LANGKAT | Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Langkat dinilai gagal menyelesaikan masalah sampah dan memastikan kebersihan lingkungan pasar tradisional Pangkalan Susu.
Masalah penumpukan sampah di Kec. Pangkalan Susu, itu merupakan tantangan besar yang membutuhkan tindakan tegas dari Kadis LH Langkat terhadap jajarannya yang dinilai tidak prof aktif dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya di lapangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kab Langkat, Harmain S. STP yang dikonfirmasi Metro Online melalui sambungan Whatsapp nya, Senin (20/01/2025), membenarkan pengelolaan sampah tidak berjalan maksimal di lingkungan pasar tradisional dengan alasan dua armada angkutan sampah sedang rusak berat.
Dua unit armada angkutan sampah milik Dinas LH Langkat rusak berat terkesan dibiarkan terpuruk dengan waktu yang cukup lama yang mengakibatkan tumpukan sampah terlambat di buang ke TPA (tempat pembuangan akhir).
Dampak dari tumpukan sampah basah dan kering sempat membuat para pedagang dan masyarakat lainnya resah. Selain tumpukan sampah menimbulkan bau busuk, juga merintangi kendaraan yang akan melintasi badan jalan, tepatnya di Jl. Sandang Pangan, Kel. Bukit Jengkol.
Disinggung apakah dana anggaran pemeliharaan armada tidak tersedia, sehingga kedua dump truck tersebut tidak segera diperbaiki, bahkan saat ini satu lagi armada tersebut masih dibiarkan terpuruk di halaman Kantor camat Pangkalan Susu.
Harmain menjelaskan, pihaknya memiliki anggaran perawatan, dan dana operasional. Namun, kata dia kerena dua armada tersebut sudah dalam kondisi rusak parah, sehingga butuh waktu untuk perbaikan, ujarnya.
Terkait kondisi armada yang rusak parah, lanjutnya, pihaknya akan mengajukan permohonan kepada Sekda/ Pj Bupati Langkat, untuk mengatasi masalah itu, sambungnya.
Sementara infrastruktur jalan yang rusak parah diperkirakan sepanjang lebih kurang 4 kilometer menunju TPA di Lingkungan Sei Rambong, Kelurahan Tangkahan Durian, itu sudah disampaikan ke Dinas PUPR Langkat.
"Sewaktu saya jadi Camat di Kecamatan Brandan Barat, hingga saat ini jadi Kadis LH Langkat telah beberapa kali mengajukan proposal peningkatan jalan menuju TPA, namun sejauh ini belum terealisasi," ujarnya.
Dua unit dump truck milik Dinas LH Langkat rusak dengan waktu yang cukup lama, itu menunjukkan bahwa kinerja pejabat dinas bersangkutan sedang tidak baik-baik saja, ujar Ketua Aliansi Teluk Aru, Libertus Sijabat kepada Metro Inline, menanggapi tumpukan sampah yang sempat berserakan di lingkungan pasar tradisional Pangkalan Susu baru baru ini.
"Untuk menangani sampah saja tidak becus, bagaimana pula mengerjakan yang lebih besar lagi. Padahal kesejahteraan oknum-oknum pejabat di dinas terkait itu sudah dijamin pemerintah, tapi kenapa persoalan sampah saja tidak beres" ujarnya dengan nada tanya.
Bukankah oknum-oknum pejabat di Dinas LH Langkat setiap bulannya menerima gaji dari pemerintah, dan dana anggaran pemeliharaan armada /operasional dikatakan tersedia, akan tetapi pengolahan sampah tidak juga berjalan maksimal, lalu apalagi kendalanya?
Mungkin bagi oknum pejabat yang tidak berada di lokasi tumpukan sampah tidak akan merasakan bau busuk yang menyengat hidung, tapi bagi para pedagang, dan warga yang berbelanja di pasar tradisional Pangkalan Susu, apalagi warga yang berdomisili di Jalan Sandang Pangan, itu siang dan malam mencium aroma tak sedap, apalagi saat ini musim hujan, terang Sijabat.(ls/lkt1)


