Pastrida Simamora : Kepedulian Bupati Taput, Perawat Bisa Lulus ASN Kategori PPPK dan Kesejahteraan Pun Terangkat

Sebarkan:

TAPUT | Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNl) Cabang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Pastrida Simamora mengatakan, keluarga besar PPNI Taput  menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian Bupati Nikson Nababan dalam memperjuangkan nasib para tenaga kesehatan (Nakes) Taput yang sebelumnya terganjal untuk ikut ujian PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Pasalnya berkat perjuangan Bupati Taput, para nakes yang didalamnya termasuk  perawat yang tergabung di PPNI Cabang Taput, bisa ikut ujian dan akhirnya lulus sebagai ASN kategori PPPK.

Hal itu disampaikan Pastrida Simamora kepada wartawan saat diwawancarai di sela -sela perayaan ulang Tahun PPNI di Sopo Partungkoan, Tarutung, Jumat (17/3/2023).

Dijelaskan Pastrida, sebelumnya ratusan nakes di Taput tidak bisa mendaftar untuk mengikuti ujian PPPK yang dilaksanakan pada tahun lalu. Namun, setelah melalui

pengurusan ke Kementrian dan juga perhatian yang diberikan Bupati Taput, Pemerintah pusat pun membuka kembali pendaftaran dan verifikasi ulang pendaftaran calon PPPK nakes dari Taput hingga kemudian akhirnya lulus sebagai PPPK. Untuk perawat di Tapanuli Utara, sebut Pastrida, perawat yang lulus ASN kategori PPPK tercatat sebanyak 203 orang yang terdiri dari oegawai Dinas Kesehatan 104 orang, dan di RSUD Tarutung 99 orang.

" Makanya puncak perayaan ulang tahun perawat, kita dari PPNI Taput melaksanakan silaturahmi kepada bapak Bupati Taput yang telah membawa para perawat kita bisa mengikuti ujian dan akhirnya bisa diterima sebagai PPPK, untuk bersilaturahmi menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian selama ini dan juga kita minta petunjuk arahan dan selanjutnya bagaimana seharusnya perawat-perawat kita kedepannya," ucapnya.

Lanjut Pastrida, peringatan ulang tahun perawat tahun ini mengangkat thema  menggapai sejahtera dengan profesionalisme. Hal itu sejalan dengan kepedulian yang diberikan Bupati Taput dalam memperjuangkan nasib para nakes termasuk perawat untuk bisa ikut ujian dan lulus sebagai PPPK. "Karena dengan diterimanya para perawat - perawat kita sebagai ASN kategori PPPK, maka kesejahteraan mereka pun susah pasti terangkat,"ungkapnya.

Pastrida mengatakan, saat ini memang masih ada perawat di Taput yang belum masuk sebagai kategori PPPK. Ha itu karena adanya peserta yang saat ingin mengikuti ujian, tidak membawa kelengkapan berkas sehingga tidak dapat mengikuti ujian. Selain itu, ada juga perawat yang belum bisa ikut ujian karena belum memenuhi persyaratan lama bertugas mininal 2 tahun.

Sebelumnya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan bersama dengan Ketua TP PKK Tapanuli Utara Satika Simamora didampingi Kadis Kesehatan Sudirman Manurung, Wadir RSUD Tarutung Pastrida Simamora Silaturahmi dengan DPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia ) Tapanuli Utara di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati, Kamis (16/3/2023)

Melalui Wadah PPNI silaturahmi yang dihadiri hampir seluruh 7 DPK  PPNI Tapanuli Utara menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak Bupati Nikson Nababan atas perhatian beliau terhadap perawat karena mereka saat ini sudah diangkat menjadi ASN kategori PPPK.

Pada Kesempatan tersebut, Ketua DPD PPNI Tapanuli Utara Pastrida Simamora juga sampaikan rasa terima kasih atas perhatian Bupati Taput untuk para perawat.

" PPNI Taput senantiasa mendukung visi dan misi pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam bidang kesehatan, oleh karenanya untuk mewujudkannya mari melakukan yang terbaik bagi Kabupaten Tapanuli Utara dan tetap unggul serta memperlihatkan keprofesionalan perawat dalam melakukan tindakan dari sisi profesi sebagai perawat,” kata Pastrida.

Saat itu juga Bupati Taput sampaikan arahannya untuk tetap mengabdi kepada masyarakat dengan melayani masyarakat dengan penuh hati nurani.

" Menjadi seorang perawat adalah pilihan, jika profesi itu pilihan mengabdilah.Saya juga meminta dalam pengabdian tersebut ketika melayani pasien buatlah mereka senyaman mungkin sehingga beban penyakit yang dideranya terasa ringan. Jika kita bekerja dengan kasih, tulus serta ikhlas itu salah satu obat mujarab disamping tindakan medis," ujar bupati.

" Kedepankan rasa kenyamanan para pasien tidak menimbulkan prasangka buruk karena tugas para pelayan untuk memberikan rasa nyaman kepada para pasien dan tetapkan menerapkan Slogan 3S Senyum, Sapa dan Salam," tutur bupati mengakhiri. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini