Petani Cabai Deliserdang Yang Racun Tanaman, Gugup Didatangi Polisi

Sebarkan:

Petani Cabai Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin racun tanaman cabai saat didatangi petugas Kepolisian Polsek Beringin
DELISERDANG | Sejumlah media online memberitakan tentang petani cabai di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin, mencabuti dan meracun tanaman cabai yang siap panen sebanyak puluhan hektar karena harganya yang anjlok.

Merespon berita ini, pihak Kepolisian Polsek Beringin menelusuri tempat petani yang menjadi sumber berita, untuk mendapatkan informasi kebenaran hal yang terjadi. Namun saat didatangi pihak Kepolisian, Mulyono petani cabai itu tampak gugup ditanya tanya. Ia berdalih bahwa berita tersebut bukan berasal darinya dan ia mengklarifikasi bahwa sebab diracunnya tanaman cabai siap panen miliknya karena mau tukar alih tanaman lain.

" Memang ada saya meracun tanaman cabai, tapi untuk beralih ke tanaman lain, bukan karena harga anjlok saat ini," kilah Mulyono Petani Cabai warga Gang Juli, Desa Sidodadi Ramunia, Minggu 23/10/2022.

Mulyono merasa terkejut dengan pemberitaan tersebut karena tidak benar begitu, memang saya ada meracun cabai saya seluas 1.200 M2 (3 rante) namun  dengan  tujuan agar mudah di cabut,   itu saya lakukan karena cabai saya  sudah memasuki masa panen akhir sehingga buahnya kecil kecil dan keriting.sehingga ia bermaksud  untuk mengganti dengan tanaman lain bukan karena hal lain.

Sebelumnya dalam pemberitaan media disebutkan, kalau Mulyono mengungkapkan kekecewaannya dengan harga cabai merah yang harganya anjlok saat ini hanya Rp 13.000 perkilogram dibeli pengepul.

Ia menyebutkan kalau harga 18-20 ribu saja perkilo masih bisa menutupi biaya produksi. Namun dengan harga ini petani cabai merasa rugi hingga terpaksa diracun dan dicabuti mengganti dengan tanaman lain yang lebih menguntungkan.

Sementara dua bulan sebelumnya harga cabai merah sangat mahal. Bahkan masyarakat mengeluhkan mahalnya harga cabai merah yang menyentuh harga seratusan ribu rupiah lebih perkilogram. Harga yang mahal ini memicu minat petani menanam cabai namun kini setelah panen harga cabai merah merosot tajam. Pemerintah tidak dapat mengatur stabilitas harga mengakibatkan ada kerugian yang dialami petani cabai(Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini