PKL Pajak Gambir Masih Marak, Bupati Diminta Evaluasi Camat Percut Sei Tuan

Sebarkan:
DEMO: Warga Pasar 8 saat demo di depan kantor Camat Percut Sei Tuan. Camat Percut Sei Tuan, A Fitriyan Syukri (kiri).

DELISERDANG | Janji sebulan bisa menata dan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Pajak Gambir, Pasar 8 Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara tak ditepati Camat Percut Sei Tuan, A Fitriyan Syukri.

Padahal janji tersebut diutarakan Camat kepada warga Jalan Pasar 8 Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang yang unjukrasa di depan kantor Camat Percut Sei Tuan, Jalan Besar Tembung-Batangkuis pada Senin (3/7/2023) pagi.

"Kasih saya waktu sebulan, penataan PKL Pajak Gambir akan selesai," ujar A Fitriyan Syukri.

Dan Camat juga menambahkan ia tak mau dicopot karena PKL. "Saya tak mau dicopot karena PKL," tambahnya.

Sebagai bukti keseriusan warga, Camat meminta dukungan dan peran aktif warga saat penertiban. Walau memang janggal dan aneh, karena itu tugas pihak Kecamatan, warga juga turut membantu.

Namun menghindari hal-hal yang diinginkan, warga hanya membantu seadanya.

Namun sudah lebih sebulan berjanji, para PKL masih tetap bertahan.

"Kami heran, padahal Camat Percut Sei Tuan sudah berjanji penataan PKL Pajak Gambir ini akan selesai sebulan," ujar Katherin Nainggolan kepada wartawan, Senin (7/8/2023).

Pendiri PEMAGAR ini menjelaskan, ia dan warga turut membantu satpol PP saat melakukan penertiban sesuai permintaan Camat. Tapi apa yang diharapkan warga tak terpenuhi.

"Kita jelas mendengar ucapan Camat bahwa sudah ada warga yang meninggal akibat kemacetan di Pajak Gambir. Tapi kenapa begitu sulit ditertibkan. Kami para warga juga perlu kenyamanan," tambah Katherin.

Katherin mengaku kecewa bahwa Camat hanya berani berjanji tanpa merealisasikannya.

"Kalau memang begini, kami akan melakukan aksi ke Kantor Bupati Deliserdang," terang Katherin.

Sekedar diketahui, penertiban PKL Pajak Gambir sudah lama dilakukan. Sejak Deliserdang dipimpin Amri Tambunan dan sampai sekarang ini dipimpin Anshari Tambunan serta beberapa orang Camat di Percut Sei Tuan, namun penyelesailannya tak ada.

Akibat PKL tersebut, warga Jalan Pasar 8 menderita karena selalu 'dihadiahi' kemacetan. Juga bau busuk menyengat dari sampah dan limbah ikan yang dibuang di badan jalan.

Namun pejabat terkait seolah tutup mata dan tak mempedulikan nasib warganya.

"Kita harus benar-benar memilih pemimpin dan anggota DPR ke depan. Masalah ini saja sulit diselesaikan, bagaimana mungkin bisa menangani keluhan warga yang begitu besar," jelas Risma, warga Jalan Pasar 8 lainnya.

Risma juga meminta Bupati Deliserdang untuk mengevaluasi jabatan Camat Percut Sei Tuan yang berani berjanji ke masyarakat namun tak ditepati. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini