ACEH UTARA I Pelaksanaan kegiatan fisik maupun non fisik di Gampong Geureghek, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, yang bersumber dari Dana Desa, tahun 2021 dan 2022 diduga fiktif.
Dugaan kegiatan fiktif itu terungkap setelah adanya laporan salah seorang Anggota Tuha Peut Gampong (TPG) Geureghek, Tgk Amirullah, pada Jum'at (18/8/2023).
Secara rinci, Amirullah mengulas tentang adanya dugaan kegiatan fiktif, dimana pada Tahun 2021 pengadaan seragam kepemudaan senilai RP 13,5 juta, dan pengadaan perlengkapan PKK senilai RP 15 juta.
Kemudian anehnya Dipenyertaan Modal Usaha BUMG senilai RP 51.963.880, di APBG tidak ada tertulis dalam rangka mengelola usaha apa, untuk memanfaatkan kekayaan kesejahteraan masyarakat Gampong.
Hanya tertulis jumlah modalnya saja, saya selalu mempertanyakan hal-hal tersebut, tetapi Geuchik tidak memberikan kejelasan apapun, dan saya sudah beberapa kali bertemu dengan Muspika tetapi tidak ada kejelasan juga, ujar Amirullah.
" Selanjutnya ditahun 2022 ada lagi penyertaan Modal Usaha BUMG senilai 63 juta, hal itupun sama tidak ada penjelasan dalam rangka usaha apa, dan satu lagi yang dipertanyakan penyiapan tempat cuci tangan senilai 5 Juta rupiah," ungkap Tgk Amir sampaan Amirullah.
Dirinya berharap, agar pihak terkait turun tangan untuk mengaudit, menyangkut pengelolaan dana Desa di Gampong Geureghek, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara ini.
Menurutnya pengelolaan dana tersebut tidak transparan, apalagi Papan Informasi Kegunaan Dana Desa tidak terpasang didepan kantor pemerintah Gampong tersebut, sehingga ada dugaan fiktif.
" Itupun sudah beberapa kali saya katakan untuk dibuat rapat dibalai desa untuk menjelaskan terkait item item yang saya duga itu fiktif, tetapi geuchik selalu menolak, punGeureghe
Geuchik Gampong Geureghek Junaidi yang saat dihubungi awak media untuk konfirmasi melalui telepon tidak tersambung dan melalui pesan WhatsApp tidak ada balasan, cuma centang dua, sampai berita ini naik tayang, belum ada jawaban. (alman/Tim)
