Junaidi Tewas Diduga Dirampok di Jalan Krakatau Medan

Sebarkan:
Poniran

MEDAN | Seorang pria di Medan Junaidi (42) tewas diduga dirampok oleh dua orang pelaku di seputaran Jalan Krakatau Medan, Minggu (6/8/2023) malam kemarin. Pelaku menggasak satu unit becak motor (betor) dan TV tabung. 

Selain menggasak harta betor dan TV tabung, pelaku juga menganiaya korban hingga babak belur. Junaidi sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Madani Jalan AR Hakim Medan. Namun, Senin (14/8/2023) dinihari kemarin, korban menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. 

"Awalnya almarhum mau menjual TV tabung," kata Poniran (70) ayah kandung korban kepada wartawan di rumah duka Jalan Amaliun Medan, Selasa (15/8/2023) siang. 

Ia mengatakan korban sejak Minggu 6 Agustus 2023 sore, pergi ke luar rumah dengan membawa satu unit TV tabung untuk dijual. 

"Almarhum minjam becak (betor), saya kasih. Dari siang dia pergi bawa TV tabung, ditanyaknya di seputaran Pajak Suka Ramai, gak ada yang mau beli, terus dia ke Pajak Ular (Jalan Sutomo)," ungkap Poniran. 

Sesampainya di Pajak Ular, kata ayah korban, TV tabung bekas yang dijualnya tak juga laku dibeli. Tak lama berselang, datang dua orang pria dan menyampaikan ada teman mereka yang hendak membeli TV tabung bekas korban. 

"Anak saya dibawa ke kuburan seputaran Jalan Krakatau Medan, dekat lapangan Gajah Mada," ungkap Poniran. 

Sesampainya di sana, lanjut ayah korban, Junaidi disuruh menunggu oleh pelaku. Saat situasi sepi, kedua pelaku tiba-tiba memukuli korban hingga korban terkapar tak sadarkan diri. 

"Anak saya sadar subuh, udah hilang becak dan TV-nya. Bajunya juga gak ada, tinggal celana pendek aja," jelasnya. 

Dalam kondisi babak belur, korban lalu berjalan kaki pulang ke rumahnya dari Jalan Krakatau ke Jalan Amaliun Medan. 

"Sampai sini saya juga gak tanda. Saya kira orang gila, rupanya anak saya," kata Poniran. 

Setiba di rumah, korban lalu menceritakan kepada ayahnya perihal peristiwa mengerikan yang dialaminya. Saat itu, kondisi korban belum terlalu kritis. 

"Sekitar tiga hari kemudian, kondisi anak saya semakin parah. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Madani, sudah koma, dia luka memar di bagian punggung dan paling parah di paru-paru," jelas Poniran. 

Hingga akhirnya, Senin 14 Agustus 2023 dinihari kemarin, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan. 

"Kami gak langsung bawa ke rumah sakit karena masalah ini (keterbatasan dana), saya hanya penarik betor. Setelah ada BPJS baru dibawa ke rumah sakit. Gitu juga laporan ke polisi, belum buat karena korban masih koma," kata ayah korban. 

Meski demikian, personel Polsek Medan Timur sudah datang ke rumah duka korban untuk menindaklanjuti kejadian perampokan maut ini. 

"Kalau ada mukzizat mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap," tukasnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Budiman Simanjuntak ketika dikonfirmasi  membantah terjadinya perampokan, Selasa (15/8/2023). 

"Gak ada di Krakatau dirampok, hoax itu," ujarnya. 

Budiman menjelaskan dirinya juga belum mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa korban hingga kehilangan becak motor (betor), TV tabung dan akhirnya meninggal dunia. 

"Dapat informasi dari mana pun kita gak tahu," katanya. 

Kanit mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami apakah dugaan perampokan yang merenggut nyawa Junaidi benar terjadi atau tidak. (ka)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini