DELISERDANG | Tim Pansus PAD DPRD Deliserdang kini gencar turun ke Lapangan untuk mengecek langsung besaran tagihan pembayaran kewajiban pajak usaha pada Pemkab Deliserdang. Dari hasil sementara sejumlah temuan didapatkan oleh tim.
Foto Pegawai Bapenda Deliserdang Saat Apel
Hal itu disampaikan Ketua Tim Pansus PAD Mikail TP Purba pada wartawan. Temuan masih banyak usaha tak membayar pajak. Selain itu, tim juga mencurigai ada permainan yang merugikan Pemerintah dilakukan oleh oknum penagih pajak dengan pengusaha.
" Penghasilan usaha itu diperkecil, tidak sesuai dengan omset yang didapat jauh dari sebenarnya. Dan ini kami curigai ada kerjasama antata penagih pajak dengan Pengusaha. Nanti kita evaluasi lagi dan hal ini kedepan kita tindak lanjuti dengan pihak terkait," ucap Mikail TP Purba.
Sementara itu, dari pantauan dilapangan, sejumlah Cafe usaha dan Warung Kopi yang ramai dikunjungi masyarakat seperti di Jalan Bakaran Batu Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin tidak membayar pajak diduga karena dibeck up oknum APH.
Mencurigakan, oknum penagih pajak usaha yang rata rata pegawai honor ada naik mobil Fortuner dan memiliki penghasilan yang mengejutkan. Celah korupsi dalam penagihan pajak memang dapat terjadi dengan mudah bila ada kesepakatan antara petugas penagih pajak dengan pengusaha.
Kepala Bapenda Deliserdang Salim saat dikonfirmasi tak menampik dugaan ada oknum tukang tagih pajak yang bermain. Mantan kepala dinas perizinan ini mengatakan Ia segera akan melakukan evaluasi pada petugas tagih pajak dan ia akan membantuk tim juga untuk melakukan pendataan kembali sumber sumber PAD dari sektor pajak untuk Pemda Deliserdang.
" Iya ini sudah saya turunkan petugas untuk mendata semua rumah makan, cafe, tempat hiburan, hotel dan reklame untuk agar dijadikan sebagai wajib pajak, ada yang bersedia namun ada juga yang menolak dengan berbagai macam alasan, bagi yang menolak nanti akan kita turunkan Tim Terpadu untuk menindaklanjutinya," pungkas Kepala Bapenda Deliserdang.( Wan)
