GAMKI dan BPODT Gelar Diskusi Pemuda dan Perannya Dalam Pengembangan Kawasan Danau Toba

Sebarkan:

GAMKI bersama BPODT dan para pelaku parekraf wilayah Toba, foto bersama di Kaldera Toba, Kabupaten Toba, Selasa (2/4/2024).  Foto: Olo Messi Sirait

TOBA
| Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) bekerjasama dengan Badan Otorita Danau Toba (BPODT) dan para pelaku Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) gelar diskusi Pemuda dan Perannya Dalam Pengembangan Kawasan Danau Toba,  bertempat di Kaldera Toba, Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Selasa (2/4/2024).


Ketua Umum GAMKI, Sahat Sinurat, ST, MT, mengatakan pada kegiatan ini dilaksanakan untuk bertemu dengan para pelaku UMKM dan para aktivis pemuda khususnya di daerah Toba sekitarnya untuk mendiskusikan bagaimana mengembangkan pariwisata dan produk-produk ekonomi kreatif serta UMKM yang ada di kawasan Danau Toba. 


"Kita mendiskusikan apa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Dan ternyata sangat banyak pelaku UMKM yang sudah bergerak. Seperti, membuat produk-produk dari daging ikan menjadi kerupuk, pisang, ada juga dari andaliman dan lainnya. Akan tetapi mereka membutuhkan dorongan, supaya produk ini kemudian memiliki kualitas yang baik juga bisa laku di pasar," terang sahat Sinurat.


Ia menyebutkan bahwa yang didiskusikan adalah membuat komunitas atau ekosistem bagi para pelaku UMKM, pegiat pariwisata, yang bisa sharing tentang apa tantangan-tantangan. Kemudian strategi pengembangan bisnis di sektor pariwisata dan UMKM di wilayah Danau Toba.



"Selain itu, kita akan buat pelatihan-pelatihan agar produk memiliki kualitas. Mengurus izin dan lain sebagainya sehingga kemudian produk-produk UMKM bisa naik kelas dan go nasional bukan hanya tingkat lokal," ujar Sahat yang juga sebagai tokoh pemuda nasional.


Lebih lanjut, kata Sahat, GAMKI akan melakukan event tahunan sehingga di event ini produk-produk pelaku parekraf bisa dipamerkan dan orang-orang semakin mengenal pariwisata danau Toba dan juga produk UMKM.


Di kesempatan itu juga, Koordinator Regional I GAMKI, Mekar Sinurat, SH, menyampaikan kegiatan ini sebenarnya kolaborasi dengan pelaku UMKM, pegiat budaya, pariwisata ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba, adalah untuk menangkap ide-ide atau gagasan dari aktivitas mereka selama ini dalam rangka pengembangan pariwisata danau Toba sekaligus mendengarkan keluhan-keluhan  apa yang dihadapi selama ini. 


"Jadi kita berkolaborasi antara organisasi dengan BPODT. Sehingga ini bisa kita sampaikan sekaligus juga sama-sama mencari solusi. Memang ini sifatnya kolaboratif tidak hanya mengharapkan pemerintah dalam menyelesaikan solusinya," ucap Mekar Sinurat, sebagai moderator pada acara tersebut.


Melalui GAMKI, Mekar Sinurat mengatakan, juga akan mendorong upaya pembersihan Danau Toba melalui pembersihan eceng gondok. Bahkan eceng gondok ini nantinya bisa dihasilkan menjadi suatu produk yang berguna.


"Berharap nanti, untuk memperluas pemasaran produk UMKM ini, kita ingin mengadvokasi melalui pemerintah agar Kiranya produk-produk UMKM ini juga dapat dipasarkan di Alfamart, Alfamidi, Indomart, sehingga ada kesempatan produk lokal tampil di market-market seperti itu," tukasnya.


Dirut BPODT, Jimmy Panjaitan, ST, MM, menyebutkan bahwa pada tahun 2023 lalu sudah melakukan tanda tangan memorandum of understanding (MoU) dengan GAMKI di Medan dan pada waktu itu di depan Presiden RI Joko Widodo. 


"Kami berencana bersama-sama kolaborasi meningkatkan pelatihan, promosi dan event di Danau Toba. Hari ini dalam acara Diskusi Pemuda dan Perannya Dalam Pengembangan Kawasan Danau Toba itu merupakan kelanjutan dari MoU tersebut. Hubungannya dalam pelatihan terhadap SDM. Juga dibahas tadi mengenai pemasaran produk sebagai narasumbernya salah satunya Charles Bonar Sirait," sebut Jimmy Panjaitan.


Jimmy menjelaskan, BPODT dalam acara ini, pihaknya berkesempatan untuk menceritakan apa sebenarnya peran pemuda, peran pemerintah melalui BPODT, berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata danau Toba. 


"Jadi pemuda, tentu kita mengharapkan jiwa mudanya untuk selalu mau siap beradaptasi mengikuti perkembangan jaman, selalu mau belajar juga rendah hati untuk bisa maju. Dalam hal ini pihak BPODT atau pemerintah sifatnya jadi fasilitator," 


"Kami memfasilitasi apa ide-ide, apa solusi-solusi. Yang sebenarnya rekan-rekan muda tau maksudnya. Sampaikan ke kami, kumpulkan semua, kita berdiskusi, kita susun langkah-langkah dalam memfasilitasi pengembangan SDM di wilayah kawasan Danau Toba," jelasnya.


Selain itu, lanjut Jimmy, BPODT juga berperan untuk memfasilitasi pengembangan SDM parekraf seperti pelaku seni budaya, tari, musik, seni pertunjukan dan lain sebagainya. 


"Kami berusaha untuk membantu para Pelaku parekraf di danau Toba ini," tutupnya.


Sebelumnya, Presenter kawakan, Charles Bonar Sirait, dalam diskusi ini menyampaikan beberapa trik khusus untuk mempromosikan produk-produk UMKM yang ada di wilayah kawasan Danau Toba. 


Hadir pada acara ini, Sekretaris DPD GAMKI Sumut Suandro Lumban Batu, Ketua GAMKI Toba, Boy Antoni Simangunsong, anggota GAMKI Toba, puluhan pelaku parekraf wilayah Toba. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini