DELISERDANG | Aksi pembiaran dan memfasilitasi dari BKD Deliserdang dan PJ.Bupati Deliserdang kepada Balon Bupati Deliserdang Asriludin Tambunan untuk memanfaatkan Jabatannya sebagai Kadis Kesehatan terlihat sangat jelas , padahal Asriludin Tambunan sudah mendaftar ke KPU Deliserdang,namun hingga kini walaupun susah melakukan pengunduran diri dari ASN tetapi Jabatan Kadisnya belum juga di copot.Bakal Calon Bupati Deliserdang Asriludin Tambunan bersama ASN perangkat Kecamatan , Puskesmas Percut Seituan membuat kegiatan
Informasi dihimpun, semenjak sesuai daftar Kadis Kesehatan Asriludin Tambunan tersebut menggelar beberapa kegiatan dinas yang tentunya memakai fasilitas pemerintah bahkan kegiatan tersebut hingga sampai saat ini, seperti melaksanakan jalan sehat senam massal di desa sampali Kecamatan Percut Seituan yang di hadiri perangkat Pemerintahan seperti Camat Percut A.Sukri dan Kades Sampali M.Ruslan.
Kepala BKD Abduh Razali saat dikonfirmasi terkaitnya adanya ASN yang juga keluarga salah satu Calon Bupati atau Calon Cawabup sepertinya ada paksaan dari Calon Bupati tertentu agar segera cuti dari ASN. Sedangkan Kadis Kesehatan Asriludin Tambunan masih berlenggang dengan jabatannya.
" Ini saran aja bang , yang kami layangkan surat cuti , agar tidak ada apa apa kemudian hari , karena kita khawatir ada dipolitisir kepada ASN ini" kilah Abduh saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Namun saat di tanya , soal Kadis Kesehatan Asriludin Tambunan yang juga sebagai Balon Bupati sesampai mana sudah proses pengunduran dirinya dan bahkan belum di nonjobkan dari Kepala Dinas. Abduh seperti tidak bisa menjawab.
" Gini bang, kita harus netral , biar jangan ada apa apa " jawab Abduh seperti memutar mutar jawaban.
Menanggapi hal ini Ketua Komunitas Warga Pencinta Deliserdang (KWPDS) Kabupaten Deliserdang Sawaluddin Lubis menyesalkan dengan adanya pemaksaan dari BKD Deliserdang untuk mencutikan salah satu ASN yang masih keluarga Calon Bupati-cawabup adalah perlakuan yang sangat kotor dan sangat berbau politisasi dari Calon Bupati lain yakni diduga dilakukan Kadis Kesehatan mengintimidasi BKD Deliserdang.
" Kepala BKD dan PJ Bupati jangan melakukan politik busuk , ini belum masa kampanye kok salah satu keluarga Calon di paksa Cuti , yang yang harus di bebas tugaskan itu Kadis Kesehatan Asriludin Tambunan dari jabatan Kadisnya. Ini kan seperti ada pembiaran sebelum penetapan Calon Bupati tgl 22 September nanti , sehingga Kadis Kesehatan itu berlenggang semuanya melakukan kegiatan pemerintahan " kata Sawaluddin Lubis kepada wartawan Jumat (6/9) di Lubukpakam.
Ia meminta agar Asriluddin Tambunan segera di copot dari Jabatannya dan jangan melanggar surat edaran Netralitas ASN.
" PJ Bupati dan BKD harus segera mencopot Jabatan Kadis Kesehatan dan jangan dibiarkan seperti disengaja , ini yang membuat demokrasi kita di cedrai padahal pemkab Deliserdang melalui PJ.Sekdakab sudah mengeluarkan surat edaran tentang Netralitas ASN, nah surat edarannya ini ya jangan di langgar sama yang membuat ini , kan sama saja membodohi masyarakatnya sendiri. PJ Bupati dan jajarannya harus netral dan menjaga integritas ini, apabila tidak netral maka kami akan melakukan demo besar ke Kantor Bupati Deliserdang dan Kantor Bawaslu Deliserdang" tagas Sawaluddin Lubis.
Sebelumnya, PJ.Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman mengatakan agar ASN netral dalam mengikuti Pilkada serentak ini.
"PNS wajib netral tegas itu cuma kita harus sadari juga sekarang inikan belum ada calon, nah itu juga. Sekali lagi kita harus pahami juga posisi calon belum ada, bakal calon yang baru ada. Misalnya lah kalau kami pun tak boleh dekat dengan dr Aci (sapaan akrab dr Asri Ludin) sementara dia kepala dinas kami, bagaimana logikanya?, " ujar Wiriya Alrahman saat di konfirmasi Jumat (24/8) usai sholat Jumat di Masjid Pemkab Deliserdang.
Wiriya mengaku lain halnya kalau nanti dr Aci sudah ditetapkan jadi calon Bupati. Disaat itu statusnya pun langsung berubah karena telah berhenti dari PNS. Wiriya memandang sejauh ini netralitas anggotanya masih bagus.
"Belum ada masuk laporan (ke dirinya terkait tidak netralnya ASN di Deliserdang) karena masih bakal calon. Sekarang saya tanya apa udah pasti kali rupanya Aci itu jadi calon? Balon bisa putus dan kempes (gagal). Kalau menurut saya sekarang ini masih belum (bisa dikatakan melanggar kalau ASN bertemu dengan Balon)," kata Wiriya.
Wiriya menegaskan ada saatnya ASN baru bisa dikatakan melanggar. Disebut pada saat sudah tanggal 22 September baru ada penetapan calon dan di situ PNS seperti Aci baru berhenti. Ia mengaku sudah berulang kali mengingatkan jajarannya agar tetap netral setelah ada penetapan calon.
"Kami nanti akan buat tim dan kami akan dipantau juga. Semua ASN itu wajib netral tapi ingat kami punya hak pilih. Bukan kami nggak bisa milih. Kalau si anu sor sama si anu ya itu hak dia. Tapi tidak boleh ikut ikutan (jadi tim sukses)," ucap Wiriya. (Wan)