DELISERDANG | Nasib miris dialami warga kurang mampu Amran Wahyudi ( 36) Warga Desa Dalu Sepuluh A Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang. Pekerjaan sebagai buruh harian lepas yang menjadi sumber penghidupan rupanya juga memberikan musibah bagi dirinya. Pada saat sedang bekerja, kepala korban tertimpa reruntuhan besi bangunan gudang yang mereka cincang di Daerah Bagan Siapi api Propinsi Riau beberapa bulan lalu.Amran Warga Kurang Mampu kesulitan biaya berobat
Akibat peristiwa itu, Amran sempat dirawat intensif dan nyawanya masih terselamatkan. Namun proses pengobatan yang didapat Amran dari bantuan pembawa dirinya kerja untuk biaya dirumah sakit hingga Rp seratus juta lebih tidak cukup dan akhirnya Amran dipulangkan dari Rumah Sakit di Dumai ke rumahnya.
Selama dirumah, Amran sempat mengurus BPJS untuknya dan anak istrinya, namun naasnya lagi bahwa BPJS yang diurus dan dibayarnya itu tak menanggung sakit akibat kecelakaan kerja. Hal ini membuat Amran dan istrinya sangat sedih. Gimana mereka lagi bisa mendapatkan perobatan, karena untuk biaya umum mereka tak mampu.
" Kami saat ini saja masih ngontrak rumah, kemarin sudah ngurus BPJS Mandiri sudah bayar tapi rupanya tidak bisa digunakan untuk sakit yang diakibatkan kecelakaan kerja. Sedih kali kami masyarakat kecil ini kemana lagi caranya agar bisa mengoperasikan suami saya yang batok kepalanya masih didalam perutnya kata dokter," ucap Ani( 32) Istri Amran. Rabu 4/9.
Sani menceritakan suaminya saat ini terus-terusan mengeluh kesakitan dibagian perut. Ia menyebut ini efek dari kelamaan suaminya menjalani operasi kedua. Disampaikan kalau dirinya takut ke rumah sakit karena memang tidak punya biaya. Jangankan untuk berobat untuk makan saja ia harus pintar-pintar bagaimana asap masih mengebul di rumahnya.
"Kalau orang desa sudah datang melihat kondisi suami saya. Ya beginilah memang. Saya berharap ya kalau bisa dibantu bagaimana suami saya bisa dioperasi lagi di rumah sakit Pemerintah sini," ucap Ani di rumah kontrakannya di Gang Kenari Desa Dalu X B.( Wan)