Enam Kecamatan di Deliserdang Dilanda Banjir dan Tanah Longsor

Sebarkan:

Seorang petugas BPBD menyelamatkan bayi korban banjir di Desa Nagatibul, Deliserdang , Kamis 18/08/2022
DELISERDANG | Cuaca ekstrem hujan deras yang turun terus menerus hampir di seluruh wilayah Kabupaten Deliserdang menyebabkan tanggul jebol dan sungai meluap. Akibatnya rumah-rumah dan lahan pertanian warga terendam banjir hingga mengganggu aktivitas warga, Kamis 18/08/2022. 

Dari data pihak Kabupaten Deliserdang ada 6 Kecamatan yang beberapa desanya terendam banjir. Bahkan selain banjir bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Gunung Rintih tepatnya Dusun Parang Kua Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir.

Untuk m yang menggenangi warga di Desa Tadukan Raga, Kecamatan Sinemah Tanjung Muda (STM) Hilir, longsor juga terjadi di Desa Gunung Rintih. Untuk mengatasi longsor warga sudah melakukan gotong royong membuka akses jalan yang tertimbun tanah.

" Saat ini kita mengupayakan alat berat dan sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Deliserdang, untuk mengatasi longsor selain itu banjir juga melanda sejumlah rumah di Desa Tandukan Raga " kata Camat STM Hilir, Hesron T Girsang AP MSi.

Banjir juga melanda areal persawahan di Desa SM Diski, Kecamatan Hamparan Perak. Begitu pula di Desa Damak Maliho, Bahbalua, Bangun Purba Tengah, Perguroan, Kecamatan Bangun Purba. Puluhan rumah warga terendam banjir. 

Warga korban banjir dievakuasi 
Selain itu, banjir yang terjadi mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Desa Cimahi, Kecamatan Bangun purba dengan Desa Juma Tombak, Kecamatan STM Hilir rusak parah. Akses jalan terputus.

Hal serupa juga terjadi pada jembatan penghubung Desa Sukaluwe, Kecamatan Bangun Purba dengan Desa Damak Maliho, Kecamatan Bangun Purba. Kondisinya amblas dengan retakan jalan.

"Kerusakan ini disebabkan, air Sungai Bahbalua dan Batu Gingging meluap menggenangi rumah warga serta merusak jembatan. Sebanyak 72 rumah warga  terkena dampak meluapnya Sungai Bahbalua dan Batu Gingging," terang Camat Bangun Purba, Raden Mewah Ristanto SSTP.

Sementara itu di Kecamatan Galang, juga mengalami hal serupa. Desa Kelapa 1, Galang Suka, berbatasan dengan Desa Timbang Deli, Jaharun A dan Jaharun B, Kecamatan Galang, turut dilanda banjir dan merendam jalan serta kendaraan. Banjir yang terjadi dikarenakan Sungai Suka Luwe yang meluap dan tanggul yang ada tak ada daya tahan hingga tak bisa menampung debit air akibat hujan deras yang melanda. 

Pemerintah Kecamatan Galang mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain melakukan evakuasi warga yang sakit, aparat dibantu warga juga langsung mendirikan posko-posko penampungan dan dapur umum.

"Perkembangan terkini, air sudah mulai surut, namun cuaca masih terlihat mendung," kata Camat Galang, Muhammad Faisal Nasution SSTP.

Sementara itu, di Kecamatan Tanjung Morawa, ada dua desa yang dilanda banjir, yakni Desa Lengau Seprang dan Naga Timbul.

Banjir yang terjadi di Desa Lengau Seprang, merendam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) juga menerjang persawahan dan ratusan rumah warga.

Upaya penyelamatan induk dan benih ikan telah dilakukan dengan memasang jaring jaring pada kolam, namun gagal karena semakin besarnya debit air yang masuk, sehingga tidak dapat menyelamatkan induk dan benih ikan yang ada.

Total kerugian mencapai Rp1.545.625.000. Kerugian tersebut terdiri jumlah indukan 7.538 ekor, calon induk mencapai 14.463 ekor, serta benih 855.000 ekor.

Sementara itu, banjir di Desa Naga Timbul cukup parah, banyak warga terpaksa mengungsi akibat derasnya air dari luapan sungai. Jalan umum juga digenangi air selutut orang dewasa banyak kendaraan warga yang mencoba melintas mogok.( Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini