Ratusan Hektare Areal Persawahan Warga di Siabu Terendam Banjir, Warga Harap Bantuan

Sebarkan:
Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution meninjau areal persawahan warga di Desa Bonan Dolok Siabu. Saat ini, seluas 171 hektare tanaman padi warga dinyatakan gagal panen. 

MANDAILING NATAL| Sedikitnya, 600 hektare areal persawahan warga di Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina terendam banjir. Di antaranya seluas 171 hektare yang ditanami padi pun dinyatakan mengalami gagal panen atau puso.

Jumlah itu kemungkinan dapat bertambah, Dinas Pertanian Madina melalui petugas tenaga penyuluh hingga kini masih terus melakukan pendataan.

Kepala Dinas Pertanian, Siar Nasution menyebut areal persawahan warga yang digenangi air di Kecamatan Siabu terparah berada di Kelurahan Simangambat. 

"Dari hasil pendataan penyuluh diperkirakan hampir 600 hektare areal sawah terkena genangan air, terparah di kelurahan Simangambat. Saat ini, 171 hektare tanaman padi telah dinyatakan mengalami puso atau gagal panen," kata Siar, saat meninjau areal persawahan warga di Desa Bonan Dolok, Kecamatan Siabu, Kamis (15/12/2022). 

Menurut Siar, intensitas curah hujan yang tinggi sejak sebulan belakangan mengakibatkan luapan sungai Muara Batang Angkola dan Muara Batang Gadis, sehingga mengenangi areal persawahan warga di kecamatan tersebut.  

"Sesuai dengan yang kita lihat di lapangan, ini akibat luapan air dari (sungai) Batang Angkola dan Batang Gadis yang bertemu. Sehingga tempat penampungan yang ada tak dapat menampung debit air," ujarnya.

Siar mengungkapkan, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian akan mengupayakan pemberian bantuan kepada para petani yang mengalami musibah gagal panen tersebut. 

"Pemkab Madina memiliki keterbatasan anggaran, namun kita Dinas Pertanian akan mengupayakan dan memohon ke provinsi dan pusat agar masyarakat Kecamatan Siabu nantinya diberikan bantuan bibit dan pupuk," tuturnya.

Layaknya 'Danau' salah saorang petani menaiki perahu di areal persawahannya. 
Ketua Kelompok Tani Rodang Paya Kerek, Mansur Latif Panggabean mengatakan akibat gagal panen itu para petani di Kecamatan Siabu mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Dia pun berharap pemerintah memedulikan nasib mereka para petani di Kecamatan Siabu.

"Kami berharap pemerintah peduli dengan nasib kami di sini. Supaya kami terus bisa melanjutkan kehidupan," harapnya. (SRH/Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini