Ribuan Ormas Islam Protes Aksi Rasmus Paludan

Sebarkan:

DEMO: Ribuan ormas Islam saat berunjukrasa.


MEDAN | Sebanyak seribu lebih umat muslim yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Sumut turun ke jalan, menyuarakan protes keras atas tindakan Rasmus Paludan yang mereka anggap merupakan kejahatan kemanusiaan pada Jumat (3/2/2023)

Massa pengunjuk rasa berkonvoi ke Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, mereka meminta anggota dewan turut bersuara menyatakan sikap ke pemerintah agar menyeret Rasmus Paludan ke pengadilan internasional. 

Usai menyampaikan aspirasi di kantor DPRD Sumut, massa aksi lalu bergerak ke kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Denmark Kota Medan yang berada di Jalan Tengku Amir Hamzah Medan. 

Ramainya massa aksi yang tumpah ruah ke depan kantor Konjen Denmark di Medan membuat ruas Jalan Tengku Amir Hamzah Medan, tak dapat dilalui untuk sementara. 

Di depan Konjen Denmark yang telah dipasang kawat duri ini, orator aksi secara bergantian menyampaikan pidato kecaman atas aksi pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan yang merupakan warga Denmark. 

"Kalian harus keluar berbicara sama kami minimal minta maaf, adakah manusia di dalam sana?" kata Ustaz Amir Sitompul dengan lantang. 

Ia mengatakan Denmark maupun Swedia jangan melindungi tindakan keji Rasmus Paludan yang menyakiti umat Islam. Kebebasan berekspresi tidak harus dilakukan dengan menyakiti dan menistakan agama. 

"Kami selama ini di Sumut tidak pernah ribut, kami umat Islam tidak pernah membakar kitab agama lain," kata Amir. 

Sementara orator lainnya Ustaz Rafdinal juga mengutuk keras tindakan pembakaran kitab suci umat muslim. Ia pun mengutuk Rasmus Paludan dan menyamakannya dengan iblis. 

"Kami hadir ke depan Konjen Denmark untuk menyatakan sikap marah kami atas pembakaran kitab suci Al Quran," tegas Rafdinal. 

Selang beberapa saat kemudian, perwakilan massa aksi dipersilahkan masuk ke dalam Konjen Denmark di Medan. Namun, tak lama di dalam, delegasi pengunjuk rasa keluar dari dalam kantor. 

Mereka kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Kepala Konjen Denmark di Medan, surat pernyataan sikap mereka hanya diterima oleh staff saja. 

Puncaknya, massa aksi lalu mengeluarkan sebuah boneka yang merupakan simbolisasi dari sosok Rasmus Paludan. 

"Hari ini kita bakar dan gantung Rasmus Paludan si pembakar Al Quran," tulis kertas karton yang tergantung di boneka tersebut. 

Salah seorang peserta aksi lalu menyalakan korek gas. Perlahan-lahan api menjalar ke seluruh tubuh Rasmus Paludan dan membakarnya hingga hangus. 

"Inilah simbolasi kemarahan kami atas perbuatan Rasmus Paludan," kata pengunjuk rasa. 

Usai melakukan pembakaran terhadap boneka Rasmus Paludan, massa aksi perlahan membubarkan diri dengan tertib. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini