MEDAN | Donny Nurdiansyah (29) warga Jalan Sempurna, Kelurahan Teladan, Kecamatan Medan Kota, disekap di kamar kos Jalan Bunga Terompet 2 Medan, Sabtu (18/2/2023) malam .
Tidak hanya disekap, pemuda ini juga mengaku mendapatkan tindakan penganiayaan oleh segerombolan pemuda berjumlah 6 orang. Bahkan dua diantara pelaku mengaku-ngaku oknum TNI dan Polri.
Donny babak belur dianiaya dengan cara dada dan bagian tubuhnya dipukuli. Bukan itu saja, kakinya juga disulut api rokok oleh pelaku yang memaksanya harus mengaku mencuri mobil milik mantan pacarnya.
"Saya diinterogasi apakah ada membawa kunci serap mobil dan dipaksa mengakui mencuri mobil milik mantan pacar saya," katanya kepada wartawan, Selasa (21/2/2023) sore.
Donny menjelaskan awalnya dia disuruh datang ke kos mantan pacarnya berinisial AS di Jalan Bunga Terompet 2 Medan, pada Sabtu malam. Meski sudah mantan pacar, komunikasi keduanya masih baik.
"Disuruh datang alasan haus, titip beli minum air mineral," katanya.
Sesampainya di sana, Donny melanjutkan dirinya lalu memberikan air minum ke mantan pacarnya. Tak lama berselang, 6 orang pria datang dan langsung menuduhnya mencuri mobil.
"Habis itu ditutupnya pintu, ditanyai ini mobil di mana kau buat," katanya.
Korban yang bingung lalu membantah telah mencuri mobil korban. Saat itulah tiga orang pelaku memukuli dia bertubi-tubi di bagian dada.
"Aku sudah mohon-mohon, karena sakit sekali pas dadaku dipukul, aku gak ada ambil om, mereka terus memukuli. Ada tiga orang yang memukuli," ucapnya.
Dalam kondisi terhuyung akibat dihajar, pelaku juga menyulut api rokok ke paha korban. Situasi ini berakhir setelah para pelaku berunding dan membebaskan korban dari kos.
"Ada sekitar tiga jam saya disekap dan disiksa," imbuhnya.
Atas kejadian ini korban pun telah membuat laporan ke Polrestabes Medan sesuai STTLP/B/619/II/2023/SPKT Restabes Medan/Polda Sumut tertanggal 20 Februari 2023.
Korban berharap agar pelaku yang menyiksanya segera ditangkap."Korban meminta laporannya ditindak lanjuti dan pelaku ditangkap," ungkap yang didamping ibunya. (ka)