Ev Panogari Panggabean SH MSi di Lapas Perempuan Medan: Jangan Tersesat dengan Serigala Berbulu Domba

Sebarkan:

 


Ev Panogari Panggabean SH MSi. (MOL/Ist)



MEDAN | Terkutuklah orang yang bermaksud memutarbalikkan Injil, sekali pun ia adalah para rasul, atau malaikat dari surga, pendeta, rohaniwan. Waspadalah terhadap orang-orang yang hendak menyesatkan kamu, yang penampilannya berpakaian bulu domba, tetapi di dalamnya adalah serigala. 


Hal itu ditegaskan Ketua Yayasan Sola Gratia Nurani Ev Panogari Panggabean SH MSi saat memberikan renungan dalam ibadah bersama puluhan warga binaan di  Lembaga Pemasyarakatan Perempuan, Tanjung Gusta Medan, Sabtu (15/4/2023).


"Dari buahnya kamu dapat mengenal mereka seutuhnya.  Jangan sampai tersesat dan disesatkan, jangan sampai terjebak, karena kamu akan menyesal selamanya," katanya.


Dikatakannya, peringatan tentang nabi-nabi palsu, pengajar-pengajar palsu disampaikan oleh Yeshua HaMashiakh sebagaimana ditulis oleh Rasul Matius di dalam Matius 7:15-20. Berkaitan dengan hal  tersebut juga dibahas pernyataan Rasul Paulus. 


Rasul Paulus dengan tegas menyatakan, 'Namun, sekiranya kami atau malaikat dari surga memberitakan kepadamu selain apa yang telah  kami beritakan kepadamu, biarlah dia terkutuk. 


Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, dan sekarang aku katakan lagi, jika seseorang memberitakan kepadamu selain apa yang telah kamu terima, biarlah dia terkutuk' (Galatia 1:8-9 Kitab Suci Indonesian Literal Translation-3). 


Pernyataan Yeshua HaMashiakh dan Rasul Paulus pada awal abad pertama itu adalah peringatan kepada umat Tuhan, agar waspada terhadap nabi-nabi palsu serta para pengajar palsu. Untuk umat Tuhan di zaman ini dapat mengenali ajaran palsu itu yakni bertentangan dengan firman Tuhan dan Injil. 


Mantan wartawan Sinar Indonesia (SIB) menambahkan, pengajar sesat menyampaikan ajarannya bukan untuk kepentingan Tuhan dan jemaat-Nya, tetapi untuk kepentingan mereka sendiri, orientasinya uang, kekayaan, nama baik dan kehormatan dirinya sendiri. 


Sekte di Bandung


"Yang pasti, mereka tidak akan mengarahkan umat Tuhan untuk hidup suci tak bercela, fokus ke langit baru dan bumi baru. Di Indonesia, tepatnya di Bandung pernah muncul sekte Kiamat Pondok Nabi dipimpin Mangapin Sibuea, yang mengaku mendapat pesan dari Tuhan, kiamat akan terjadi 10 Nopember 2003. 


Semua jemaatnya sudah menjual seluruh harta bendanya dan mereka berkumpul di suatu tempat. Namun kiamat tidak menjadi kenyataan. Yang lebih mengerikan, sebanyak 909 orang kehilangan nyawa akibat bunuh diri massal di Jonestown, Guyana, Amerika Serikat. 


Mulut manis pemimpin sekte sesat ini berhasil mengajak pengikutnya bunuh diri massal 18 November 1978. Selain kedua contoh di atas, masih banyak peristiwa serupa di berbagai tempat. Hal ini," urai mantan reporter Surya Citra Televisi (SCTV) itu.


Fenomena tersebut menjadi salah satu bukti bahwa nabi-nabi palsu itu bekerja di mana-mana dan mungkin juga di sekitar kita. Ini juga menjadi bukti bahwa 'penguasa kegelapan' itu memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menjerumuskan orang ke dalam kegelapan abadi. 


Oleh karena itulah, anak-anak Elohim, orang-orang percaya harus, wajib dan mutlak membentengi dirinya dengan memiliki sifat dan karakter Yeshua HaMashiakh, agar terhindar dari jerat dan jebakan Heilel ben-Shakar alias Iblis beserta kawan-kawannya. 


Anak-anak Elohim harus memiliki sifat kasih sayang, damai sejahtera, agung, sukacita, sabar, murah hati, baik, setia, lemah lembut, memiliki penguasaan diri, tidak serakah, tidak pemarah, rendah hati, tidak sombong, tidak menyakiti dan melukai orang lain dan seterusnya. 


Hanya orang-orang yang mengasihi Elohim Yahweh dengan hati yang tulus dapat menguasai dan memiliki sifat-sifat tersebut di atas. Sebaliknya, orang yang tidak mengasihi Elohim Yahweh, ia tidak mungkin memiliki sifat seperti tersebut di atas. 


"Kalau pun bisa, hanya bersifat sementara dan penuh kepura-puraan. Orang yang mengasihi Elohim Yahweh, dia pasti berjuang hidup kudus, berjuang melakukan kehendak-Nya dan berjuang semakin lama semakin seperti Yeshua HaMashiakh." pungkasnya. (ROBERTS)









Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini