PERCUT SEI TUAN - Masyarakat yang hendak melintas di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang kesal dengan penutupan dan pemblokiran jalan oleh kelompok warga.
Padahal jalan tersebut sangat membantu warga saat menuju Medan. "Kami sangat terganggu akibat jalan ditutup," ujar Andi, warga Jalan Pasar 1 Desa Amplas kepada wartawan, Rabu (18/9/2024) pagi.
Pria yang memiliki dua anak ini, mengaku bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Jl. SM Raja Medan. Selama ini, mereka memanfaatkan jalan tersebut menuju Kota Medan, terutama ke arah Jalan SM Raja Medan, Jalan Menteng dan Simpang Limun.
Andi berharap tindakan yang merugikan kepentingan umum seperti ini harus ditindak.
Hal yang sama dialami Rendy, salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan Kota Medan. Sejak dua hari ini, mahasiswa semester 2 ini sangat terganggu saat mau kuliah.
"Dari semalam saya tak bisa melintas dari kawasan itu karena pohon diletakkan di badan jalan," ujarnya.
Masyarakat pengguna jalan juga terdampak, terpaksa memutar arah akibat pemblokiran tersebut.
Tambahnya, warga terlihat selalu ronda membuat warga lain ketakutan saat melintas.
"Kalau ada masalah lahan lebih baik diselesaikan dengan musyawarah bukan menutup jalan seperti ini," harapnya.
Pemblokiran jalan menggunakan kayu jati putih yang diduga dipimpin OB ini telah berlangsung sejak 16 September 2024 dan terus berlanjut hingga saat ini, Selasa (17/9/2024).
Aksi ini diduga dilakukan untuk mempertahankan lahan yang menurut informasi sudah beralih kepemilikan ke pihak pengembang.
Situasi semakin memanas ketika rumah Kepala Dusun 3, Ayub, diserang oleh kelompok warga karena dianggap berpihak kepada pengembang.
Serangan ini terekam CCTV, dan pelakunya sudah diketahui. Rumah Ayub kini sudah dipasangi garis polisi sebagai bukti tindak kekerasan yang terjadi.
Warga berharap agar aparat keamanan segera turun tangan untuk membuka blokir jalan.
Hadir di lokasi dalam rangka monitoring situasi ini antara lain Junaidi SE, M.Si (Sekcam Percut Sei Tuan), Mayor Inf. Fitriadi (Danramil Percut Sei Tuan), petugas Sabhara dan Brimob Polresta, Edi Purwanto (Kades Amplas), serta perangkat desa lainnya. (tim)