Hilangnya Brankas KPUD Binjai Belum Terungkap

Sebarkan:
Kasus hilangnya brankas KPUD Kota Binjai, yang diklaim berisi uang tunai Rp 250 juta, dan 1.191 lembar hologram, pada 2 November 2015 silam, hingga kini belum mampu diungkap pihak kepolisian.

Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat diwawancara melalui Kasat Reskrim, AKP Bambang Herianto Tarigan, Kamis (7/1/16) malam, mengaku, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Bahkan dia mengungkapkan, belum ada satu pun pihak ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satrekrim Polres Binjai.

"Sampai sekarang kasusnya masih kita lidik. Belum ada satu pun pihak yang ditetapakan sebagai tersangka. Dalam hal ini, kita jalani semua prosedur penyelidikan secara bertahap," ujar Bambang.
Seperti diketahui, brankas KPUD Kota Binjai berisi uang tunai Rp 250 juta dan 1.191 lembar hologram Pemilukada Binjai, yang tersimpan di Ruang Bendahara, dilaporkan hilang, pada 2 November 2015 silam.

Hilangnya brangkas kecil berukuran sekitar 20 x 30 sentimeter itu pertama kali diketahui sekira pukul 09.15 wib, oleh Denny Simbolon, tidak lain Bendahara KPUD Kota Binjai.

Pasca peristiwa itu dilaporkan polisi, Satreskrim Polres Binjai langsung menggelar olah tempat kejadian perkara, serta memeriksa sejumlah saksi.

Bahkan Ketua KPUD Kota Binjai, Herry Dani, Kepala Divisi Keuangan dan Logistik, Chaisal Andrio, termasuk Bendahara, Denny Simbolon, dan tiga stafnya, turut dimintai keteranannya.

Sebaliknya berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Bambang Herianto Tarigan, saat itu, hilangnya brankas diduga dicuri oleh orang yang mengetahui kondisi ruangan.

Sebab dari hasil olah tempat kejadian perkara, diakuinya, tidak satu pun ditemukan tanda kerusakan, baik pada pintu dan jendela, maupun lokasi tempat brankas itu disimpan.(hendra)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar