Kendati Puluhan Warga Sudah Dirawat di Rumah Sakit, PT SMGP Tak Akui Ada Kesalahan Prosedur

Sebarkan:

 

Warga Desa Sibanggor Julu saat mendapatkan pertolongan dari petugas medis di IGD RSUD Panyabungan. (Foto: Sahrul) 

MANDAILING NATAL | Sebanyak 58 warga Desa Sibanggor Julu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Kabupaten Madina, pada Minggu (6/3/2022) petang. 

Hingga Senin (7/3/2022), sekitar 23 pasien lagi masih mendapatkan perawatan di RSUD Panyabungan. Para korban warga Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi ini sebelumnya dilarikan ke rumah sakit kerena mengalami mual, pusing dan bahkan ada yang pingsan. 

Para korban mengaku menghirup bau menyengat pada Minggu (6/3/2022) di Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu, saat PT SMGP juga sedang melakukan uji pembukaan sumur di Well Pad AAE-05. 

Para korban mengaku sedang berada di dalam rumah. 

"Saya lagi masak di dapur, tiba-tiba ada bau asap menyengat. Aromanya tidak enak," kata Ruwiyah (28), warga Banjar Manggis kepada wartawan di RSUD Panyabungan. 

Selain korban Ruwiyah, warga lainnya bernama Makmur juga menjadi korban yang merasakan bau menyengat. 

Makmur menerangkan bahwa semua warga Sibanggor Julu berada di dalam rumah saat insiden tersebut.

"Karena memang sudah ada pengumuman bakal ada kegiatan Well Test di Well Pad AAE di Desa Siabanggor Julu, pada Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Masyarakat juga diimbau tidak keluar rumah," kata Makmur kepada wartawan.

Pengakuan korban, senada dengan pengakuan Kades Sibanggor Julu Awaluddin, ditemui wartawan Senin (7/3/2022) di Desa Sibanggor, Awal mengatakan bahwa warga pada saat kejadian sudah mematuhi imbauan dari perusahaan. Imbauan tersebut dengan menjauhi lokasi pembukaan sumur hingga radius 300 meter.

Namun kata Awal, permasalahannya, puluhan warga yang mengalami mual yang kemudian dilarikan ke rumah sakit saat kejadian berada di dalam rumah, yang jarak radius lebih dari 300 meter dari lokasi pembukaan sumur tersebut.

"Cuma permasalahannya kan, puluhan warga yang dilarikan ke rumah sakit ini berada di luar radius 300 meter," katanya. 

PT SMGP Mambantah Ada Kebocoran Gas H2S Saat Kegiatan Pembukaan Sumur. 

Kendati sudah sebanyak 58 pasien warga Desa Sibanggor Julu yang terkonfirmasi mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual, pusing dan pingsan, karena menghirup bau menyengat saat kegiatan PT SMGP melakukan kegiatan pembukaan sumur. 

Pihak PT SMGP dalam siaran persnya, membantah dan memastikan tidak terjadi kebocoran gas H2S saat kegiatan tersebut. 

Dalam siaran pers PT SMGP yang diterima Metro Onlien Senin (7/3/2022) malam, siaran pers itu menerangkan pihak PT SMGP memastikan tidak terjadi kebocoran gas H2S.

Berikut isi siaran persnya :

"PT SMGP mengikuti prosedur standar operasional SMGP yang dirancang untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan pekerja di SMGP.

PT SMGP sebelum memulai pengujian sumur, melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat dengan menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan rencana pengujian sumur. Untuk memastikan semua orang di area tersebut mengetahui akan diadakan kegiatan uji sumur.

Usai sosialisasi SMGP mengevakuasi seluruh personel dan patroli dengan radius 300 meter. Dan sekaligus memantau perimeter dengan drone untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang. 

Selama kegiatan uji sumur, SMGP memantau arah angin dan tingkat gas yang berasal dari sumur melalui gas detektor multi-gas. 

Gas yang mengalir dari sumur terutama tidak terdeteksi dengan 0 ppm dan selalu dalam batas paparan yang diizinkan sesuai standar international saat melalui sistem abatement ( pada sistem ini terdapat 100 liter NaOH yang merupakan teknologi pelarutan H2S) untuk mengurangi paparan gas H2S.

Hasil ini konsisten dengan uji sumur AAE-02 dan AAE-03 yang sebelumnya berhasil diuji oleh SMGP di well pad yang sama. 

Berdasarkan wind sock di Pad AAE, saat pengujian diakukan, angin bertiup ke arah timur dan timur laut seperti yang terlihat pada website kami, www.ksorka.com (dengan video menunjukkan wind sock berkibar), sedangkan Desa Sibanggor Julu berada pada elevasi 26 meter dan jarak 397 meter arah selatan dari kegiatan pengujian sumur SMGP. Selama kegiatan uji sumur, tidak ada alarm gas SMGP yang berbunyi. 

Berdasarkan langkah-langkah keamanan dan pemantauan yang diambil, lokasi geografis Desa Sibanggor Julu dan fakta bahwa gas H2S lebih berat daripada udara, tidak ada indikasi atau bukti yang mendukung klaim paparan gas H2S dari sumur AAE-05 seperti yang telah dilaporkan. 

SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat termasuk memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat setempat, serta berpartisipasi dalam penyelidikan dengan pihak berwenang tentang penyebab sebenarnya dari insiden tersebut. 

SMGP telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan pekerja, serta mengamankan operasi dan asetnya. Saat ini, operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi berjalan normal seperti yang telah disarankan oleh Direktorat Jenderal EBTKE. 

SMGP menyesalkan insiden yang terjadi di lokasi proyek kami yang membahayakan staff kami dan mengecam segala tindakan kekerasan terhadap staf kami dan orang lain," demikian isi siaran persnya. (SRL/Sahrul)




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini