TAPUT | Pimpinan-Pimpinan Gereja yang tergabung dalam Sekretariat Bersama United Evangelical Mission (Sekber UEM) menyatakan untuk memberi Dukungan penuh dalam pendirian Universitas Negeri Umum di Kabupaten Tapanuli Utara.
Sekber UEM mendukung keberadaan Universitas Negeri Umum di Tapanuli Raya. Dukungan Sekber UEM disampaikan di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara. Rabu (19/4/2023).
"Kami Sekber UEM mendukung pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, Dengan Adanya Universitas Negeri Ini akan melahirkan multi dampak antara lain dalam rangka terwujudnya masyarakat yang cerdas dan bermartabat serta peningkatan makro dan mikro Ekonomi Kabupaten se-Kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya sekaligus mendukung Danau Toba Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas. Saya mohon kita ikut mendukung demi kemajuan Tapanuli Raya," kata Ketua Sekber UEM Pdt.Dr. Deddy Fajar Purba/Ephorus GKPS.
Sementara itu, Ephorus HKBP Pdt Dr Robinson Butarbutar, MA , "Kita dukung universitas negeri di Tapanuli Raya untuk generasi kita, anak anak kita. Untuk mari kita dorong bersama Sekber UEM , memperjuangkan agar kelak Universitas negeri di Tapanuli Raya dapat terwujud," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Taput menyampaikan kepada Sekber UEM, bahwa filosofi orang Batak “Anakhon hi do hamoraon di ahu” (anak adalah harta yang paling berharga), membuat walaupun semiskin -miskinnya orang batak, akan tetap mengusahakan anaknya untuk berkuliah, pentingnya pendirian Universitas Negeri Umum di Tapanuli Raya Khususnya Tapanuli Raya.
“Saya mohon dukungan agar Universitas Negeri Tapanuli Raya di Tapanuli Utara dapat berdiri. Kita hitung setiap tahun ribuan anak Tapanuli Raya berangkat kuliah baik ke Medan maupun Pulau Jawa. Jika ada Universitas Negeri di sini, pastinya para orang tua akan menguliahkan anaknya tidak perlu sampai jauh. Perputaran perekonomian secara signifikan akan terjadi dampak berdirinya Universitas Negeri," tandasnya.
Sekber UEM yang hadir terdiri dari Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Huria Kristen Indonesia (HKI), Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB), Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gereja Protestan Persekutuan (GPP), Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD), Gereja Kristen Luther Indonesia (GKLI), menyebutkan gagasan yang disampaikan Bupati Taput ditengah-tengah agenda seminar dinilai akan mampu mempercepat kemajuan bangso Batak khususnya masyarakat Tapanuli Raya.
Kunjungan Silahturahmi dihadiri Pdt. Deddy Fajar Purba (GKPS), Pdt. Paul U Munthe (GKPS), Pdt Immanuel Sitio (GKPS), Pdt. Jon Albert Saragih (GKLI), Pdt Laris Malau (GKLI), Pdt Makmur Simaremare (GPP), Pdt. Brani Jaya Hutauruk (GPP), Pdt. R Pandiangan (GPKB), Pdt. D Sihombing (GPKB), Pdt. Abednego Padang (GKPPD), Pdt. Jhonson Anakampun (GKPPD), Pdt Firman Sibarani (HKI), Pdt Hotman Hutasoit (HKI), Pdt. Ramos Simanjuntak (GKPA), Pdt Reinhard Siregar (GKPA), Pdt. Abdul Hutauruk (GKPI), Pdt. Humala Lumbantobing (GKPI), Pdt. Krismas Barus (GBKP), Pdt Yunus Bangun (GBKP), Pdt. Dr. Robinson Butarbutar (HKBP), Pdt. Dr Victor Tinambunan MST (HKBP), Pdt. Denol Sinaga ( HKBP), Pdt. Daniel Harahap, MTh,( HKBP). (Alfredo/Edo)