Tilep Uang Pendaftaran Calon Mahasiswa, UINSU Rugikan Masyarakat

Sebarkan:

Kampus UINSU baru 
DELISERDANG | Setiap pembukaan penerimaan calon Mahasiswa baru, Universitas Islam Sumatera Utara ( UINSU) menerima pendaftaran dengan cara online. Untuk dapat mengisi form pendaftaran, para calon mahasiswa baru yang akan mengikuti seleksi penerimaan harus menyetor uang dulu melalui transfer Bank yang di tentukan oleh pihak UINSU. Jum at 28/7/2023.

Adapun uang yang disetor untuk pendaftaran awal Rp 300.000 baru setelah disetor baru form pendaftaran calon mahasiswa baru bisa dibuka dan diisi sesuai jalur jalur dan jurusan yang akan dipilih oleh calon mahasiswa baru.

Wawan salah seorang warga Lubukpakam Kabupaten Deliserdang menceritakan kekecewaannya. Saat ia mendaftarkan anaknya untuk kuliah di UINSU Sumut Tahun 2022 Kemarin.

" Kita sebagai masyarakat sangat kecewa dan dirugikan dengan sistem penerimaan calon mahasiswa oleh pengelola UINSU. Kenapa tidak, awal mendaftar itu kita wajib membayar Rp 300.000 dan itu harus kita transfer melalui bank yang mereka tentukan. Dan dengan sudah ditransfer kita baru dapat password untuk membuka web berisi daftar form pendaftaran calon mahasiswa baru. Ternyata begitu kita mengikuti hal yang diminta anak saya tidak lulus dan uang pendaftaran hangus," keluh Wawan.

Yang menjadi kekecewaan Wawan, mengapa sekolah milik negara malah membuat kebijakan yang merugikan masyarakat. Menggunakan sistem dan cara online dan membayar via bank itu hanya kamuplase untuk menyedot uang masyarakat. 

" Bayangkan saja, kalau yang mendaftar sebagai calon mahasiswa di UINSU itu ribuan orang setiap tahun. Mungkin ratusan orang juga yang tak lulus. Berapa pendapatan yang diterima UINSU dari masyarakat yang tak lulus tapi sudah membayar uang pendaftaran Rp 300.000, kemana uangnya masuk, kekantong siapa dan uang apa itu namanya. Sungguh miris kita melihat pemerintah ini,' kesal Wawan.

Wawan merupakan salah satu masyarakat yang merasa dirugikan oleh pihak UINSU dan berharap praktek praktek merugikan masyarakat ini dapat dihilangkan, agar masyarakat tidak terus diakal akali.

" Kalau tak bayar. Anak kita tak lulus menjadi mahasiswa di UINSU itu tak sakit kali. Ini awal saja kita sudah dipaksa bayar dengan sistem pendaftaran. Hasilnya tak lulus, sementara uang hangus bukan sedikit. Ini Universitas  Negeri  bukan swasta. Kok gitu caranya nyari uang," pungkasnya.( Wan)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini