSEC,” terang Wisnu.
Dirinya juga membenarkan, Panglima Kodam I/BB turut melakukan gladi bersih persiapan penyambutan kepala negara tersebut. "Setelah mendarat di Bandara Kualanamu, sebentar di VIP lanjut ke Penara untuk melihat pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi,” ujar Wisnu.
Sementara itu terlihat di Jalan Sultan Serdang Desa Penara Kebon, Kecamatan Tanjung Morawa terlihat sejumlah ruas yang telah siap dibeton itu dibersihkan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Tak hanya TNI yang melakukan persiapan, di Polres Deliserdang juga melakukan apel yang diikuti ratusan personil kepolisian.
Sementara, Agus Khaliq selaku Direktur Teknik dan Operasi Jasamarga Kualanamu Tol menyatakan, pihaknya tak hanya terkendala di pembebasan lahan untuk mengebut pembangunan jalan bebas hambatan tersebut. Menurunya dampak material batu pecah yang sulit diperoleh menjadi salah satu hambatan mereka untuk mengebut pembangunan.
"Banyak proyek berjalan di Sumut. Mulai dari Kereta Api, kemudian Kualanamu dan ada lagi Kualatanjung. Sehingga kami rasakan dampak material batu pecah. Tapi kita sedang selesaikan dengan buat alat sendiri. Karena dengan mengandalkan alat di Medan, enggak ke uber,” terang Agus.
Menurutnya pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, saat ini sudah 86 persen. Selain itu, diproyeksikan jalan bebas hambatan dari Medan menuju Tebingtinggi ini akan ada 7 pintu. “Ya ada 7 pintu. Cemara itu salah satunya,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, untuk pembangunan ruas Jalan Tol Kualanamu-Tebingtinggi, pembebasan lahan mengalami hambatan. Misalnya, ada beberapa tanah milik PT Kereta Api Indonesia yang dikuasai masyarakat, pihak Jasamarga Kualanamu Tol bingung memberikan ganti rugi tersebut.
“Itu hanya masalah kordinasi saja kok dengan PJKA (PT KAI). Tanah PJKA ditempati rakyat, kita lindasi kesitu. Lah ganti rugi ke siapa. Itu yang jadi masalah. Itu (ganti rugi) ke rakyat atau PJKA,” ungkapnya.
Ditanya berapa nilai uang yang disiapkan untuk pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, menurutnya, hal tersebut di luar koridor mereka. Artinya, pihaknya hanya melakukan pengerjaan konstruksi hingga operasionalnya jika sudah rampung.
“Pengerjaan seksi 3 di Perbarakan-Lubukpakam, sudah 34 persen. Seksi terakhir nanti di Sergai. Di Sergei, masih pengadaan lahan karena baru 40 persen yang sudah selesai. Kemungkinan April atau Mei akan dilakukan konstruksi, saat ini belum ada konstruksi,” sebutnya. (Walsa)
Pengamanan saat ini diperketat di Bandara Kualanamu, tepatnya menjelang kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Informasi dihimpun, Jokowi akan mendarat di bandara bertaraf internasional itu dalam rangka kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Selasa (1/3/2016).
Sehari sebelumnya Panglima Kodam I/BB sudah melakukan gladi bersih persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Bandara Kualanamu.
Manager humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto pada Senin (29/2) sore membenarkan ada peningkatan pengamanan di Bandara Kualanamu dari personil TNI dan Polri sementara untuk personil AVSEC tidak ada penambahan personil.
”Informasinya terakhir Presiden mendarat di Bandara Kualanamu dengan pesawat kepresidenan sekira jam 09.20 Wib. Ada peningkatan pengamanan dari TNI /Polri, tidak ada penambahan personil AVSEC,” terang Wisnu.
Dirinya juga membenarkan, Panglima Kodam I/BB turut melakukan gladi bersih persiapan penyambutan kepala negara tersebut. "Setelah mendarat di Bandara Kualanamu, sebentar di VIP lanjut ke Penara untuk melihat pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi,” ujar Wisnu.
Sementara itu terlihat di Jalan Sultan Serdang Desa Penara Kebon, Kecamatan Tanjung Morawa terlihat sejumlah ruas yang telah siap dibeton itu dibersihkan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Tak hanya TNI yang melakukan persiapan, di Polres Deliserdang juga melakukan apel yang diikuti ratusan personil kepolisian.
Sementara, Agus Khaliq selaku Direktur Teknik dan Operasi Jasamarga Kualanamu Tol menyatakan, pihaknya tak hanya terkendala di pembebasan lahan untuk mengebut pembangunan jalan bebas hambatan tersebut. Menurunya dampak material batu pecah yang sulit diperoleh menjadi salah satu hambatan mereka untuk mengebut pembangunan.
"Banyak proyek berjalan di Sumut. Mulai dari Kereta Api, kemudian Kualanamu dan ada lagi Kualatanjung. Sehingga kami rasakan dampak material batu pecah. Tapi kita sedang selesaikan dengan buat alat sendiri. Karena dengan mengandalkan alat di Medan, enggak ke uber,” terang Agus.
Menurutnya pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, saat ini sudah 86 persen. Selain itu, diproyeksikan jalan bebas hambatan dari Medan menuju Tebingtinggi ini akan ada 7 pintu. “Ya ada 7 pintu. Cemara itu salah satunya,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, untuk pembangunan ruas Jalan Tol Kualanamu-Tebingtinggi, pembebasan lahan mengalami hambatan. Misalnya, ada beberapa tanah milik PT Kereta Api Indonesia yang dikuasai masyarakat, pihak Jasamarga Kualanamu Tol bingung memberikan ganti rugi tersebut.
“Itu hanya masalah kordinasi saja kok dengan PJKA (PT KAI). Tanah PJKA ditempati rakyat, kita lindasi kesitu. Lah ganti rugi ke siapa. Itu yang jadi masalah. Itu (ganti rugi) ke rakyat atau PJKA,” ungkapnya.
Ditanya berapa nilai uang yang disiapkan untuk pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, menurutnya, hal tersebut di luar koridor mereka. Artinya, pihaknya hanya melakukan pengerjaan konstruksi hingga operasionalnya jika sudah rampung.
“Pengerjaan seksi 3 di Perbarakan-Lubukpakam, sudah 34 persen. Seksi terakhir nanti di Sergai. Di Sergei, masih pengadaan lahan karena baru 40 persen yang sudah selesai. Kemungkinan April atau Mei akan dilakukan konstruksi, saat ini belum ada konstruksi,” sebutnya. (Walsa)
