[caption id="attachment_40407" align="alignleft" width="350"]
Awaluddin Rao[/caption]
[caption id="attachment_40408" align="alignleft" width="350"]
Sukran Tanjung[/caption]
Merasa gerah dihina di jejaring sosial facebook, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sukran Jamilan Tanjung, melaporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng, Awaluddin Rao ke Poldasu, Selasa (29/9/2015).
Pada wartawan, Sukran sendiri sudah mengakui perihal laporannya ke Poldasu tersebut. Kata Sukran, penghinaan yang dilakukan Awaluddin melalui akun facebook itu, dengan cara mengupload fotonya ketika digendong seseorang saat meninjau bencana banjir di Kecamatan Barus, Tapteng, beberapa waktu.
[caption id="attachment_40408" align="alignleft" width="350"]
Merasa gerah dihina di jejaring sosial facebook, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sukran Jamilan Tanjung, melaporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng, Awaluddin Rao ke Poldasu, Selasa (29/9/2015).
Pada wartawan, Sukran sendiri sudah mengakui perihal laporannya ke Poldasu tersebut. Kata Sukran, penghinaan yang dilakukan Awaluddin melalui akun facebook itu, dengan cara mengupload fotonya ketika digendong seseorang saat meninjau bencana banjir di Kecamatan Barus, Tapteng, beberapa waktu.
Foto itulah yang menjadi objek hujatan, baik oleh beberapa pengguna facebook lain yang berteman dengan akun Awaluddin Rao.
"Saat itu saya hendak menghadiri acara HNSI, ketuanya dari Sumut hadir, jadi saya diminta hadir. Lalu, saat itu saya hanya mengenakan baju yang sedang dipakai di badan saja. Kemudian saya meninjau banjir. Kebetulan ada warga yang meminta saya menyeberang supaya bisa melihat mereka lebih dekat. Tapi saya bilang, ini bagaimana, baju saya hanya satu ini yang dibawa, sementara saya mesti buka acara (HNSI). Lalu dibilang pakai ban (pelampung) dan saya digendong oleh seorang personel TNI. Hanya (digendong) beberapa langkah saja. Rupanya ada yang memotonya. Habis meninjau banjir itu, saya balik ke acara HNSI itu," terang Sukran.
Terpisah, Awaluddin Rao membantah dirinya telah menghujat Plt Bupati atau siapa pun di akun facebooknya. Katanya, postingan foto tersebut bukan diupload olehnya, melainkan postingan orang lain di dinding akunnya.
"Saya tidak pernah merasa menghujat atau menghina Plt Bupati Sukran Tanjung atau siapapun di facebook itu. Soal foto itu, bukan saya yang upload, teman saya yang kirim ke saya," kata Awaluddin yang dihubungi kemarin.
Soal foto itu, sambungnya, bukan rekayasa. "Saya hanya menyampaikan apa yang ada. Kalau menyampaikan apa adanya, baik di koran maupun di media sosial, itu bukan menghujat namanya," ucapnya.
Awaluddin sendiri tidak gentar menyikapi pelaporan itu. Dirinya siap menghadapi proses hukumnya. "Pelaporan itu kan hak dia. Kalau nanti saya misalnya dipanggil penyidik kepolisian, saya siap 24 jam. Saya akan sampaikan klarifikasi atas apa yang dituduhkan kepada saya," ujarnya. (ist)
"Saat itu saya hendak menghadiri acara HNSI, ketuanya dari Sumut hadir, jadi saya diminta hadir. Lalu, saat itu saya hanya mengenakan baju yang sedang dipakai di badan saja. Kemudian saya meninjau banjir. Kebetulan ada warga yang meminta saya menyeberang supaya bisa melihat mereka lebih dekat. Tapi saya bilang, ini bagaimana, baju saya hanya satu ini yang dibawa, sementara saya mesti buka acara (HNSI). Lalu dibilang pakai ban (pelampung) dan saya digendong oleh seorang personel TNI. Hanya (digendong) beberapa langkah saja. Rupanya ada yang memotonya. Habis meninjau banjir itu, saya balik ke acara HNSI itu," terang Sukran.
Terpisah, Awaluddin Rao membantah dirinya telah menghujat Plt Bupati atau siapa pun di akun facebooknya. Katanya, postingan foto tersebut bukan diupload olehnya, melainkan postingan orang lain di dinding akunnya.
"Saya tidak pernah merasa menghujat atau menghina Plt Bupati Sukran Tanjung atau siapapun di facebook itu. Soal foto itu, bukan saya yang upload, teman saya yang kirim ke saya," kata Awaluddin yang dihubungi kemarin.
Soal foto itu, sambungnya, bukan rekayasa. "Saya hanya menyampaikan apa yang ada. Kalau menyampaikan apa adanya, baik di koran maupun di media sosial, itu bukan menghujat namanya," ucapnya.
Awaluddin sendiri tidak gentar menyikapi pelaporan itu. Dirinya siap menghadapi proses hukumnya. "Pelaporan itu kan hak dia. Kalau nanti saya misalnya dipanggil penyidik kepolisian, saya siap 24 jam. Saya akan sampaikan klarifikasi atas apa yang dituduhkan kepada saya," ujarnya. (ist)