Sewindu Kepemimpinan Nikson Nababan “Menapak Cadas, Merengkuh Asa Usung Taput Mandiri dan Berdikari”

Sebarkan:
   Bupati Taput Drs. Nikson Nababan, M.Si

Oleh : Alfredo Sihombing 

Terhitung sudah lebih delapan (8) tahun Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si memimpin Kabupaten Tapanuli Utara sejak dilantik tanggal 16 April 2014 berpasangan Drs. Mauliate Simorangkir, M.Si pada periode pertama oleh Gubernur Sumut H. Gatot Pujonugroho. Kedua pasangan yang menghabiskan masa periode 2014-2019, tentunya sejak awal kepemimpinannya mengusung visi menjadikan daerahnya sebagai lumbung pangan dan lumbung sumberdaya manusia yang berkualitas serta daerah wisata.

Mempertajam visi dikuatkan dengan sebuah misi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan. Pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal, meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan.
 
Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia melalui pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan iptek dan pengembangan jiwa kewirausahaan. Meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya, rohani dan agrowisata. Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup, meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan sistem e-government.

Memenangkan konstelasi Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) periode kedua 2019-2024, Bupati Nikson Nababan dan pasangannya Sarlandy Hutabarat, SH dilantik 23 April 2019 di Kantor Gubernur Sumut oleh Edy Rahmayadi. Bupati Nikson Nababan tetap mengusung visi misi bahkan semakin mempertajam. Dalam kerangka ini, Penulis mencoba ingin mengulas capaian kinerja delapan tahun lebih Bupati Taput Drs. Nikson Nababan, M.Si yang berlandaskan kepada visi misi. 

Pada awal memimpin, Nikson Nababan yang dulunya seorang pengusaha diperhadapkan dengan dunia yang baru yakni mengurusi Pemerintahan. Tidak butuh waktu lama bagi Nikson untuk belajar dan keluar dari zona nyamannya. Nikson Nababan yang pernah berkecimpung sebagai kuli tinta tersebut melihat postur APBD Taput tahun 2014 diangka Rp 843.112.578.518,09 masih terbilang minim membenahi infrastruktur 15 kecamatan. Dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja hebat APBD mampu didongkrak tahun 2015 menjadi Rp 1.117.190.183.201,86  . Untuk tahun 2016 bertambah menjadi Rp 1.197.874.974.979,45, ditahun 2017 naik menjadi Rp 1.114.677.331.781,04, sementara tahun 2018 Rp 1.290.353.459.949,31, untuk tahun 2019 Rp 1.363.996.892.133,22,  tahun 2020 Rp 1.441.468.634.445,00 ,  tahun 2021  Rp 1.338.912.320.845,00, (Sumber BKAD).

Tidak mudah bagi Nikson Nababan untuk memuluskan visi misi yang diembannya, pastinya melobby anggaran bahkan hingga ‘mengemis’ pun kerap dilakoninya ke pemerintah  atasan untuk menopang APBD. Berbagai rintangan dimulai dari minimnya APBD, pendapatan asli daerah yang belum maksimal hingga pembenahan berbagai sektor hingga infrastruktur yang sangat butuh sentuhan merupakan pekerjaan berat diawal kepemimpinannya.

Jika dirunut Sewindu kepemimpinan Bupati Taput Nikson Nababan, tidak cukup ratusan lembar kertas torehan kata-kata dicurahkan karena ada proses panjang untuk sampai ketahap pencapaian saat ini. Namun, Penulis ingin mencoba mengulas diawali visi misi yang jadi fokus pembangunan membawa  Tapanuli Utara menjadi daerah mandiri serta berdikari.

Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Visi Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan, Bupati Taput Nikson Nababan menetapkan satu patron untuk mengejar capaiannya, dengan rencana aksi serangkaian aktivitas terpadu di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan termasuk agroindustri dan pemasarannya dalam kerangka sistem dan usaha agribisnis untuk mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi melalui investasi pada sektor pertanian, penyerapan tenaga kerja dan/atau pengurangan pengangguran, penanggulangan dan/atau pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta revitalisasi pedesaan dan pemantapan ketahanan pangan.

Sektor pertanian, bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah sebagai penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar penduduk. Hal ini ditunjukkan dari kontribusi kategori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian dalam pembentukan PDRB pada Tahun 2021 masih tetap dominan yakni mencapai 43,91 persen dari total PDRB yang dihasilkan. Mengingat pentingnya sektor pertanian bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang mana memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan (BPS Kabupaten Tapanuli Utara 2022).
 
Dengan menitikberatkan, ketersediaan sarana dan prasarana pertanian selalu menjadi prioritas peningkatan serta memaksimalkan potensi pertanian. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pertanian terdapat potensi lahan pertanian yang mampu mendukung untuk pencapaian lumbung sumber daya manusia berkualitas diantaranya penerapan indeks pertanaman dua kali (IP2). 

Potensi baku lahan sawah seluas 18.803 ha (tahun 2021) diantaranya untuk IP1 (1x tanam 1 tahun) berada diluasan 13.749 ha, untuk IP2 (2x tanam 1 tahun ) seluas 5.054 ha. Sedangkan luas lahan kering yang sudah diusahakan dengan komoditi unggulan (tahun 2021) berupa tanaman pangan dirinci Padi Gogo seluas 21.573 ha, Jagung seluas 21.585,4 ha, Kacang Tanah seluas 1.660,9 ha, Ubi Kayu seluas 577,5 ha, Ubi Jalar seluas 384,5 ha.

Bidang Hortikultura sayuran berupa Cabai Merah seluas 1.082,57 ha, Cabai Rawit seluas 300,18 ha, Tomat seluas 409,62 ha, Bawang Merah seluas 104,58 ha, Kentang seluas 144,59 ha dan  Kubis/Kol seluas 202,52 ha. Hortikultura buah-buahan berupa  Nenas seluas 1.135,51 ha, Pisang seluas 1.030,08 ha, Mangga seluas 280,95 ha, durian seluas 1.249,59 ha. Perkebunan diantaranya Kopi seluas 16.276,79 ha, Kakao seluas 3.191,08 ha, Kemenyan seluas 14.058 ha dan Karet seluas 8.470,71 ha.

Untuk menstimulasi petani mengolah lahan pertaniannya, Bupati Nikson Nababan melalui dinas pertanian melaksanakan pengolahan lahan gratis selain mendukung alat mesin pertanian. Pengolahan lahan gratis dilakukan ditahun kedua kepemimpinannya yakni 2015 hingga saat ini.

Terhitung luasan lahan yang diolah secara gratis tahun 2015 menyentuh tiga kecamatan kecamatan Siatas Barita 5 ha, Siborongborong 10 ha dan Muara 5 ha. Pada tahun berikutnya menyentuh 11 kecamatan yakni Siborongborong 186,5 ha, Pagaran 2 ha, Sipoholon 17,5 ha, Sipahutar 125,5 ha, Siatas Barita 20 ha, Adiankoting 1 ha, Tarutung 5 ha, Pangaribuan 161 ha, Parmonangan 53 ha, Muara 22 ha, Garoga 49,5 ha.

Tahun 2017 terjadi lonjakan pengolahan lahan gratis mencapai 824 ha, tahun 2018 851 ha, 2019 dan 2020 luasannya 805 ha, namun terjadi lonjakan siginifikan pada tahun 2021 mencapai 968,22 ha, sehingga totalnya  4.916,22 ha.

Tidak hanya mendukung melalui pengolahan lahan, sarana prasarana pertanian sebagai urat nadi perekonomian turut disentuh dengan membangun jalan usaha tani sejak tahun 2014 hingga tahun 2021 totalnya 41,14 km, Embung 21 unit, Dam parit, 19 unit, jaringan irigasi desa (Jides) 10,07 km dan irigasi air tanah 116 unit.
 
Mekanisasi alat pertanian modern dimulai Bupati Nikson Nababan pada tahun 2016 dengan kucuran APBD pengadaan Handtraktor sejak tahun 2018 104 unit, tahun 2019 16 unit, tahun 2021 13 unit dengan tptal 133 unit. Pompa air dimulai tahun 2018 hingga 2021 mencapai 63 unit, Traktor mini 4 unit, Handsprayer 367 unit totalnya sejak tahun 2016, Pemipil Jagung 65 unit, Mesin Kompos 36 unit, Power Thressher 46 unit, mesin pengupas Kopi 51 unit, Rotavator 8 unit, Traktor besar 11 unit, Paddy Mower 399 unit, Cultivator, 104 unit, Power Sprayer 131 unit dan alat tanam Jagung 416 unit sehingga totalnya 1.834 unit.

Capaian tanaman pangan rentang tahun 2014 hingga 2021 yakni tahun 2014 untuk padi sawah luasan tanam 22.11,00 ha, luas panennya 24.055,00 ha dengan produksi 138.519,24 ton serta produkivitas 57,58 kw/ha, Pafi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 2.951,00 ha sementara luas panen 3.535,00 ha menghasilkan 11.983,47 ton produktivitas 33,90 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 2.731,00 ha dengan luas panen 2.935,00 ha ditopang produksi 14,793,71 ton produktivitasnya 50,40 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 1.378,00 ha luas panen 1.382,00 ha produksi 2.459,90 ton produktivitasnya 17,80 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu laus tanam 1.385,00 luas panen 1.647,00 ha produksi 29.184,62 ton produktivitas 177,20kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 977,00 ha, luas panen1.094,00 ha produksi 11.576,56 ton produktivitas 105,82 kw/ha.
Pada tahun 2015 padi sawah luasan tanam 23.254,00 ha, luas panennya 25.303,00 ha dengan produksi 148.135,22 ton serta produkivitas 58,54 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 2.690,00 ha sementara luas panen 3.595,00 ha menghasilkan 12.446,05  ton produktivitas 34,62 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 5.760,00 ha dengan luas panen 2.950,00 ha ditopang produksi 14,866,54 ton produktivitasnya 50,40 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 1.240,00 ha luas panen 1.426,00 ha produksi 2.600,99 ton produktivitasnya 18,24 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu laus tanam 1.262,00 luas panen 1.789,00 ha produksi 32.123,11 ton produktivitas 179,61 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 839,00 ha, luas panen 1.117,00 ha produksi 11.829,56 ton produktivitas 105,94 kw/ha

Tahun 2016 padi sawah luasan tanam 23.942,30 ha, luas panennya 25.779,00 ha dengan produksi 151.335,11 ton serta produkivitas 58,70 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 12.114,00 ha sementara luas panen 4.361,40 ha menghasilkan 19.577,28 ton produktivitas 44,89 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 6.463,40 ha dengan luas panen 7.035,00 ha ditopang produksi 37,246,85 ton produktivitasnya 52,95 kw/ha. Kacang tanah luas tanam  981,30 ha luas panen 1.344,00 ha produksi 2.654,82 ton produktivitasnya 19,75 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu luas tanam 713,70 luas panen 1.269,00 ha produksi 23.659,38 ton produktivitas 186,44 kw/ha, sementara Ubi Jalar luas tanam 464,90 ha, luas panen1.880,00 ha produksi 14.198,29 ton produktivitas 161,34 kw/ha.

Tahun 2017 padi sawah luasan tanam 22.216,60 ha, luas panennya 26.106,00 ha dengan produksi 153.804,17 ton serta produkivitas 58,92 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 17.014,00 ha sementara luas panen 6.272,00 ha menghasilkan 28.928,91 ton produktivitas 46,12 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam11.324,60 ha dengan luas panen 8.930,00 ha ditopang produksi 47,639,86 ton produktivitasnya 53,35 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 471,10 ha luas panen 1.287,00 ha produksi 2.550,42 ton produktivitasnya 19,82 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu luas tanam 500,900 luas panen 1.123,02 ha produksi 21.131,63 ton produktivitas 188,17 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 290,80 ha, luas panen 865.00 ha produksi 14.543,89 ton produktivitas 168,14 kw/ha.

Tahun 2018 padi sawah luasan tanam 23.533,40 ha, luas panennya 26.777,00 ha dengan produksi 158.155,57 ton serta produkivitas 59,06 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 24.612,00 ha sementara luas panen 15.385,00 ha menghasilkan 71.019,96 ton produktivitas 46,16 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 10.772,40 ha dengan luas panen 12.159,00 ha ditopang produksi 64,859,35 ton produktivitasnya 53,34 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 685,20 ha luas panen 1.302,00 ha produksi 2.583,29 ton produktivitasnya 19,84 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu luas tanam 307,00 luas panen 1.124,10 ha produksi 21.131,63 ton produktivitas 188,32 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 339,40 ha, luas panen 868.10 ha produksi 14.97,49 ton produktivitas 168,15 kw/ha.

Tahun 2019 padi sawah luasan tanam 24.098,00 ha, luas panennya 22.966,80 ha dengan produksi 113.944,07 ton serta produktifitas 49,61 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 24.928,00 ha sementara luas panen 22.345,00 ha menghasilkan 66.275,27 ton produktivitas 29,66 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 16.965,70 ha dengan luas panen 17.221,70 ha ditopang produksi 90,706,69 ton produktivitasnya 52,67 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 907,80 ha luas panen 892,60 ha produksi 1.730,14 ton produktivitasnya 15,35 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu luas tanam 509,00 luas panen 435,50 ha produksi 15.756,83 ton produktivitas 361,81 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 454,30 ha, luas panen 374.80 ha produksi 6318,75 ton produktivitas 168,59 kw/ha.

Tahun 2020 padi sawah luasan tanam 24.016,00 ha, luas panennya 23.826,70 ha dengan produksi 118.204,26 ton serta produktivitas 49,61 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 21364,20 ha sementara luas panen 25.552,20 ha menghasilkan 75.787,83 ton produktivitas 29,66 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 21.585,40 ha dengan luas panen 23.993,40 ha ditopang produksi 126,373,24 ton produktivitasnya 52,67 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 1.523,50 ha luas panen 1.597,70 ha produksi 2.452,47 ton produktivitasnya 15,35 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu laus tanam 504,50 luas panen 437.00 ha produksi 15.811,10 ton produktivitas 361,81 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 317,40 ha, luas panen 367.00 ha produksi 6.187,25 ton produktivitas 168,59 kw/ha.

Tahun 2021  padi sawah luasan tanam 22.113,90 ha, luas panennya 22.764,00 ha dengan produksi 118.258,98 ton serta produktifitas 51,95 kw/ha, Padi Ladang (Gogo) dengan luas tanam 21.573,00 ha sementara luas panen 25.615,00 ha menghasilkan 75.974,09 ton produktivitas 29,66 Kw/ha. Untuk komoditi Jagung luas tanam 21.786,20 ha dengan luas panen 18.352,20 ha ditopang produksi 107,488,84 ton produktivitasnya 58,57 kw/ha. Kacang tanah luas tanam 1.603,50 ha luas panen 1.603,50 ha produksi 2.466,18 ton produktivitasnya 15,38 kw/ha. Untuk komoditi Ubi kayu luas tanam 317,40 luas panen 467.00 ha produksi 17.003,94 ton produktivitas 364,11 kw/ha,sementara Ubi Jalar luas tanam 384,50 ha, luas panen 368.00 ha produksi 6.268,51 ton produktivitas 170,34 kw/ha.

Menjadi bagian dari pilar visi misi, Dinas Pertanian memaksimalkan berbagai program kegiatan seperti yang disampaikan Kadis Pertanian SEY Pasaribu yakni melaksanakan pengadaan benih/bibit unggul komoditi Pertanian dan Peternakan, melaksanakan pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan), pembangunan prasarana pertanian, yaitu Jalan Usaha Tani (JUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Embung/Dam Parit, Jarigan Irigasi Air Tanah Dalam.

Selanjutnya pembukaan/pengolahan lahan pertanian, melaksanakan pelatihan kepada petani, yaitu pelatihan pembuatan Agens Hayati dan Pestisida Nabati, pelatihan pengendalian hama dan penyakit komoditi pertanian, pelatihan Teknologi Budidaya Komoditi Pertanian, Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik/Kompos, Penumbuhan dan Pengembangan Penangkar Benih berupa Penangkaran Padi Sawah, Penangkaran Padi Gogo dan Penangkaran Benih Bawang Merah.

Kemudian Inseminasi Ternak Kerbau (IB), Peningkatan Capacity Building Penyuluh Pertanian melalui Pendidikan dan Pelatihan, Melaksanakan Monitoring Komoditi Pertanian , Melaksanakan Klinik Pertanian di Pasar Onan (15 Kecamatan), Melaksanakan Pasar Lelang Komoditi Pertanian (Cabai Merah) di Pasar Siborongborong dan Tarutung (ketika harga komoditi tersebut anjlok) dan Penyampaian Informasi Daftar Harga Komoditi Pertanian setiap Minggu (Rabu) melalui Media Sosial.
 
SEY Pasaribu juga mengatakan dalam rangka percepatan pencapain visi, telah dilakukan berbagai inovasi pengolahan lahan gratis Masyarakat “PANGLIMA” tujuannya  untuk mengoptimalkan pemanfaatan traktor roda 4 untuk pengolahan lahan secara gratis sehingga dapat meningkatkan luas tambah tanam (LTT), meningkatkan produksi pertanian, mengurangi biaya produksi pengolahan lahan, mendorong pertumbuhan usaha tani pedesaan melalui pengembangan usaha agribisnis dan memperluas lapangan pekerjaan di sektor pertanian.

 Penumbuhan Penangkar Bawang Merah “KAWAN MERAH” merupakan kegiatan penumbuhan kelompok penangkar benih bawang merah di Kabupaten Tapanuli Utara dengan tujuan memberikan inovasi paket teknologi penangkar benih bawang merah kepada kelompok tani serta meningkatkan produktivitas atau produksi bawang merah menjadi produksi benih yang baik dan bermutu. Perluasan Komoditi Unggulan Untuk Penanganan Ekonomi di Masa Pandemi “PETI UNGGUL”.

Inovasi ini bertujuan mendorong pengembangan kegiatan penjaminan kemurnian dan kelestarian sumber daya genetic (SDG) tanaman di Kabupaten Tapanuli Utara melalui kegiatan perluasan komoditi unggulan untuk penanganan ekonomi di masa pandemi.

Selain itu juga untuk mendukung ketahanan pangan dibidang Hewani, dilakukan  rekayasa Reproduksi Ternak Kerbau “PRO KERBAU” Inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalisasi kelahiran ternak melalui inseminasi buatan secara gratis dengan melakukan sinkronisasi birahi atau gertak birahi.

Antisipasi Ramah Lingkungan Dalam Pengendalian Hama Penyakit “ANTI MALING HP” Inovasi ini dilakukan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dengan pengendalian hama penyakit pada tanaman yang murah, mudah dan berbasis ramah lingkungan. Gerakan ini dilakukan dengan pengembangan agens hayati dan pestisida nabati.

Tentunya dalam melaksanakan setiap program penopangnya yakni anggaran, kegiatan yang disebut dibiayai dari APBD Kabupaten Tapanuli Utara, APBD Provinsi Sumatera Utara dan APBN. Untuk bidang tanaman pangan diawali tahun 2014  Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan  SL-PTT padi sawah luasannya 500 Ha volumenya  12.500 kg tersebar di Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua bersumber dari APBN. SL-PTT Jagung luas 500 Ha dengan volume 10.000 Kg berada di Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan bersumber dari APBN.

Pogram Peningkatan Ketahanan Pangan berupa bantuan benih padi luasan 150 Ha 3.000 kg di  Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua, bantuan benih Jagung luasan 200 ha volumenya 4.000 kg  di Kecamatan Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan sumber APBN.

 Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman hortikultura  berkelanjutan berupa Bantuan Bibit Jeruk 28 Ha Kecamatan Muara, Pangaribuan, Siborongborong, Sipoholon, Siatas Barita,  Bantuan Bibit Bawang Merah luasnya 15 Ha Barita, Sipahutar, Pagaran, Bantuan Bibit Cabai Merah 15 ha dana APBN.

Pada Tahun 2015 1 program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan GP-PTT padi Inbrida luasan 1250 Ha Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua sumber APBN, GP-PTT jagung hibrida luasan 1500 Ha Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan.

Bantuan Penguatan Seribu Desa Mandiri Benih kelompok Kecamatan Tarutung APBD Provinsi, Program Peningkatan ketahanan pangan Bantuan benih padi 750 Ha 18.750 kg Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua APBD kabupaten Taput.  Bantuan benih Jagung luasan 250 Ha 5.000 kg Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman hortikultura  berkelanjutan berupa Bantuan Bibit Jeruk luasan 15 Ha Kecamatan Tarutung dana APBN. Bantuan Bibit Bawang Merah luasnya 20 Ha Kecamatan Muara.

Untuk Tahun 2016 program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan bantuan budidaya padi jajar legowo luasnya 1500 Ha Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua dana APBN , Bantuan Budidaya Jagung Hibrida luasan 5000  Ha 376 Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan Adiankoting, Sipahutar.

Program Alat Mesin Pasca Panen Corn Combine 1 Unit Kecamatan Garoga, Combine Harveseter Besar 2 Unit Kecamatan Tarutung, Purba Tua,  Combine Harveseter Sedang  6 Unit  Kecamatan Pangaribuan, Siborongborong, Pahae Jae, Pagaran, Sipahutar (APBN),  Combine Harveseter Kecil 5 Unit Kecamatan Siborongborong, Parmonangan, Purba Tua, Pahae Julu, Garoga. Pemipil Jagung 20 Unit Kecamatan Siborongborong, Sipahutar, Pangaribuan, Sipoholon, Garoga, Muara. Power Threser  4 Unit di Kecamatan Pangaribuan, Purba Tua, Sipahutar, Siatas Barita.
Program Peningkatan ketahanan pangan Bantuan benih padi sawah 500 Ha 12.000 Kg Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purba Tua APBD Taput. Bantuan benih Jagung luasan200 Ha 4.250 Sipoholon, Tarutung, Pangaribuan, Garoga, Pagaran, Parmonangan.

Pada Tahun 2017 digulirkan juga program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan perluasan Areal Tanam Baru Kedelai luasan 7000 Ha  583 kg di 15 Kecamatan sumber dana APBN. Bantuan Budidaya Jagung Hibrida luasan 11500  Ha 575 Kg untuk 15 Kecamatan. Program peningkatan ketahanan pangan berupa pengadaan Benih Jagung luasnya 300 Ha  6.000 kg di Kecamatan Garoga, Pangaribuan, Sipoholon, Sipahutar, Muara bersumber APBD Taput.  Pengadaan Benih Padi Sawah  luasan 1020 Ha  25.500 kg di Kecamatan Tarutung, Muara, Pahae Julu, Simangumban, Purbatua.

Untuk Tahun 2018 program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung Umum luasnya mencapai 4000 Ha 80.000 kg tersebar di 15 kecamatan melalui dana APBN. Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung Umum  luasan 7428  Ha 148.560. Fasilitas Penerapan Padi Gogo/Lahan Kering luasan 7655.5 Ha.  Fasilitas Penyaluran Budidaya Padi Khusus Lainnya luasnya 50 Ha 100 kg di Pahae Jae. Fasilitas Penyaluran Budidaya Padi Khusus Lainnya luasnya 500 Ha 10.000 kg.  Program peningkatan ketahanan pangan Pengadaan Benih Jagung luasnya 362 Ha  Kecamatan Adiankoting, Pangaribuan, Sipoholon, Pahae Julu, Siborongborong APBD Taput. Pengadaan Benih Padi Sawah luasnya 1641 Ha di Kecamatan, Muara, Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua.

Pada tahun 2019 program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan Fasilitas Penerapan Budidaya Kedelai luasnya 7000 Ha (APBN). Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung Umum luasnya 7500  Ha, Fasilitas Penerapan Padi Gogo/Lahan Kering 3000 Ha APBD PROV. Program  Peningkatan Ketahanan Pangan Pengadaan Benih Jagung 200 Ha Kecamatan Adiankoting, Pangaribuan, Sipoholon, Pahae Julu, Pagaran, Purbatua APBD Kab. Taput. Pengadaan Benih Padi awah   400 Ha Kecamatan Pahae Jae, Purbatua.

Pada Tahun 2020 Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung 10300 Ha (APBN), Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung 1665 Ha APBD PROV Fasilitas Penerapan Padi Gogo/Lahan Kering 4727 Ha APBN. Fasilitas Penerapan Padi Sawah luasnya 1800 Ha APBN. Program  Peningkatan SDG Hewan/Tanaman Pengadaan Benih Jagung U Ekstensifikasi 60 Ha di Kecamatan Tarutung, Pahaae Julu, Siatas Barita, Garoga APBD Taput. Pengadaan Benih Padi Sawah U Ekstensifikasi luasnya 335 Ha Kecamatan Adiankoting, Tarutung, Siatas Baria, Pahae Jae. Pengadaan Benih Kacang Tanah U Ekstensifikasi 60 Ha Kecamatan Pangaribuan.
   
Tahun 2021 Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan berkelanjutan Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung luasannya 2000 Ha APBN, Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung luasnya 500 Ha APBD PROV, Fasilitas Penerapan Padi Kacang Tanah luasnya 15 Ha APBN, Fasilitas Penerapan Padi Sawah luasnya 500 Ha APBN, Fasilitas Penerapan Padi Sawah 1000 Ha  APBD PROV.

Program  Peningkatan SDG Hewan/Tanaman Pengadaan Benih Jagung U Ekstensifikasi luasnya 70 Ha di kecamatan Sipahutar, Pangaribuan, Siborongborong, Siatas Barita, Pagaran, dan Tarutung APBD Taput. Pengadaan Benih Padi Sawah U Ekstensifikasiluasnya 600 Ha Kecamatan Pahae Jae, Purbatua. Pengadaan Benih Kacang Tanah U Ekstensifikasi luasnya 30 Ha Tarutung dan Adiankoting. 

Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas  
Lumbung sumber daya manusia berkualitas yang menjadi visi dimulai meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas, sejak tahun 2015 Bupati Nikson Nababan telah mencanangkan dan menetapkan pendidikan/sekolah gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara mulai tingkat SD sampai tingkat SMA/SMK. Selain itu, pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melakukan berbagai upaya diantaranya meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan serta membebaskan uang (gratis) sekolah bagi anak-anak mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK . 

Kemudian melaksanakan penyelenggaraan SD hingga SMA/SMK dengan system satu atap, meningkatkan dan membangun SMK dengan program sistem ganda (sekolah dan industri),  membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas pendidikan umum maupun kejuruan melalui pembangunan, rehabilitasi, mendirikan laboratorium dan pengadaan komputer dan berbasis IT, memberikan beasiswa bagi anak berprestasi di Perguruan Tinggi Negeri sampai dengan selesai bagi keluarga yang tidak mampu, melanjutkan program wajib belajar 9 (sembilan)  tahun menjadi 12 (duabelas) tahun (SD-SMA/SMK), mengupayakan berdirinya Universitas Negeri di Tapanuli Utara, meningkatkan mutu tenaga pengajar melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan guru, baik dalam negeri dan luar negeri, memberikan penghargaan serta upaya-upaya peningkatan (menambah) kesejahteraan guru khususnya sekolah terpencil.

Dalam  rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan dan anak didik, apa upaya yang secara langsung , dari data yang dihimpun untuk tahun 2016 melalui Dinas Pendidikan telah dilakukan pembangunan dan pembukaan unit sekolah baru (USB) setingkat SMA yaitu SMA Negeri 1 Purbatua di Desa Janji Nauli Kecamatan Purbatua dan SMA Negeri 2 Parmonangan yang terletak di Desa Manalu Dolok Kecamatan Parmonangan. 

Untuk tingkat SMP yakni pembangunan dan pembukaan SMP Negeri 7 Tarutung di Desa Pagarsinondi Kecamatan Tarutung dan Bupati Nikson Nababan yang dulunya berikhtiar membangun satu unit sekolah baru SMP Negeri di kecamatan Garoga. Akhirnya janjinya dipenuhi dengan terbangunnya satu unit SMP Negeri 6 tahun 2018 yang berada di desa Lontung Jae I, dengan terbangunnya sekolah baru tersebut anak didik dari Desa Lontung Jae I, II dan Batu Mamak tidak perlu lagi berjalan puluhan kilometer ke ibukota kecamatan hanya untuk bersekolah.

Dari data yang dihimpun melalui Dinas Pendidikan, program sekolah gratis dicanangkan pada awal Bupati Nikson Nababan memimpin.  Kesejahteraan  guru yang bertugas di pelosok tidak luput dari perhatiannya, melalui memberikan insentif kepada para guru yang berada di desa terpencil dan desa sangat terpencil, memberikan insentif kepada guru honor yang mengajar di tingkat PAUD, SD dan SMP. 

Untuk mencetak generasi emas dan menopang siswa yang berprestasi tidak putus sekolah akibat ekonomi. Diprogramkan pemberian beasiswa bagi siswa/i berprestasi, dan juga bagi yang kurang mampu. 

Sarana prasarana pendukung pendidikan disiapkan berupa pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah menjadi lebih modern, pembangunan Unit Sekolah Baru SMPN 7 Tarutung dan SMPN 6 Garoga, pembangunan Unit Sekolah Baru SMAN 1 Purbatua dan SMAN 2 Parmonangan, Pengadaan Bus Sekolah bagi sekolah/desa terpencil di kabupaten tapanuli utara, Penataan lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan tertata.

Bagi mahasiswa/i yang berprestasi dan kurang mampu untuk kuliah di perguruan tinggi negeri turut juga dibantu dalam bentuk beasiswa serta pengembangan Kualifikasi Akademik Guru Mata Pelajaran ke tingkat sarjana (S1).

Tidak hanya sampai disitu, untuk mendukung sumber daya manusia yang berkualitas dan agar siswa miskin tidak putus sekolah, Pemkab telah memberikan beasiswa kepada 2.126 siswa-siswi dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu/keluarga miskin setiap tahun sampai saat ini dengan total anggaran sebesar Rp.100.267.800,- (Seratus juta dua ratus enam puluh tujuh ribu delapan ratus rupiah).

Selain itu, mahasiswa/i 72 (tujuh puluh dua) orang mahasiswa/mahasiswi berprestasi tinggi baik yang berasal dari keluarga kurang mampu setiap tahunnya mendapat bantuan sebesar Rp. 700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah). Tentunya, pemberian bea siswa tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan semangat belajar dan prestasi akademis.

Pemkab Taput juga memberikan perhatian melalui pemberian insentif dan peningkatan sumber daya manusia bagi tenaga guru non PNS (Guru Honorer) yang bertugas di Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK disamping menerima gaji sebagai guru Honorer, para guru Non PNS diberikan Insentif  bulanan dengan kisaran berbeda untuk guru PAUD, SD, SMP besarnya Rp. 300.000 sedangkan SMA/SMK Rp. 800.000.

Ini merupakan salah satu terobosan dan inovasi bentuk perhatian Pemkab Taput dan bila ditotal jumlah guru PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK Honorer yang menerima insentif tersebut sudah mencapai 1.750 orang dengan jumlah total dana APBD yang dikucurkan Rp. 655.000.000 setiap bulan. Memang cukup besar, tapi maksud pemberian insentif bagi para guru Non PNS (Honorer) untuk meningkatkan semangat kerja dan kesejahteraan para guru honorer yang diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan serta tanggungjawab dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik.

Dalam kerangka menyiapkan generasi emas, Pemkab melakukan pengembangan PAUD sehingga tercapai target 1 desa memiliki minimal 1 PAUD.  Dan berdasarkan data, saat ini telah berdiri 255 PAUD yang tersebar di 237 Desa dari 241 Desa di Kabupaten Tapanuli  Utara. Optimalisasi penggunaan mobil pintar/ Perpustakaan keliling yang menyediakan ribuan buku – buku bacaan dengan cara mengunjungi masyarakat terutama sekolah – sekolah dengan pengunjung sebanyak 980 orang per bulan.

Namun, masih ada ide yang lebih besar lagi dimunculkan kalo bisa disebut’ mimpi’ yakni berdirinya sebuah Universitas Negeri di Tapanuli Raya. Tentunya ide ini terbersit dan penuh kajian, basicnya mengaca suatu daerah bisa tumbuh ekonominya yakni dari pariwisata, pendapatan asli daerahnya mendukung, dan satu lagi sektor pendidikan. Sektor pendidikan inilah yang ingin diusungnya yakni dengan kajian ada disatu daerah pusat pendidikan seperti Universitas Negeri, orang akan banyak hijrah kesana. Ekonomi makro dan mikro tanpa disentuh anggaran akan terpicu sendiri.

Keberadaan Universitas Negeri akan jadi magnet pertumbuhan ekonomi baru, pasalnya orang akan datang berdatangan dari luar daerah yang tentunya membawa nilai materi kedaerah dimana universitas itu berada. Belum lagi mahasiswa yang datang untuk kuliah dari luar Tapanuli Raya. Kebutuhan sandang pangan maupun perumahannya pasti akan bersumber dari seputaran Tapanuli raya. Bukan hanya mahasiswa, dosen pun akan datang kemari bahkan memboyong keluarganya tinggal diwilayah tersebut. Inilah yang disebut poros kebangkitan ekonomi baru. 

Dimasa pemerintahan Bupati Nikson Nababan Pembangunan di bidang infrastruktur jalan merupakan salah satu prioritas utama dalam masa sejak tahun 2014 sebagaimana tertuang dalam misi ke 6, yaitu meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. Pembangunan infrastruktur yang berkualitas dicapai dengan cara: peningkatan jalan lapen menjadi hotmix, pemakaian batu stone crusher (batu hasil pecah mesin) untuk material lapen, pelebaran jalan milik daerah dengan menggunakan excavator, peningkatan jalan kondisi tanah dengan perkerasan telford atau cor beton, pembangunan jalan interkoneksi menuju kawasan yg belum terakses roda 4 seperti Jalan Pantis -Soporaru - Sigotom, Jalan Simangumban - Muara Tolang, Jalan Onan Sabtu - Sibudil, Jalan Menuju Pasir Nauli, Jalan Menuju Sibargot, Jalan Parinsoran - Pangorian , Jalan Menuju Hutatua, Jalan Parmonangan - Hajoran.

Tujuan pembangunan infrastruktur jalan tersebut : memperlancar arus lalu lintas pengangkutan orang dan barang, mempermudah akses menuju kawasan pertanian membangun akses dari daerah pinggiran (desa) menuju kota untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat (desa kuat maka kota akan maju), infrastruktur jalan sebagai alat menyatukan masyarakat.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sejak tahun 2014 s.d 2022 telah dicapai pembangunan dalam bidang infrastruktur jalan sebagai berupa Hotmix 342,265 km, pembangunan jalan sepanjang 1.074,009 km, pembukaan jalan dengan gotong royong alat berat sepanjang 657,54 km. Untuk Lapen 339,33 km, Telford : 70,59 km, Coor beton/rabat  18,972 km tercatat sejak tahun 2014 s/d 2021 ( sumber Dinas PUPR). 

Nikson Nababan dimasa kepemimpinannya telah mempersembahkan Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI atas laporan  Pemeirntah Kabupaten Tapanuli Utara  keuangan selama 7 kali berturut sejak tahun 2014. 

Untuk bidang kesehatan  dimulai tahun 2014 Pelayanan Puskesmas 24 jam hingga kini masih berjalan. Pelayanan 24 jam di seluruh wilayah Puskesmas di Kabupaten Tapanuli Utara tersedia setiap hari selama 24 jam, tetap buka di hari libur, maupun hari cuti bersama dioptimalkan  tahun 2017 hingga sekarang. Eliminasi Malaria, penanganan, pencegahan dan pemberantasan  Malaria tetap berjalan dan Penanganan dan Penanggulangan Stunting terlaksana mulai dari kehamilan, bayi, balita, tumbuh kembang anak hingga remaja dan juga kesehatan lingkungannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan dimulai tahun 2014 Insentif untuk  Tenaga Kesehatan PNS dan Non PNS di  Daerah Biasa, Terpencil dan Sangat Terpencil tetap berjalan disamping pelayanan Kesehatan terjangkau sampai ke tingkat dusun. Sedangkan pada tahun 2016, Bupati Taput mampu melobby anggaran Kementerian Kesehatan pengadaan Puskesmas Keliling dan Ambulance Jenis Innova Reborn  Menunjang pelayanan kesehatan luar gedung termasuk Puskesmas Keliling Air di Muara. Program memanusiakan ‘Manusia‘ tahun 2018 yakni menjadikan Kota Wisata Rohani tersebut Bebas Pasung dengan pendirian Rumah Sehat Jiwa di Kecamatan Pangaribuan. Program Bebas Pasung mendapatkan penghargaan tanggal 25 April 2018 yakni inovasi pelayanan publik dalam hari otonomi daerah ke 22 di Medan. Pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) stop buang air besar sembarangan (SBS) masyarakat tidak buang air besar sembarangan dimulai tahun 2017.

Inovasi serta terobosan dibidang pelayanan kesehatan kembali digulirkan tahun 2015 melalui Public Safety Center 119. Sarana pelayanan gawat darurat prafasilitas pelayanan kesehatan melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119.

Sedangkan pada tahun 2020 telah dilakukan pembangunan Puskesmas, Rumah Dinas Kesehatan di Desa Paniaran Kecamatan Siborongborong untuk memenuhi dan mendukung optimalnya pelayanan kesehatan. Disamping Pengadaan Alat Kesehatan mendukung pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan secara optimal diawal pemerintahannya hingga kini. Untuk melindungi kesehatan masyarakat, tahun 2014 ditampung premi Jaminan Kesehatan Daerah kepada masyarakat yang kurang mampu dan juga program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga digulirkan tahun 2019.

Saat pandemi Covid menyerang dunia Desember 2019, dan masuk ke Indonesia  April 2020 pun termasuk Tapanuli Utara turut terkena imbasnya. Bupati Taput Nikson Nababan didukung forkopimda saat itu mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan masyarakatnya yakni melakukan refocusing anggaran  serta realokasi fokus penanganan Covid 19. Gerakan pencegahan penularan Covid dilakukan dengan menyiapkan anggaran pembangunan ruang isolasi ICU penanganan Covid 19 tahun 2020, pembangunan ruang isolasi rawat inap penanganan covid 19, ruang operasi pasien Covid 19, rehabilitasi total gedung laboratorium PCR dan TCM pemeriksaan covid 19 (sumber RSUD Tarutung).

Dasar itulah yang menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung menjadi rumah sakit rujukan penanganan covid 19 sesuai SK Menkes HK.01.07/Menkes/169/2020 tanggal 10 Maret 2010, disamping massivenya gerakan pencegahan Covid 19 menjauhi kerumunan, cuci tangan, pakai masker serta Vaksinasi Covid-19. Tercatat Vaksinasi Covid-19 dimulai 5 Februari 2021 hingga sekarang.capaian Vaksinasi Dosis 1 : 256.959 (93,76%), Dosis 2 : 232.042 (84,67%), Dosis 3 : 94.467 (47,95%) serta Boster 2 (Dosis 4) : 736 (44,26%). Terobosan tahun ini  dibidang kesehatan berupa THERAPEUTIK FEEDING CENTRE (TFC) Berpusat Di Puskesmas Siborong-Borong yakni melaksanakan tata laksana gizi buruk/ intervensi spesifik dalam penanggulangan stunting, meningkatkan penanganan gizi buruk, menurunkan angka kematian akibat gizi buruk, mendekatkan pelayanan pada masyarakat , memperbaiki dan meningkatkan status gizi.

Sejak tahun 2015-2022 mendukung sarana prasarana berupa pembangunan dan revitalisasi Puskesmas, Puskesmas Pembantu serta Poskesdes/ Polindes untuk memenuhi dan mendukung optimalnya pelayanan kesehatan. Kembali ke sarana prasarana Rumah Sakit Umum daerah Tarutung yang telah mendapat akreditasi tingkat Paripurna dan merupakan kado istimewa HUT Taput ke 77 terus berbenah meningkatkan pelayanan pasien sejak tahun 2014. Ditetapkan sejak 1 Januari tahun 2017  menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) pasca mendapat sertifikat akreditasi Rumah Sakit Paripurna Bintang LIma. Tahun 2018 dilakukan perbaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)  dan telah melayani pemeriksaan CT Scan. Tahun 2019 RSUD Tarutung telah melayani pemeriksaan  Medical Check Up (MCU)dengan perusahaan swasta.
 
Pada tahun 2020ditengah pembangunan fasilitas pendukung pelayanan Covid 19 juga dilakukan rehabilitasi pelayanan Hemodialisa, dan tahun berikutnya rehabilitasi total gedung pemulsaran jenazah penanganan covid 19. RSUD tarutung ditetapkan Menter I Kasehatan sebagai penyelanggaran laboratorium pemeriksaan covid 19 sesuai keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/Menkes/4642/202 tanggal 11 Mei 2021. Berbagai program peningkatan sarana prasarana dilakukan tahun 2021 berupa rehabilitasi total gedung instalasi gizi penanganan covid 19, rehabilitasi total rumah dinas dokter spesialis penanganan covid 19sebanyak 13 unit, poliklinik paru penanganan covid 19, pos satpam hingga gedung mesin generator set.

Totalitas pengembangan sarana prasarana RSUD Tarutung menjadi bangunan modern agak sedikit mengalami hambatan karena legalitas lahan yang masih klaim mengkalim dengan HKBP. Berdasarkan informasi, sengketa lahan telah masuk keranah hukum dan kabarnya Pemkab melalui RSUD Tarutung sudah dua kali menang hanya tinggal menunggu tingkat kasasi (sedang berlangsung).

Perumahan dan pemukiman  serta prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) turut menjadi sentuhan Nikson Nababan dimulai tahun 2019 menitikberatkan pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berada di 6 Kecamatan Parmonangan untuk 2 Desa yaitu  Desa Huta Julu dan Desa Huta Julu Parbalik. Adiankoting untuk 2 Desa yaitu Desa Pansur Batu dan Desa Pardomuan Nauli. Siatas Barita untuk 2 Desa yaitu Desa Sidagal dan Desa Simanampang. Pahae Jae untuk 2 Desa yaitu Desa Setia dan Desa Suka Maju. Simangumban untuk 2 Desa yaitu Desa Lobu Sihim dan Desa Dolok Sanggul. Pangaribuan untuk 2 Desa yaitu Desa Batu Manumpak dan  Desa Parsibarungan. Garoga untuk 2 Desa yaitu Desa Simpang Bolon dan Desa Parinsoran. Sipahutar untuk 2 Desa yaitu Desa Tapian Nauli II dan Desa Tapian Nauli III. Siborongborong untuk 2 Desa yaitu  Desa Silait Lait dan Desa Siborongborong II. Pagaran untuk 2 Desa yaitu Desa Sibaragas dan Desa Parhorboan. Sedangkan Program BSPS ( Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) sebanyak 2.668 Unit Rumah
Pada  tahun 2020 pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dipusatkan  6 Kecamatan Sipoholon untuk 2 Desa yaitu Desa Sipahutar dan Desa Pagar Batu. Pahae Jae untuk 2 Desa yaitu Desa Sitolu Ompu dan Desa Siopat Bahal Pangaribuan untuk 2 Desa   yaitu Desa Parsibarungan dan Desa Pakpahan. Garoga untuk 2 Desa yaitu Desa Parinsoran Pangorian dan Desa Aek Tangga. Siborongborong 2 Desa yaitu Desa Parik Sabungan dan Pohan Julu.  Muara untuk 2 Desa yaitu Sibandang dan Sampuran. Program Bantuan Sosial Peningkatan Kualitas Rumah di Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 28 Unit Rumah plus  Program BSPS sebanyak 1.200 Unit Rumah.

Untuk tahun 2021 menuju tata kota modern, diluncurkan Program KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) di Kecamatan Muara lokasi Desa Huta Nagodang Dusun III Huta
Sihilap. Kecamatan Tarutung lokasi Kelurahan Partali Toruan,  Kecamatan Siborongborong Kelurahan Pasar Siborongborong.  Sembari juga berjalan pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berada di 6 Kecamatan Pagaran untuk 2 Desa yaitu Desa Sibaragas dan Desa Lumban Motung. Pahae Jae untuk 2 Desa yaitu Desa Pardomuan Nainggolan dan Desa Pardamean Nainggolan. Purbatua untuk 2 Desa yaitu Desa Bonani Dolok dan Desa Selamat. Parmonangan untuk 2 Desa yaitu Desa Lobu Sunut dan  Desa Sisordak. Siborongborong untuk 2 Desa yaitu Desa Sitabotabo dan Desa Siborongborong I. Simangumban untuk 2 Desa yaitu Desa Aek Nabara dan Desa Simangumban Julu. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebayak 1560 Unit berbarengan  program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Sumatera Utara Sebanyak 50 Unit.

Untuk tahun ini, juga berjalan Program KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) di Kecamatan Tarutung lokasi Kelurahan Hutatoruan X,  Kecamatan Pangaribuan  di Desa Pakpahan. Sementara itu, pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berada di 6 Kecamatan Tarutung untuk 2 Desa yaitu Desa Hutatoruan I dan  Desa Parbubu Pea. Adiankoting untuk 2 Desa yaitu  Desa Banuaji II dan Desa Pancur Batu. Purbatua untuk 2 Desa yaitu  Desa Bonani Dolok dan Desa Selamat. Pahae Jae untuk 2 Desa yaitu Desa Sitolu Ompu dan Desa Siopat Bahal. Parmonangan untuk 2 Desa yaitu  Desa Sisordak dan Desa Hutatinggi sementara program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menyentuh 1500 Unit.

Melepaskan daerahnya dari kegelapan terutama di daerah ayng belum tersentuh jaringan listrik PLN. Banyak kendala yang ditemui yang menjadi persoalan PLN kesulitan membangun jaringan listrik berupa  infrastruktur menuju dusun tersebut masih belum bisa di lalui oleh Roda 2 dan Roda 4.

Akibatnya, pihak PLN kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan untuk memasukkan listrik ke dusun-dusun tersebut Bupati Taput Nikson Nababan mengakui telah terbangun dan energize jaringan listrik di 57 (lima puluh tujuh)  titik desa/ dusun di Kabupaten Tapanuli Utara  sampai dengan saat ini.Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa, masih terdapat 34 titik lagi (dusun) di Kabupaten Tapanuli utara yang belum di aliri listrik dan harus di tuntaskan di tahun 2023 dengan terus membangun infrastruktur pada setiap dusun yang masih belum teraliri listrik. Untuk itu, pada tahun 2019, Bupati Nikson Nababan mengatakan terus membuka akses jalan desa yang terisolir agar PLN dapat masuk membawa material yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan listrik.

Dan pada tahun itu juga, dapat menuntaskan pembangunan listrik desa di 6 Dusun dan 4 Desa pada 3 Kecamatan yakni Dusun Sibargot, Dusun Aek Horsik, Dusun Pagaran Padang Desa Garoga Sibargot, Dusun Transmigrasi Simpang Bolon Desa Simpang Bolon di Kecamatan Garoga, Dusun Udaman Desa Pariksabungan di Kecamatan Siborongborong, Dusun Nahornop Desa Pagar Sinondi di Kecamatan Sipoholon.

Kerap menggunakan sepeda motor jenis Tril dan menginap di rumah penduduk dilokasi yang sulit dilalui cara Nikson ingin merasakan apa yang dirasakan warganya.
Dengan merasakan, menjadi cambuk bagi Nikson Nababan, sehingga pada tahun 2020 semangat untuk memperjuangkan masyarakat yang belum menikmati listrik terealisasi.

Pada tahun 2020, telah terbangun dan diresmikan jaringan listrik desa/dusun di 9 (sembilan) Dusun dan 4 Desa pada 2 Kecamatan yakni Dusun Limus, Dusun Lobu Haminjon, Dusun Siantar Naipospos, Dusun Lobu Jambang, Dusun Batu Lamak Desa Siantar Naipospos, Dusun Torhonas, Dusun Bagot Desa Pardomuan Nauli , Dusun Huta Silalahi Desa Banuaji II di Kecamatan Adiankoting dan Dusun Sitandiang Desa Paniaran di Kecamatan Siborongborong dan juga tahun 2021, kerja keras itu semakin mengkristal dengan membuka akses jalan desa yang terisolir agar PLN dapat masuk membawa material yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan listrik. Akhirnya, tuntas pembangunan listrik desa di 11 Dusun dan 6 Desa pada 5 Kecamatan yakni Dusun I Adian Baniar, Dusun II Pangasean, Dusun III Natumikka Desa Rura Julu Dolok , Dusun I, Dusun II Desa Rura Julu Toruan di Kecamatan Sipoholon, Dusun Longat,Dusun Lobu Talpe Desa Hutabarat di Kecamatan Pahae Julu, Dusun Lumban Tobing, Dusun Sosor Mula-mula Desa Sigotom Timur di Kecamatan Pangaribuan, Dusun Sosor Kobun Desa Hutaginjang di Kecamatan Muara, dan Dusun Parik Desa Manalu Purba di Kecamatan Parmonangan. 

Tahun ini, Nikson mengakui semangat itu tidak pernah surut  untuk memperjuangkan masyarakat yang belum menikmati listrik. Teranyar, pembangunan jaringan listrik desa/dusun di 2 Dusun dan 2 Desa pada 2 Kecamatan yakni Dusun Aek Godang Desa Dolok Nauli Kecamatan Adiankoting dan Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok Kecamatan Parmonangan telah realisasi.


Tapanuli Utara Daerah Wisata
Tapanuli Utara menjadi daerah wisata harus membutuhkan anggaran cukup siginifikan, menjual view Danau Toba yang hanya ada di kota Muara tidak cukup. Taput harus jadi pintu gerbang masuk kawasan Danau Toba dilakukan Bupati Nikson Nababan dengan mendorong bandara  Silangit menjadi Internasional. Para petinggi negara ini telah menginjakkan kaki di bandara yang diresmikan Persiden Joko Widodo 24 Nopember 2017. Untuk pengembangan wisata Salib kasih, dengan berbagai upaya yang dilakukan Bupati Taput Nikson Nababan, orang nomor satu tersebut ditemani first lady Iriana Jokowi menginjakkan kaki di Salib Kasih tanggal 30 Juli 2019.  

Potensi pariwisata terus dipoles yakni panatapan Hutaginjang, bukit Tapanuli Bersinar (Bukit Taber), Pantai Muara, Air Soda, Pemandian air panas, Pulau Sibandang, Rura Silindung dan Air terjunAek Nagodang. Wisata olahraga ataupun hobby dengan memberdayakan masyarakat setempat berupa Arung Jeram (sungai situmandi), Paralayang Hutaginjang, Agro wisata kampung Nenas. Untuk wisata budaya ada di gua Natumandi, poho Durian bersejarah, situs Hopong, , Patung Hoda Hoda, Tugu Aritonang, , Tugu Siregar, Desa Tenun (Papande), desa tradisional Muara, Desa tenun Ulos (Simorangkir), desa pengerajin Gitar dan pengerajin lonceng Sitampurung..

Untuk wisata budaya dan sejarah ada di Salib Kasih Siatas Barita, makam Munson Lyman, Kantor Pusat HKBP, Tugu Nomensen, makam pendeta Johannes Siregar  dan Gereja Dame Saitnihuta . Integarsi pariwisata Danau Toba wisata rohani terkoneksi wisata bahari (Sibolga) hingga wisata margasatwa (padang lawas) sangat menjanjikan jika dikemas dengan apik. Namun ini menjadi tantangan.
 
Sewindu Nikson Nababan, menuai berbagai penghargaan dan prestasi teranyar Bupati Inovatif  tahun 2022, disamping segudang penghargaan telah disematkan kepadanya. Sektor UMKM yang cukup menggeliat belakangan ini tidak lain berkat sentuhan Ketua Dekranasda Satika Simamora, SE, MM. Sektor ini mendapat penuh perhatiannya, dan bisa dibilang Nikson sangat terbantu. Inovasi dan kreasi terutama di bidang fashion Ulos telah menembus kancah nasional maupun internasional. Satika juga aktif dalam penanganan Pandemi Covid 19, dengan turun membagikan masker hingga Wedang Jahe ke rumah penduduk. Berkreasi ditengah Pandemi, dengan menciptakan Masker Ulos ditengah lesunya jual beli Ulos akibat tidak diperbolehkannya kegiatan pesta.

Namun masih ada cita-citanya yang belum terwujud yakni sebuah Universitas Negeri di Tapanuli Raya yang akan menjadi pemantik ekonomi masyarakat.

Dalam membangun kota wisata rohani seluas 3.794 km persegi tersebut dengan kondisi dan topografi berbukit, tanpa dukungan stake holder Bupati Nikson Nababan tidak akan bisa sejauh ini.

Banyak cibiran dan hujatan, ya barang tentu akan dialami seorang Kepala Daerah, namun didorong hati dan semangat membawa daerah mandiri serta berdikari dilakoninya.

Kalau dibilang berhasil, ya pastinya ada lompatan pembangunan yang cukup signifikan dibandingkan sebelumnya. Tentunya kepala daerah masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Belum lagi saat ini, Bupati Nikson Nababan tengah berjuang keras membenahi kembali infrastruktur yang telah terbangun pasca gempa yang mengguncang Taput 1 Oktober dengan kekuatan 5,8 SR. Jumlah fasilitas yang terdampak pertanggal 6 Oktober julah rumah penduduk rusak ringan 1.308 unit, rusak sedang 468 unit, rusak berat 352 unit, tempat ibadah rusak ringan 21 unit, rusak sedang 4 unit, dan rusak berat 22 unit, fasilitas pendidikan rusak ringan 15 unit, rusak sedang 2 unit, rusak berat 14 unit. Fasilitas kesehatan rusak ringan 14 unit, dan kantor pemerintahan rusak ringan 7 unit dan rusak berat 4 unit (sumber BPBD).

Gerak cepat dalam penanganan bencana dilakukan Bupati bersama Forkopimda dengan menetapkan darurat bencana daerah hingga tanggal 14 Oktober, Pemkab telah menerima donasi dari Kemensos, Gubsu hingga bantuan dari pihak lainnya berupa pangan, material secara simultan dimulai proses penyalurannya.

Kedatangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Jumat (7/10) membawa angin segar buat dukungan pembangunan fasilitas umum dan sosial  yang rusak .Basuki menegaskan akan segera membenahi fasilitas yang rusak tahun ini juga, disamping rumah penduduk yang terkena dampak.

Kepiawaian Bupati Taput Nikson Nababan yang mampu melobby anggaran dengan didukung Abangnya Sukur Nababan ( anggota DPR RI). Terlebih lagi, memimpin partai yang saat ini sedang berkuasa dioptimalkannya guna merebut kue pembangunan.

Capaian dan lompatan pembangunan yang digelontorkan ke daerah yang begitu dicintainya tidak begitu mudah didapatkan, bertemu dengan Menteri hingga pejabat di Kementerian menjadi rutinitas yang tidak bisa dihindarinya seperti turun ke pelosok dan menginap dirumah masyarakat.

Keinginannya hanya satu, Taput menjadi daerah mandiri serta berdikari tidak akan terwujud tanpa kerja keras jajarannya hingga dukungan masyarakat. Segenap elemen harus berperan membantu Pemerintah, karena dengan kekondusifan maka roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik.

“Saya tidak anti kritik, tapi berikanlah kritik membangun serta saran. Jika ada yang mau didiskusikan mengenai pembangunan, rumah dinas terbuka untuk berdiskusi sifatnya membangun,” kata Nikson Nababan kepada penulis. (*)
 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini