Oknum Guru Diduga Cabuli Muridnya, Pejabat Dinas Pendidikan Deliserdang Tutup Mulut

Sebarkan:

DELISERDANG | Seorang oknum Guru BK SMP Negeri 2 Satuatap Patumbak, Deliserdang diduga cabuli muridnya dan hal ini juga sudah dilaporkan orang tua korban ke Polrestabes Medan.

Informasi dihimpun, Orang Tua Korban Aswin Harahap sebelumnya heran kalau anaknya tiba tiba minta pindah sekolah. Setelah ditanya, korban mengaku kalau ia trauma karena mendapat perlakuan cabul dari oknum guru BK nya berinisial AUN.

Korban mengaku mendapat perlakuan cabul pada Jum at 7/10/2022 lalu. Ia dipeluk dan diciumi oleh pelaku dengan tiba tiba, iapun ketakutan dan langsung lari. Lalu hal ini diceritakan korban pada temannya DW. Rupanya temannya DW juga mengaku pernah dicabuli oleh pelaku juga dengan modus pura pura mengatakan uang korban banyak sembari meremas payudara korban.

Terkait dugaan perlakuan yang tidak pantas oknum Guru BK di SMPN 2  satu atab Patumbak ini, Wartawan coba mengkonfirmasi Kepala Sekolah Eko namun coba dikonfirmasi via seluler maupun pesan watsapp, Eko tak juga menjawab meski pesan watsapp sudah dibaca oleh Kepala Sekolah SMPN 2 itu.

Wartawan meminta klarifikasi pihak sekolah mengingat hal ini butuh pembenaran dan tindak lanjut yang dilakukan pihak sekolah atas hal ini.

Demi mendapatkan klarifikasi atas kasus ini, Wartawan juga coba menghubungi Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Yusnaldi yang mengatakan kalau ia berterimakasih atas informasi ini dan akan menanyakan kepada Pengawas Kabid SMP, Ami Sinambela.

"   Terimakasih atas informasinya, saya tanyakan dulu dengan Kabid SMPnya ya bang," ujar Yusnaldi, Kamis 10/11/2022.

Setelah beberapa jam ditunggu belum ada hal kelanjutan informasi dari Sekertaris Dinas Pendidikan Yusnaldi, Wartawan juga coba mengkonfirmasi langsung Kabid SMP, Ami Sinambela. 

Namun hingga berita ini dilansir, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Ami Sinambela juga tak mau memberikan klarifikasi atas kasus ini.

Sejumlah pihak ini bungkam, namun menimbulkan pertanyaan apakah kasus ini ditindak lanjuti karena dapat mencoreng citra pendidikan di Kabupaten Deliserdang sebagai kabupaten ramah anak, atau hal ini sengaja dipeti es kan.( Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini