DELISERDANG | Rusaknya Ekosistem Aliran Sungai Ular di Desa Pagar Merbau 2, Desa Sumber Rejo, Desa Suka Mandi Hulu dan Hilir Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang kini mengakibatkan dampak buruk pada sungai Ular hingga penyusutan air sungai menjadi sumber bahan baku produksi PDAM Tirta Deli terganggu. Dampak itu mempengaruhi distribusi air ke 3000 pelanggan PDAM Tirta Deli. Kamis 26/12/2024.
PDAM Tirta Deli
Aktivitas Galian C Pasir dan Tanah merusak sungai dan mengakibatkan abrasi besar dibeberapa bagian bantaran sungai ular. Pihak Balai Wilayah Sungai ( BWS) Sumut hingga aparat penegak hukum tak berkutik menindak para pemain galian C yang merusak sungai ular. Meski dampak yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat banyak.
Menurut Direktur BUMD Tirta Deli, M Topan Sahroni mengatakan bahwa saat ini mereka mengalami kesulitan untuk bahan baku air sungai ular untuk diproduksi pada pelanggan karena penurunan debit air permukaan sungai yang signifikan.
" Dampak ini berpengaruh pada 3000 konsumen PDAM Tirta Deli, hingga tak bisa maximal memberikan suplai air dan yang paling terdampak itu pelanggan yang menggunakan pipa lama dengan ukuran 2-3 inci. Kami terus upayakan perbaikan dan menjaga kecukupan bahan baku air sungai dengan memasang sekat sekat," ucapnya.
Topan tak menampik kalau aktivitas galian C juga mempengaruhi suplai air dari Sungai Ular mengakibatkan pulau pulau sungai dan pendangkalan.
" Kita terpaksa tiap bulan pindahkan pompa imtek agar ketengah sungai lagi cari yang dalam, Aktivitas Galian C disekitar wilayah itu juga berpengaruh," imbuhnya.
Sementara itu, ratusan pelanggan PDAM Tirta Deli di Kecamatan Pagar Merbau hingga kini juga masih belum mendapatkan suplai air dari PDAM Tirta Deli. Warga mengaku sudah empat bulan aliran air mereka mati. Untuk memenuhi kebutuhan air warga ada yang membuat sumur bor dan ada juga yang terpaksa beli air galon hingga minta air ke mesjid.(GN)
