Hutan Garoga Dibabat Habis, para Cukong Diduga Kebal Hukum

Sebarkan:

DILETAKKAN: Kayu yang diletakkan di pinggir jalan.

TAPUT | Ancaman longsor kini mengancam warga Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pasalnya, hutan di kawasan tersebut nyaris gundul akibat kayu habis dibabat para cukong kayu.

Cukong seolah kebal hukum, walau sudah tahunan beraksi di kecamatan tersebut, namun tak pernah tersentuh hukum.  Pengusaha berinisial CKS mendominasi pembabatan hutan di dua kecamatan yakni Pangaribuan dan Garoga.

Hutan-hutan sudah ‘gundul’ akibat kayu sudah habis dibabat. Padahal hutan tersebut sebagai paru-paru dunia yang mengakibatkan warga Garoga dan sekitarnya sudah mengalami kekeringan dan khususnya masyarakat petani.

Setelah ditebang, kayu alam berukuran besar langsung dibawa ke Siantar dan Tebing tinggi .

Hasibuan salah seorang warga mengatakan, pembabatan hutan sudah berlangsung lama, namun tak pernah ada tindakan dari pihak terkait. “Ini sudah sangat parah, hutan sudah gundul dan dikhawatirkan akan mengakibatkan longsor,” ujarnya.

Tambah Hasibuan, diduga ‘diamnya’ para penegak hukum karena sudah mendapat ‘upeti’. “Warga ada juga yang dapat uang percikan dari pengusaha agar tidak protes,” tambahnya.

Hal yang sama dikatakan pria bermarga Simatupang warga Garoga yang mengaku heran atas kenekatan para cukong dalam membabat hutan yang dulu asri, namun sekarang sudah gundul.

“Kami heran, para cukong terlalu bebas untuk mengambil kayu dari hutan-hutan di desa ini,” terangnya.

Warga berharap penegak hukum turun tangan untuk menghentikan –pembabatan hutan di daerah mereka. “Kami minta Dinas Kehuatan Sumut dan Polda Sumut turun ke sini untuk melihat langsung apa yang terjadi di lapangan,” harapnya.

Amatan wartawan, hutan-hutan yang diklaim milik masyarakat sudah habis dibabat para cukong. Kayu yang dipotong diletakkan di pinggir jalan sebelum diangkut truk-truk milik cukong. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini