Sinergi Kaum Millenial di Era Pemilu, "Harapan dan Tantangan"

Sebarkan:


Oleh:  Pemerhati Pemilu, Aktivis dan Dosen Tohong Pangondian Harahap MSi.

OPINI PEMILU|Berbicara Pemilu serentak tahun 2024 adalah berbicara tentang kemajuan dan masa depan Bangsa. Generasi milenial adalah salah satu generasi yang sangat diperhitungkan eksistensinya di era Pemilu serentak tersebut.

Mengapa tidak, generasi ini di Indonesia sedang mengalami kenaikan dalam hal kuantitas sehingga dikenal dengan sebutan Bonus Demografi.

Tentu dalam prakteknya, generasi milenial jangan hanya menjadi penonton dan jangan hanya melaksanakan haknya saja tanpa melakukan apapun.

Generasi muda saat ini dengan jargon generasi milenial harus mampu menebar energi positif, menebarkan virus-virus kebaikan, khususnya dalam hal pelaksanaan pengawasan pemilu partisipatif.

Pengawasan pemilu bukan hanya tugas penyelenggara pemilu saja, akan tetapi menjadi tugas kita semua. Maka sudah sepatutnya Bawaslu mengajak secara konsisten semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi mengawasi jalannya Pemilu.

Bila melihat peningkatan dari tahun ke tahun, Generasi milenial terus meningkat, generasi usia produktif yang lebih banyak dari era-era sebelumnya. Mereka lebih suka menikmati kehidupan mereka daripada mengurusi urusan yang tidak ada upaya melibatkan banyak harapan kepada mereka, jika memberikan harapan dan kesempatan serta memanfaatkan potensi serta kemampuan mereka dalam masa Pemilu 2024 di tengah  zaman serba serbi yang saat ini telah serba canggih, diyakini akan membawa aura wajah yang bersinergi dengan menggunakan pola mereka sendiri 

Bagaimana tidak jika kita bisa menekan angka partisipasi mereka dengan cara mengoptimalkan peran mereka pada pemilu 2024 yang saat ini sedang berjalan. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud tentu punya kiat kiat membuat mereka lebih tertarik dengan aksi dan inovasi-inovasi yang tidak mengganggu gaya hidup mereka. Bagaimana caranya?

Pertama, Giat melakukan hubungan sosialisasi dan pendekatan peran generasi milenial pada partisipasi Pemilu, serta  melibatkan mereka dalam pelaksanaan Pemilu berikut mengedukasi mereka cara pengawasannya.

Selain melakukan sosialisasi dan edukasi. Kita bisa memberikan tantangan kepada mereka untuk berbuat lebih dalam hal teknologi. Hal ini bisa membantu tugas KPU dan Bawaslu dalam pemuktahiran atau update data mereka terbaru.

Misalnya, Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu memberikan kesempatan untuk membuat aplikasi pelaporan data diri peserta Pemilu, atau bisa dalam kompetisi pembuatan web untuk pemuktahiran data peserta Pemilu (tugas Bawaslu di UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum).

Selain itu, jika melibatkan generasi milenial, mereka akan bisa berperan sebagai pelopor dan pelapor tegaknya kecepatan dalam akses data dan keberhasilan dalam Pemilu yang notabenenya mempunyai karakter menyukai teknologi digital, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan. 

Di sisi itu juga mereka sangat berpengaruh  Karena intensifikasi terhadap akses informasi dari pemanfaatan teknologi digital (media sosial) membuka ruang untuk mengakses beragam isu secara luas dan cepat.

Media digital seperti, facebook, instagram, twitter, youtube, tiktok dan media sosial lainnya adalah aplikasi yang memiliki hubungan erat dengan generasi millenial (digital native). Bisa di lihat penggunaan teknologi, yaitu, sekitar 8,5 jam setiap harinya. Dengan demikian informasi cepat Ter update.

Oleh sebab itu, generasi millenial memiliki peran penting dalam melaksanakan kedaulatan tersebut dengan ikut berpartisipasi secara pengawasan melalui bawaslu.

Salah satu bentuk berpartisipasi tersebut yakni, membuat pojok atas komunitas generasi muda yang mampu membawa perubahan, merakyat, dan bebas dari korupsi. Dan yang tidak kalah penting melihat track record dan prestasi dari masing-masing generasi millenial tersebut 

Agar pemilu yang di laksanakan benar-benar membawa perubahan dan berdampak pada pengawasan secara signifikan. Generasi muda dengan kesadaran kolektif memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam membawa pengawasan secara aktif yang tepat tanpa di pengaruhi oleh propaganda dan retorika politik demi kepentingan pribadi.

Memang benar, tidak salah rasanya jika nantinya suara generas muda millenial akan jadi user pengawasan untuk sinergitas. Namun, dibalik itu semua, setidaknya pemahaman generasi muda dalam hal pengawasan hendaknya juga semakin diasah agar nantinya mengetahui untuk apa mereka harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu 2024. 

Untuk itu, mengingat tahun 2024 akan segera dihampiri, Peran komunitas didalam generasi Millenial sudah bisa dimulai dari saat sekarang, agar menambah wawasan tentang kepengawasan khususnya pelaksanaan pemilu 2024 nantinya. Karena jika jika generasi Millenial telah dirangkul dan diajak secara paham dengan hal yang berkaitan dengan kepemiluan, tentu akan menjadi catatan baik sendiri bagi pelaksanaan pemilu 2024.

Harapan, semoga nanti pelaksanaan pemilu 2024 menjadi ajang untuk mengembalikan marwah bawaslu dalam negeri yang masih banyak menuai catatan dengan terlibat aktifnya generasi muda Millenial. Generasi Millenial adalah harapan bagi masa depan negara indonesia, semoga generasi millenial paham dengan peran, fungsi, dan arti penting keberadaan sinergitas pengawasan dalam pemilu 2024. 

(Padang Lawas Utara Kamis, 13 April 2023)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini