Pria MR saat diamankan tim Intelijen Kejari Taput (atas) dan foto ilustrasi uang dalam amplop. (MOL/Ist)
MEDAN | Operasi intelijen jajaran Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara (Taput) membuahkan hasil. Pria berinisial MR mengaku dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan wartawan media online diamankan, Jumat (28/7/2023) diamankan. Diduga kuat melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah (kepsek).
Hal itu dibenarkan Kajari Taput Much Suroyo melalui Kasi Intel Mangasitua Simanjuntak saat dikonfirmasi via pesan teks, Sabtu (28/7/2023) pagi tadi.
Tim intelijen bergerak cepat menindaklanjuti adanya pengaduan masyarakat (dumas) ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut).
"Pak Kajati Sumut Idianto melalui pak Asisten Intelijen I Made Sudarmawan memerintahkan pak Kajari Taput melalui Kasi Intel untuk mengikuti perkembangan di lapangan dan langsung melakukan pengumpulan bahan keterangan dan berkoordinasi dengan Kejari Humbahas," urai Simanjuntak.
Selanjutnya dilakukan operasi intelijen. Oknum mengaku dari LSM dan wartawan dari salah satu media online datang ke sekolah dimaksud dan diduga kuat melakukan pemerasan di ruangan Kepsek SMAN 1 Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
"Tim kemudian mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp5.juta yang dimasukkan ke dalam amplop," kata Juru Bicara Kejari Taput tersebut.
Kronologi kasusnya, berawal dari adanya Laporan Pengaduan LSM Kamtibmas mengenai dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMAN 1 Muara. Pria MR mengaku dapat memediasi dan mencabut laporan pengaduan supaya tidak diproses hukum.
"Pelaku pemerasan sudah diserahkan ke Polres Humbang Hasundutan untuk proses lebih lanjut karena lokasi kasus dugaan pemerasan berakhir di Kabupaten Humbahas," kata Mangasitua Simanjuntak.
Pada saat penyerahan pelaku pemerasan ke Polres Humbahas, juga didampingi Kasi Intelijen Humbahas Gerry Anderson Gultom bersama Kasi Pidum Herry Shanjaya. (ROBERTS)
