Diminta PT Pertamina (Persero) Gasdom Lebih Serius Awasi Asset Vital Depot LPG Pangkalan Susu

Sebarkan:

 



Teks Foto : Empat Skidtank (tanki gas raksasa) dengan kapasitas 3000 M3 terletak di Bukit Khayangan berdekatan dengan beberapa tanki minyak mentah dengan kapasitas ribuan barel minyak mentah. Tanki-tanki ini cukup dekat dengan lahan yang terbakar, Rabu (05/07/2023). ( Foto Dok: Metro Online, co)


LANGKAT | Pemerhati Minyak dan Gas Bumi, Freddy Ilhamsyah PA minta pihak manajemen PT Pertamina (Persero) Gas Domestik (Gasdom) Region I Sumatera di Pangkalan Susu lebih serius lagi dalam melakukan pengawasan terhadap asset-asset vital dan lingkungan di kawasan Depot Pengisian LPG tersebut. 

Meski kebakaran rerumputan tergolong kecil yang terjadi di kawasan areal tanki elpiji, Rabu (05/07/2023), kata dia, tapi hal itu menjadi warning buat manajemen dan pekerja baik bagi pihak manajemen PT Pertamina Hulu Rokan Zona-I Pangkalan Susu maupun PT Pertamina (Persero) Gasdom.

Sekecil apa pun gesekan atau percikan yang dapat menimbulkan api, itu berpotensi mengundang bahaya akan terjadinya kebakaran lahan yang lebih luas lagi.

Bahkan tidak menutup kemungkinan kobaran api akan merambat kemana-mana. Dan bahayanya lagi, di kawasan Bukit Khayangan itu ada empat Skidtank (tanki gas raksasa) dan tanki- tanki  minyak mentah yang jaraknya relatif berdekatan.

Jika terjadi kobaran api yang lebih besar lagi, tidak menutup kemungkinan empat Skidtank gas yang masing-masing tanki berkapasitas 3000 m3, dan beberapa tanki minyak mentah (crude oil) dengan kapasitas ribuan barel, itu akan terbakar.

"Jika hal itu terjadi, maka dikuatrikan akan menelan korban jiwa, dan puluhan ribu rumah akan musnah terbakar di sekitar lingkungan Skidtank dan tanki-tanki minyak mentah, juga LPG Depot Pengisian."

"Tanki Gas 3 kilo saja bocor dan terbakar bisa membakar beberapa rumah apalagi tanki gas berkapasitas 3000 M3, dan tanki-tanki minyak mentah dengan kapasitas ribuan barel, itu bisa menghanguskan kota minyak Pangkalan Susu, jika terjadi kebakaran besar,"ujarnya.

Masyarakat yang melihat dua unit mobil Damkar masuk menuju lokasi Pertamina, Rabu (05/07/2023), "Tanki elpiji meledak ! Itu yang ada terbesit selintas dibenak sebagian warga Pangkalan Susu, sebab masih banyak warga yang trauma, dengan peristiwa terbakarnya dua unit Truk Tanki LPG belasan tahun lalu. 

Saat terjadi kebakaran, lanjutnya, letupan/ detuman disertai desingan keras diduga berasal dari PSV (pressure safety valve) skidtank T-70 berkapasitas 3000 M³ di kawasan Tank Yard Bukit Khayangan Pangkalan Susu milik Pertamina Gas Domestik (Gasdom) Region I Sumatera Medan yang pada malam kejadian sedang melakukan pengisian (loading) elpiji dari kapal tanker AE Gas yang sandar di dermaga pengisian elpiji pelabuhan Pangkalan Susu ke tangki T-70. Peristiwa tersebut diperkirakan berlangsung selama sekitar 45 menit.

Ada banyak masyarakat yang saat itu sempat berhamburan dari rumah, mengungsi ke tempat yang lebih aman, selain karena tidak tahan mengirup bau busuk aroma merkaptan, juga untuk menghindari dari kemungkinan akan terjadinya ancaman bahaya kebakaran.

Kondisinya akan bertambah parah lagi bila terjadi kebakaran di areal Tank Yard Bukit Khayangan Pangkalan Susu. Kobaran api dipastikan akan merembet ke beberapa tanki crude oil/minyak mentah bercampur kondesat yang berada tidak jauh dari 4 tanki “telor raksasa” elpiji tersebut. Itulah sebabnya masyarakat menjadi bertambah panik. 

"Dan jangan sampai terulang lagi peristiwa yang sama, kebakaran yang membuat masyarakat panik,da ketakutan  seperti yang terjadi belasan tahun lalu," terang Freddy, mengingatkan.

Terkait kebakaran itu, Operation Head (OH) PT Pertamina (Persero) Gas Domestik (Gasdom) Ragion-I Sumatera Depot Pengisian LGP Pangkalan Susu, tidak berhasil ditemui saat akan dikonfirmasi Metro Online, Kamis (06/07/2023).

Menurut Satpam di Pos Penjagaan, Ahmad Faisal, pimpinannya (OH) tidak dapat ditemui, karena sedang menjalankan tugas, sementara Humas tidak bisa dihubungi karena tidak ada nomor kontaknya, ujarnya. 

Pihak manajemen PT Pertamina (Persero) Gas Domestik Region-I Sumatera di Depot Pengisian LPG Pangkalan Susu sepertinya alergi terhadap wartawan yang hendak melakukan konfirmasi. Upaya konfirmasi selalu kandas di Pos Satpam, seperti kunjungan Komisaris Utama (Komut) PT. Pertamina Pusat, Ahok beberapa tahun lalu.(ls/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini