Pembangunan SMA Plus Besitang Langkat Berbiaya Puluhan Miliar Rupiah Dipertanyakan

Sebarkan:

 



LANGKAT
 | Pembangunan gedung SMA Plus di Lingkungan VI Bukit Gayor, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, terus menjadi sorotan. 

Pasalnya, sudah tiga tahun lebih pembangunan gedung sekolah, dan fasilitas lainnya hingga saat ini belum juga rampung, belum lagi kualitas bangunan yang dinilai tak sesuai dengan bestek, patut dipertanyakan.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bangunan mengalami retak-retak, padahal bangunan belum diresmikan dan digunakan. Anehnya, nama SMA Plus Langkat itu dicetuskan pada masa Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, tapi kini berubah nama menjadi SMA Negeri 2 Besitang.

Dari pantauan beberapa wartawan di SMA Negeri 2 Besitang baru baru ini, terlihat sepi tanpa aktivitas di lokasi sekolah, tidak satupun pegawai/guru yang dapat ditemui di lokasi guna dimintai keterangan.

Saat ditinjau keberadaan sejumlah ruangan terlihat terkunci dan di gembok, banyak ruangan kosong tanpa ada sarana mobiler, sementara di depan aula utama sudah terpasang spanduk penerimaan siswa baru (PPDB) T.P 2024-2025, pendaftaran tahap I dibuka pada tanggal 21-26 Mei 2024 dan pendaftaran ulang pada tanggal 01-03 Juni 2024.




Sementara itu, dari keterangan warga sekitar yang berhasil dirangkum, banyak bangunan yang mengalami kerusakan, parahnya lagi, lokasi sekolah tanpa ada penjagaan, sehingga banyak aset sekolah yang hilang akibat di curi orang tak dikenal.

"Sejak akhir 2023 tidak ada penjaga di sekolah ini, banyak aset yang hilang seperti kasur (spring bed), AC, kabel listrik dan bola lampu," ucap Suroso (65) yang tinggal disebelah sekolah.

Lebih lanjut dia mengatakan, barang-barang yang hilang berada di mes bawah, pelaku masuk dengan merusak jendela kamar dan mengambil kasur dan barang lainnya, dari informasi yang berkembang, ada lebih dari 20 kasur spring bed yang hilang, ucapnya.

Ditempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Besitang, Iptu Walmiken, saat dikonfirmasi terkait aksi pencurian di SMA Plus Besitang mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari pihak sekolah adanya pencurian di sekolah tersebut, namun demikian, pihaknya sudah turun ke lokasi sekolah, ucapnya.

Diketahui sebelumnya. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Dinas Pendidikan Sumatera Utara, membangun gedung SMA Plus Langkat sejak Juni 2020 diatas lahan seluas 6 hektare. Rancangan awal pembangunan meliputi 16 ruang lokal berikut bangunan asrama, masjid, lobby tamu, sarana olah raga dan fasilitas lainnya dengan anggaran awal mencapai Rp 7,5 Miliar bersumber dari APBD Sumut TA 2020.

Seiring berjalannya waktu, pengerjaan pembangunan sekolah yang ditargetkan siap dan bisa menerima siswa baru di tahun 2022-2023, terus mengalami keterlambatan dan molor dari waktu yang sudah ditentukan.

Bahkan pengerjaan masih terus berlanjut dari tahap I (2020), tahap II (2022), tahap III (2023) dan tahap IV (2024). Pemerintah Provinsi Sumatera terus mengeluarkan biaya mencapai puluhan miliar rupiah, namun pembangunan yang dilaksanakan tak kunjung rampung hingga Juni 2024 ini. (ls/lkt1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini