Satika-Sarlandy Siap Dorong Peningkatan Anggaran Pembinaan Ulos di Pulau Sibandang

Sebarkan:

TAPUT | Satika Simamora meyakinkan masyarakat Desa Pulau Sibandang, Kecamatan Muara, bahwa ketika kelak dirinya diamanahkan menjadi bupati Tapanuli Utara (Taput) periode 2025-2030, akan menggali semua potensi yang ada di wilayah tersebut. Tujuannya agar kehidupan masyarakat semakin berkualitas dan perekonomian lebih meningkat.

"Ketika saya terpilih menjadi bupati, tugas saya adalah membuat setiap rumah tangga menjadi keluarga yang berkualitas, punya tabungan, punya ketrampilan dan keluarga mandiri yang bahagia. Di kepemimpinan saya akan saya tebarkan kasih dan sayang kepada para pemuda, rumah tangga dan lansia," ucapnya dalam silaturahmi dengan ratusan masyarakat di Pulau Sibandang, Desa Sibandang, Muara, Sabtu (16/11).

Desa Sibandang, menurut Satika Simamora adalah desa yang unik dengan sumber daya wisata yang besar. Diungkapkan dia bahwa dulu banyak dana dari kementerian ke Pulau Sibandang untuk membuat homestay.

"Jadi jangan sampai Satika - Sarlandy kalah di sini. Harus menang. Kalau saya menang maka Desa Sibandang ini akan menjadi prioritas bagi saya. Kemiskinan yang masih dirasakan masyarakat setelah saya turun langsung ke tengah masyarakat ternyata yang dibutuhkan adalah kejujuran, ketulusan, dan kemandirian," kata dia.

Selama menjabat ketua Dekranasda Taput, diakuinya sering datang ke Pulau Sibandang. Ia berjanji lima tahun ke depan lebih mendorong anggaran untuk membina para pengrajin ulos tenun di desa tersebut.

"Selama ini dananya memangnya tidak cukup, saya justru lebih banyak memakai dana pribadi agar kerajinan ulos tenun dapat lebih dikenal. Saya juga tidak pernah memakai uang pemerintah untuk kegiatan sehari-hari. Apalagi saat Covid19, ekonomi dunia hampir lumpuh, namun Bupati Taput Pak Nikson saat itu, mengajukan dana PEN  sampai Rp400 miliar dari pemerintah pusat. Dan saat itu masyarakat Taput bertumbuh ekonominya sampai 1,5 persen," ungkapnya.

Karenanya ia meminta jangan sampai masyarakat salah dalam memilih pemimpin.
Pilihlah pemimpin yang tulus, jujur dan peduli kepada rakyatnya.

"Kalau saya terpilih menjadi bupati di Kabupaten Tapanuli Utara akan mengabdi dan bekerja untuk kebaikan dan kasih sayang," ujar Satika Simamora.

Turut hadir Ketua Umum Tim Pemenangan Satika-Sarlandy, Nikson Nababan, Cawabup Taput, Sarlandy Hutabarat, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDIP, Paltak Siburian, para tokoh adat, masyarakat serta tokoh agama. Nikson Nababan pada kesempatan itu juga turut melantik para pengurus TPS dan relawan Satika-Sarlandy, guna mengawal suara dan kemenangan paslon nomor urut 1.

Semangat Kemenangan

Sarlandy Hutabarat dalam orasi politiknya meminta masyarakat Pulau Sibandang dan Muara pada umumnya untuk selalu menjaga semangat hingga hari pelaksanaan Pilkada, 27 November 2024.

"Kemenangan Satika - Sarlandy adalah karena semangat dari semua masyarakat di Pulau Sibandang. Semoga Tuhan mendengarkan doa dan harapan kita agar pada 27 November 2024, Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat menang," ujarnya.

Ia mengajak masyarakat untuk satu pikiran dan satu tujuan dalam memenangkan Satika-Sarlandy. Setelah pertemuan ini, mulailah mengajak keluarga, saudara, teman dan tetangga untuk memilih paslon nomor urut 1. 

"Saya ucapkan selamat untuk tim TPS yang baru dilantik. Kalian semua adalah pilihan Tuhan. Di negara demokrasi tidak mengenal dinasti. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Katakan kalau Satika-Sarlandy adalah pilihan Tuhan dan masyarakat di Kabupaten Taput," pungkasnya.

Paltak Siburian ikut menguatkan bahwa Taput sangat membutuhkan pembangunan yang berkelanjutan, mengingat pondasi yang sudah dibangun mantan bupati Taput dua periode, Nikson Nababan harus semakin dikuatkan.

"Ini bukan persoalan Sartika Simamora, bukan persoalan Sarlandy Hutabarat dan ini bukan persoalan Nikson Nababan. Namun ini adalah persoalan anak dan cucu kita lima tahun ke depan," tegas dia.

Isu dinasti yang disebarkan paslon lain, kata dia adalah omong kosong, karena Indonesia menganut sistem demokrasi bukan kerajaan. Ia mengaku bangga dan tidak akan malu jika nanti Kabupaten Taput dipimpin sosok perempuan. Bahkan menurutnya inilah saatnya setelah 79 tahun lamanya Kabupaten Taput berdiri, akan dipimpin seorang ibu.

"Saya juga meminta agar pada 27 November 2024, usai memilih jangan langsung meninggalkan bilik suara, namun kawal bilik suara sampai penghitungan suara," pungkasnya. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini