DELISERDANG | Masyarakat mendesak Gubernur Sumatera Utara ( Gubsu) Bobby A Nasution dan Pemerintah pusat Kementrian PUPR untuk dapat segera merealisasikan rencana pembangunan jembatan layang ( Underpass) Simpang Kayu Besar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Foto : Kemacetan parah kendaraan sepanjang dua Kilometer ( MOL/GN)
Setiap hari kemacetan terjadi, terlebih lagi terutama di simpang tol belmerah hingga simpang kayu besar. Bahkan dampaknya bisa sampai depan Vihara setia Budi yang berjarak satu kilometer dari simpang tol. Hal ini menyulitkan masyarakat.
" Sudah beberapa tahun tertunda rencana pembangunan jembatan layang Simpang Kayu besar. Padahal masyarakat pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan Underpass itu sudah setuju semua, karena memang dibutuhkan sekali pembangunan itu guna mengatasi kemacetan kendaraan yang setiap hari terjadi," ucap Manto. Warga Desa Buntu Bedimbar Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa. Sabtu 16/8/2025.
Hal senada disampaikan Zuhamdy tokoh masyarakat, warga Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa. Mendesak Gubsu Bobby Nasution segera realisasikan Underpass atau jembatan layang di simpang kayu besar agar dapat mengatasi kemacetan dan kepadatan kendaraan di Jalan Lintas Sumatera ( Jalinsum) dari arah Medan Lubukpakam, maupun dari arah Bandara Kualanamu dan Jalan Limau Manis.
" Segera dibangun jembatan layang itu, karena tiap hari macet. Sebab putaran kendaraan yang didepan mesjid PTPN II itu terlalu sempit, kalau truk besar mau mutar udah jelas macet. Apa lagi kalau kendaraan lagi ramai yang mau mutar ke arah Medan. Tambah lagi didepan simpang lampu merah tol macet juga," ujar Zul.
Sebelumnya, Kementerian PUPR sudah merencanakan membangun jembatan layang (fly over) di simpang Kayu Besar Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Sebagai tahap awal pihak Kementerian PUPR juga sudah mengundang dan mensosialisasikan rencana pembangunan jembatan tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak akan pembangunannya di Convention Hall kito Tanjung Morawa Rabu, (6/1/2021) lalu.
Saat itu pihak Kementerian PUPR mensosialisasikan kepada masyarakat yang sudah difasilitasi Pemkab Deliserdang secara virtual. Ada 61 warga yang lahannya terkena dampak akan pembangunan jembatan tersebut. Mereka berada di empat Desa mulai dari Desa Tanjung Morawa A, Buntu Bedimbar, Limau Manis dan Bangun Sari Baru. Pemkab hanya berperan membantu memfasilitasi masyarakat.
Adapun rencana pembangunan
dari arah Medan titik nol mulai dari dekat Polsek Tanjung Morawa dan mulai menanjak di depan lapangan Garuda. Kalau yang dari arah Lubukpakam pelebarannya mulai dari depan toko roti mawar dan mulai menanjak di depan pintu gerbang kantor direksi PTPN II. Jembatan Sungai Belumai itu pun mau dilebari juga.( GN)
