Pemko Binjai Gelar Seminar Deteksi Dini Kanker Pada Anak dan Dewasa

Sebarkan:

Penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia dan nomor 7 di Indonesia.

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, tercatat prevalensi penyakit kanker sudah mencapai 0.14 persen, atau 347.792 orang dari total populasi penduduk.

Yang lebih memprihatinkan lagi, berdasarkan prediksi badan kesehatan dunia (WHO) pada 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat.

"Untuk Kota Binjai saat ini penderita kanker telah mencapai angka 243 orang sekitar 40 persen telah dirujuk dan diobati. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai melalui Dinas Kesehatan yaitu dengan melakukan pemeriksaan makanan jajanan di lingkungan sekolah, dan melakukan deteksi dini kanker serviks, dan kanker payudara," ungkap Walikota Binjai, HM Idaham, melalui Sekda, M Mahfullah P Daulay, saat membuka seminar deteksi dini kanker pada anak dan dewasa, di Aula Pemko Binjai, Selasa (8/5/2018).

Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, harus dapat digerakkan secara bersama-sama, serta diperlukan kesadaran hidup sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat. Selain itu pengetahuan tentang kesehatan khususnya penyakit kanker sangatlah penting. 

Dikatakan Sekda, dalam kebanyakan kasus penderita kanker yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Hal ini dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker. 

"Maka pemahaman dan pengetahuan mengenai kanker ini patut disebarluaskan kepada masyarakat, mulai dari antisipasi, gejala, pencegahan, pengobatan dan lain sebagainya. Salah satunya adalah dengan seminar deteksi dini kanker, sehingga kita berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan, khususnya kepada masyarakat," tegas Sekda.

Prof Dr Hj Bidasari Lubis, selaku narasumber mengatakan, kanker terjadi akibat pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal.

"Kebanyakan anak-anak penderita kanker yang datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Kanker pada anak dapat diobati apabila datang di stadium awal, diagnosis dini dan akurat, terapi awal dan tepat, kebanyakan 70-80 persen kasus kanker datang dalam diagnosis terlambat," ujar Bidasari.   

Selanjutnya, narasumber dr Deri Edianto menegaskan kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang wanita, disebabkan infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), penularannya melalui aktivitas seksual.

"Sama halnya dengan kanker pada anak, kanker serviks juga dapat dicegah dengan melaksanakan deteksi dini, dan memulai melakukan perilaku hidup sehat," ungkap Deri. (Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini