Ngeri! Sebulan Menghilang, Musmuliadi Ditemukan Jadi Kerangka di Lahan Sawit

Sebarkan:


SIMALUNGUN
| Satu bulan menghilang tanpa jejak, Musmuliadi (46) warga Jalan Simponi Komplek Stadion, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, akhirnya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan jadi kerangka, di areal Perkebunan Sawit milik warga di Dusun I Pesantren, Desa Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (29/7/2022) sekira pukul 15.30 WIB.

Kapolsek Perdagangan, AKP Josia Simarmata SH.MH, melalui Kanit Reskrim IPTU Edy Syahputra SH.MH, dalam keterangan tertulis yang diterima kru metro-online.co mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh 2 pekerja panen sawit.

"Jumat 29 Juli 2022, saksi, Harun (32) dan adiknya Rudy (30), keduanya warga Dusun III Desa Bandar Rejo Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun sedang memanen sawit di lahan milik Pak Miswan," ujarnya.

Saat mendekati TKP, sebut Kanit, keduanya serta merta mencium aroma bangkai menyengat disekitaran pohon sawit yang akan dipanen. Keduanya mecari sumber bau. Betapa kaget dan ketakutan, mereka menemukan seonggok kerangka manusia.

"Keduanya tergesa gesa meningalkan lokasi untuk melapor ke Kepala Desa yang kemudian diteruskan ke Polsek Perdagangan. Kabar temuan kerangka manusia ini sampai kepada keluarga dan dengan cepat merebak disekitaran serta desa tetangga," ucapnya.

Pukul 18.30 WIB, Perwira Pengawas IPTU I. Siregar Bersama Kanit Reskrim IPTU Edy Syahputra dan Piket Fungsi Polsek Perdagangan tiba di lokasi temuan.

Saat melakukan cek dan olah TKP, Polisi bertemu dengan keluarga korban, Poniem (45) istri, Yuda Setiawan (24), Rizki Ramadan (20) keduanya anak kandung serta Darwis (40) adik kandung korban, warga Dusun IV  Sugarang Bayu Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, yang langsung hadir di TKP.

Adik korban, Darwis, merasa yakin kerangka manusia tersebut adalah abangnya Musmuliadi yang hilang sejak sebulan lalu berdasar ciri ciri pakaian yang melekat di jasad tersebut. 

"Adik kandung korban memberi keterangan bahwa lobe (Kopiah) warna biro bercorak batik dan celana Jeans warna biru yang melekat di kerangka itu adalah pemberiannya sebelum korban meninggalkan rumah sekira sebulan yang lalu. Keterangan itu dibenarkan Istri Korban," ungkap Kanit Reskrim.

Ketika di konfirmasi melalui seluler, Sabtu siang (30/7/2022), IPTU Edy Syahputra menjelaskan sesuai keterangan pihak keluarga, korban mengidap penyakit darah tinggi dan stroke ringan yang menyebabkan dirinya mengalami lupa ingatan.

"Pihak keluarga berupaya membawa korban berobat alternatif ke wilayah Bandar Tinggi dengan pengobatan terapi secara paket. Korban mengalami kemajuan dan sudah bisa berjalan," jelasnya.

"Diduga lepas dari pantauan, sebulan lalu korban pergi tidak diketahui kemana. Keluarga terus mencari keberadaan korban namun tidak membuahkan hasil hingga ditemukan telah meningal dunia dalam kondisi telah menjadi kerangka". Ungkap Kanit

Diujung penjelasannya, Edy Syahputra mengatakan, sesuai permohonan pihak keluarga dalam surat pernyataan tidak keberatan atas kematian korban, jasad  tidak di otopsi dan dievakuasi ke rumah duka untuk proses pemakaman". Ujar IPTU Edy Syahputra menutup penjelasan. (MOL-Bay)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini