SOL dan Dinkes Sosialisasi Pencegahan Stunting Sejak Dini di Pahae Jae

Sebarkan:

TAPUT | Berawal dari masih ditemukannya balita gizi kurang dan Ibu hamil KEK (kekurangan Energi Kronis) di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Tim CSR Sarulla Operations Ltd (SOL) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara melakukan intervensi selama 3 bulan untuk membantu menangani masalah ini melalui pemulihan gizi  selama 3 bulan yaitu pada September – Desember 2021 dan dipantau rutin oleh Bidan Desa setempat. 


" Hasilnya, 19 dari total 22 balita saat ini sudah memiliki berat badan normal dan mengalami perubahan status gizi menjadi gizi baik, sedangkan 3 balita lainnya sudah memiliki peningkatan berat badan walaupun tidak signifikan dan statusnya masih sama dikarenakan adanya kondisi bawaan," kata Humas SOL, Industan Sitompul, Selasa (12/4/2022). 


Dikatakan, sedangkan 2 dari 3 ibu hamil KEK saat ini memiliki status gizi baik, sedangkan 1 lainnya tidak mengalami kenaikan berat badan yang disebabkan oleh kondisi bawaan.


" Tim CSR Sarulla Operations Ltd dan bidang gizi dinas Kesehatan Tapanuli Utara memanfaatkan daun kelor yang diolah menjadi kue kering sebagai salah satu komponen makanan tambahan untuk balita gizi buruk dan ibu hamil KEK untuk program intervensi ini," jelasnya.


Lanjut Industan, hal tersebut telah berhasil menunjukkan dampak yang baik dalam pemulihan kasus gizi buruk secara signifikan. Pemanfaatan daun kelor yang diinisiasi oleh bagian gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam program ini telah membawa Tapanuli Utara sebagai “Kabupaten Yang Memiliki Inovasi Untuk Program Gizi 2021” pada Hari Kesehatan Nasional November 2021 di tingkat Provinsi. 


" Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi dan kemitraan antara SOL dan Dinas Kesehatan Taput telah memberikan dampak yang baik dalam mengatasi masalah malnutrisi di Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu," ujarnya.


Dia menambahkan, selain untuk program intervensi gizi buruk diatas, sebanyak 100 bibit kelor didistribusikan ke 19 desa, di Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae pada Bulan Desember 2021. Bibit ini diharapkan dapat dikembangkan dan dikelola oleh pemerintah desa melalui PKK dan kader posyandu sebagai bahan pangan dalam kegiatan posyandu; balita (termasuk ibu hamil) dan lansia.


" Sebagai upaya lebih lanjut dalam pencegahan stunting dan permasalahan gizi, khususnya di desa-desa sekitar proyek SOL maka, sosialisasi tentang pencegahan stunting sejak dini diberikan kepada 250 orang yang terdiri ibu balita, ibu hamil, dan kader posyandu di 19 desa terdampak SOL di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu yang dilaksanakan sejak 23 – 31 Maret 2022 bersama dengan bidang gizi Puskesmas Sarulla, Puskesamas Onan Hasang, dan Ketua PKK Kecamatan Pahae Julu," sebutnya.


Industan menyampaikan, sejak dalam kandungan, bahkan pada saat dalam proses perencanaan pemenuhan gizi ibu perlu dipastikan, sejak dalam proses perencanaan, pada masa kehamilan, hingga pada usia emas (5 tahun).


" Untuk menghasilkan anak-anak yang sehat dan cerdas, harus disiapkan sejak dini karena merekalah generasi penerus bangsa, terutama “siboan goar” bagi keluarga serta bagi Kabupaten Tapanuli Utara," ujarnya mengakhiri. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini