Renungan Harian : Kamis, 21 Juli 2022
Oleh : Pdt. Azmars Two Jean Boby Pasaribu, S.Th (Pimpinan HKBP Graha Prima, Resaort Taman Wisma Asri - Bekasi).
"Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran"
(Imamat 19 : 15)
"Ndang jadi papeolonmu uhum di paruhuman, ndang jadi hamu marnidanida bohi, palea halak na pogos, pasangap halak na sangap, ingkon marhite sian hatigoran uhumonmu donganmu"
(3 Musa 19 : 15)
Saudara-saudara, Nats Firman Tuhan di pagi hari ini merupakan aturan perundang-undangan peradilan positip yang ditetapkan Allah kepada bangsa Israel dalam kehidupan mereka,,, aturan perundang-undangan peradilan positip harus didasarkan pada azas keadilan dan kejujuran yang harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa,,, pengambilan keputusan harus berkeadilan dan tidak memihak kepada siapapun,,,
Bangsa Israel sebagai Umat pilihan Tuhan dalam kehidupan berbangsa sudah memiliki aturan normatip yang diberikan Allah melalui Nabi Musa, dengan tujuan agar kehidupan bangsa Israel dapat berjalan tertib dan damai,,, dalam hal ini Allah mengingatkan seluruh bangsa Israel dan pemangku jabatan yang ada di tengah-tengah bangsa Israel baik Imam, Nabi dan Raja harus bersikap adil dalam menjalankan tugas panggilan yang Tuhan titipkan dalam kehidupan mereka,,,
Allah sangat tegas mengulangkan kembali FirmanNya kepada seluruh bangsa Israel agar selalu menjunjung tinggi nilai suatu kejujuran dalam beraktifitas di dalam kehidupan mereka,,, JUJUR DI HADAPAN TUHAN menjadi etos kerja sebagai umat pilihan Tuhan; tidak berbuat curang, membela perkara orang kecil yang sering tertindas, tidak pandang bulu dan selalu mengedepankan kebenaran di setiap keputusan yang diambil,,,
Suatu khotbah yang hidup saudara-saudara menyapa dan mengingatkan kita selaku orang percaya, agar selalu BERSIKAP ADIL DAN JUJUR terhadap sesama, tidak gampang dipengaruhi oleh orang lain karena faktor ekonomi ataupun faktor strata sosial,,, EKONOMI tidak bisa meniadakan kebenaran dan keadilan dalam pengambilan suatu keputusan,,, STRATA SOSIAL tidak akan bisa merubah yang salah menjadi benar atau sebaliknya yang benar menjadi salah,,,
Ya,,, AZAS KEADILAN yang didasarkan pada kebenaran dan kejujuran haruslah menjadi prioritas hidup dalam kehidupan orang percaya,,, orang percaya harus bersikap adil terhadap sesamanya,,, orang percaya harus bersahabat kepada kebenaran Allah dan tidak akan bisa diseret untuk bersikap kompromistis terhadap kebatilan,,,
Berani mengatakan yang benar itu benar dan mengatakan yang salah itu salah, adalah tanggungjawab moral orang percaya kepada Allah (2 Timotius 4 : 2),, dengan demikianlah orang percaya menunjukkan kasih dan sayangnya kepada Allah melalui mengasihi sesamanya manusia,,, dengan kata lain mengasihi sesama manusia adalah buah dari perintah Tuhan yang harus dilakukan dalam hidup orang percaya,,,
Oleh karena itu,,, pergilah dan lakukanlah pekerjaanmu di dalam takut akan Tuhan, bukan takut kepada manusia,,, ingat saudara orang percaya harus menjadikan hidupnya menjadi berkat bagi orang lain, dan itulah kehendak Tuhan dalam hidup kita (Kejadian 12 : 1 - 3),,, melalui pekerjaanmu ada sukacita diperoleh sesamamu,,, melalui hidupmu nama Tuhan semakin dimuliakan, Amen !
