Pengamat Ekonomi IPTS : Dampak Kenaikan Harga BBM Akan Memicu Terjadinya Inflasi

Sebarkan:
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi IPTS Abdi Tanjung S.Pd, MM


PADANGSIDIMPUAN | Pemerintah akhirnya resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Dinaikkannya harga BBM bersubsidi ini dimulai sejak 3 Agustus 2022 tepatnya pukul 14.30.WIB, naiknya harga BBM ini akan berdampak terjadinya inflasi secara terus menerus.

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang lainnya

Naiknya harga BBM bersubsidi ini banyak mendapat sorotan dan perhatian dari berbagai kalangan, salahsatunya pengamat ekonomi Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS), dosen program studi pendidikan ekonomi dan juga merupakan kandidat Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Andalas Padang Sumatera Barat Abdi Tanjung S.Pd, MM.

Kepada metro-online.co Abdi mengatakan, jika berbicara secara ekonomi dampak dari kenaikan BBM ini, tentunya ada kajian makro dan mikro ekonominya. 

"Kenaikan harga BBM biasanya terjadi jika harga-harga minyak di dunia naik secara makro. Maka atas dasar inilah pemerintah membuat keputusan akan menaikan tarif atau harga minyak tersebut," jelas Abdi, Senin (5/9/2022).

"Tentu pemerintah juga tidak mudah untuk mengambil keputusan,  dalam hal ini pemerintah tentu sudah ada kebijakan dan pertimbangan lain dalam menangani permasalahan yang akan timbul jika harga BBM ini akan di naikkan," tambahnya.

Abdi menjelaskan, kenaikan harga BBM memang selayaknya harus dilakukan, akan tetapi pemerintah perlu menentukan tingkat kenaikan harga tersebut secara layak dan cermat mengingat daya beli rakyat Indonesia umumnya yang belum tinggi. 

"Perlu dicermati dalam hal waktu yang tepat untuk melakukan kenaikan harga BBM tersebut secara bertahap, mungkin inilah saat yang tepat bagi pemerintah kita untuk menaikan harga BBM," ungkapnya.

Dalam hal ini pastinya Kenaikan harga BBM tentunya akan diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari segenap pejabat 

pemerintah di seluruh Indonesia untuk ikut turun ke lapangan, mengawasi serta memastikan bahwa kenaikan harga sembako, BBM dan barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap wajar dan terkendali. 

Menurut abdi jika pemerintah tidak membuat kebijakan kenaikan harga dari BBM, maka akan menimbulkan masalah makro ekonomi. 

Salahsatunya masalah lonjakan atau kenaikan harga BBM dunia dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional secara drastis. 

Jika ini terjadi, tentu beban terhadap anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) akan meningkat sebab pemerintah masih tetap memberikan subsidi yang cukup besar pengaruhnya terhadap BBM dan terdepresiasinya mata uang dalam negeri. 

" Tidak itu saja kenaikan harga BBM pastinya akan memicu terjadinya inflasi, yakni adanya kenaikan harga barang-barang kebutuhan hidup rakyat atau masyarakat. Disisi lain tentu akan mendorong terjadinya tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi,' sebut Abdi.

"Sebenarnya pemerintah sedang mempertahankan elektabilitas makro ekonomi kita di kanca dunia. Tapi karena kebijakan ini ada yang merasa di rugikan, Siapakah itu?? Tentunya masyarakat yang ekonominya lemah. Pemerintah membuat seperti ini bukan serta merta ingin merugikan kita .Tetapi untuk menjaga elektabilitas ekonomi global. Sebab jika pemerintah tidak membuat kebijakan seperti ini, kedepannya akan menimbulkan masalah yang lebih parah lagi" tuturnya.

"kita berharap ada solusi terbaik dari pemerintah , jika ini akan menimbulkan permasalahan bagi masyarakat Indonesia khusus bagi ekonomi kalangan menengah kebawah," harapnya.

Tentunya dalam hal ini Abdi menegaskan, agar pemerintah perlu secara benar dan sungguh- sungguh memberantas tindak kejahatan seperti, penyelundupan BBM besar-besaran ke luar negeri supaya mendapatkan sanksi hukum yang tegas dan juga terhadap berbagai tindak kejahatan lainnya yang dapat merusak pembangunan dan mengakibatkan kesengsaraan serta rendahnya kesejahteraan rakyat.

Namun disi lain Abdi berpesan kepada masyarakat, dengan adanya kenaikan harga BBM ini harus disikapi secara arif, sabar, dan jernih. Tidak ada suatu masalah yang dapat diselesaikan secara baik hanya dengan emosional, namun pola hidup sederhana, hemat, dan mampu memilih prioritas untuk dipenuhi secara baik, pungkasnya.

Perlu diketahui berikut harga BBM sebelum naik dan sesudah naik :

Harga sebelum naik

Pertalite    7.650 / literP

ertamax  12.750/ liter

Dexlite       17.450 / liter

Biosolar     5.150 /liter

Harga sesudah naik

Pertalite   10.000 / liter

Pertamax 14.850 / liter

Biosolar    6.800 /liter

Dexlite.      17.450 / liter.

 (Syahrul/ST).





















 






 




 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini