MEDAN | Tim JPU tindak pidana umum (Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan dilaporkan telah menerima berkas kasus oknum sopir angkutan kota (angkot) Trayek 123 yang nekat menerobos palang perlintasan kereta api di Jalan Sekip, Kecamatan Sei Agul menewaskan 4 korban penumpangnya.
"Iya. Pelimpahan tahap dua dari penyidik Polrestabes Medan, Kamis kemarin. Tim menerima berkas, tersangka atas nama Karto Manalu berikut barang buktinya (BB)," kata Kajari Medan Teuku Rahmatsyah ketika dihubungi wartawan lewat sambungan WhatsApp (WA), Jumat (1/4/2022).
Setelah dilakukan penyerahan tersangka dan BB, JPU bersama penyidik dan tersangka melihat kondisi BB angkot yang telah rusak di lahan penampungan barang rampasan di Jalan Kayu Putih, Kota Medan.
Tersangka merupakan warga Dusun XIV, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
Karto Manalu dijerat dengan pidana Pasal 340 KUHPidana subsidair Pasal 338 KUHPidana subsidair Pasal 311 ayat (4) (5) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Pasal 127 ayat 1 huruf (a) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menurut mantan Kajari Pamekasan tersebut, tersangka Karto Manalu kembali dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan untuk kepentingan JPU menyiapkan dakwaan serta melimpahkan perkaranya ke PN Medan untuk segera disidangkan.
Terobos
Marak diberitakan sebelumnya, sopir yang mengemudikan angkot dengan plat BK 1610 UE 'nekat' menerobos palang pintu perlintasan kereta api di Jalan Sekip, Kecamatan Sei Agul, Kota Medan, Sabtu (4/12/2021) lalu.
Pada saat bersamaan kereta api Sri Lelawangsa jurusan Binjai-Medan sedang melintas dan langsung menabrak angkot yang membawa delapan penumpang.
Angkot sempat terseret beberapa meter. Kondisi angkot tersebut rusak parah. Dalam insiden itu 4 penumpangnya tewas dan beberapa orang lainnya luka parah. Sedangkan tersangka Karto Manalu berhasil menyelamatkan diri. (ROBERTS)
