Merajut Impian Warga Binaan Punya Skill dan Bersertifikat, Karutan Medan Nimrot Sihotang Gandeng BLK Sumut

Sebarkan:

 



Karutan Kelas I Medan Nimrot Sihotang (atas) dan aktivitas warga binaan pelatihan pertukangan kayu. (MOL/ROBERTS)



MEDAN | Impian terbilang brilian warga binaan nantinya diupayakan memiliki skill mumpuni terungkap dalam bincang-bincang dengan Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas I Medan Nimrot Sihotang, Kamis petang (5/1/2023).


Ibarat dua sisi mata uang logam. Di satu sisi, impian mereka yang berpredikat narapidana (napi) ketika berbaur di tengah-tengah masyarakat bisa berkreasi. Tidak lagi menjadi momok di tengah-tengah publik.


Di sisi lain, seiring dengan 10 prinsip tugas pemasyarakatan. Mereka (warga binaan-red) tidak bisa stagnan. Harus dipacu produktivitasnya.


"Kalau misalnya di luar sebelumnya punya pengalaman beternak ayam, harus bisa dikembangkan lagi di rutan ini," urai Nimrot di tepi kolam ikan, persis di belakang rutan yang sedang dibersihkan warga binaan bersama pegawai secara bergotong royong karena sudah lama tidak diberdayakan.


Menurut pria kelahiran Toba Samosir (Tobasa) 18  Oktober 1983 itu, impian warga binaan yang masuk program asimilasi, separuh atau lebih menjalani masa hukuman, bisa diberdayakan sedemikian rupa sehingga produktif, telah menjadi kenyataan. 


"Ketika menjadi Karutan Kelas I Labuhan Deli, kita berhasil berkolaborasi dengan pihak lain. Ada lahan yang bisa dipakai dan mereka (warga binaan) diberdayakan budi daya tanaman jagung. 


Selain mereka mendapatkan upah dari hasil panen. Kelak mereka juga sudah punya skill bertanam jagung. Dari contoh-contoh kecil itu misalnya akan kita kembangkan di Rutan Medan ini.


Bincang-bincang pun berlanjut ke dalam rutan. Sepuluh pasang mata awak media tergabung dalam Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara (Forwakum Sumut) pun dimanjakan dengan potret aktivitas para warga binaan asik bekerja di bengkel las mini, pertukangan kayu dan pelatihan menjahit.


BLK Sumut


Menurut mantan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Klas IIA Batam 2012 tersebut, pihaknya sedang melakukan komunikasi sekaligus akan menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Sumut agar warga binaan bisa diberikan pelatihan. Apakah bertani, beternak ikan, melas, menjahit, pertukangan dan lainnya.


"Untuk jangka menengah panjang, mereka nantinya bisa diberikan sertifikasi sesuai pelatihan dan praktik di sini. Boleh-boleh saja kita dibilang orang bermimpi. 


Semoga mimpi itu nantinya bisa jadi kenyataan. Perlu kolaborasi dan keinginan kuat untuk mewujudkannya. Perlu dukungan berbagai pihak, termasuk rekan-rekan pers" urai pria mempersunting beru Ginting itu.

 

Mengenai siapa saja warga binaan secara periodik dibekali pelatihan kemudian mendapatkan sertifikat, lanjutnya, selain mereka yang memasuki program asimilasi juga ada penilaian lainnya seperti asesmen, ada jaminan dari pihak keluarga dan seterusnya.


Koperasi


Langkah awal, menurut Nimrot Sihotang, dirinya akan berkoordinasi dan merapatkannya dengan pengurus Koperasi Pegawai Rutan Kelas I Medan untuk mengalokasikan dana pengembangan pelatihan dimaksud. 


"Bagaimana nantinya pengembalian pinjaman, pengupahan warga binaan, pembagian keuntungan hasil panen misalnya. Solusi lainnya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Menjalin hubungan dengan 'ayah angkat'. 


Bila semuanya berjalan sebagaimana diprogramkan, bukan tidak tertutup kemungkinan bisa menambah pundi-pundi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," pungkas pria berkacamata itu. (ROBERTS)




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini