Sakit dan Telantar di Purwakarta, DPP PPRMI/MARBONI Bantu Sabar Marpaung

Sebarkan:


TOBA
| Punguan Pomparan Raja Marpaung Indonesia/Marpaung Boruna Indonesia (PPRMI/MARBONI), ulurkan tangan kepada Sabar Marpaung, 48 tahun, yang menderita sakit keras, dimana saat ini Sabar sedang dirawat di RSUD Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Adapun Punguan ini didirikan untuk mengayomi seluruh keturunan Raja Marpaung Indonesia dan Dunia sebagaimana tatanan falsafah Adat Budaya Batak didalam berbagai kegiatan Sosial lainnya dan telah disepakati dan dikukuhkan didalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PPRMI/MARBONI.

Awalnya informasi diperoleh pengurus DPP PPRMI/MARBONI, Rommel Marpaung (Waketum), St. Damaris Marpaung (Sekjen) dan Gabriel Marpaung (Bendahara Umum) adanya seorang keturunan "Raja Marpaung" yang menderita sakit dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya untuk berobat dan kondisinya telantar dari Fernando Marpaung yang tinggal di kota Banjarnegara Kalimantan.

'Mengetahui informasi tersebut Wakil Ketua Umum Rommel Marpaung bersama Sekretaris Jenderal St. Damaris Marpaung dan Bendahara Umum Gabriel Marpaung langsung berkoordinasi dengan Ketua Umum PPRMI/MARBONI Kapler Marpaung untuk melakukan pergerakan sosial serta menginformasikannya di group whatsapp Marboni Indonesia-Dunia," ucap Rommel, melalui akun WhatsApp, Jumat (18/2/2022).

Lanjutnya, untuk membantu Sabar Marpaung, pengurus DPP PPRMI/MARBONI secara khusus merminta bantuan Gomar Marpaung dan Neison Marpaung selaku Koordionator Punguan Pomparan Raja Marpaung/MARBONI di Purwakarta untuk meninjau dan memberi pertolongan awal.

"Cepat tanggap, Gomar menyampaikan bahwa Sabar Marpaung sudah dievakuasi ke RSUD Purwakarta untuk mendapatkan pertolongan perawatan Medis," terangnya. 

Menyikapi hal tersebut, Ketum PPRMI/MARBONI berdiskusi dengan pengurus DPP Marbani Rommel Marpaung (Waketum), St. Damaris Marpaung (Sekjen) dan Gabriel Marpaung (Bendahara Umum). disepakati supaya perwakilan Pengurus DPP PPRMI/MARBONI (Rommel Marpaung dan Gabriel Marpaung) segera melihat dan memberi bantuan kepada Sabar Marpaung yang sudah dibawa oleh Koordinator PPRMI/MARBONI Purwakarta untuk dirawat di RSUD Purwakarta Kamis, (17/02/2022).

Setiba di RSUD Purwakarta perwakilan Pengurus DPP PPRMI/MARBONI melihat kondisi Sabar Marpaung memang sudah sangat memprihatinkan.

"Pada Kamis pagi, dr. John Sibagariang (suami dari Drg Riris Marpaung) juga sebagai dokter Medis di RSUD Purwakarta sudah terlebih dahulu membesuk dan memberi perhatiannya kepada Sabar Marpaung," jelas St. Damaris Marpaung selaku Sekjend PPRMI/MARBONI.

Ketua DPP PPRMI/MARBONI, Kapler Marpaung, menuturkan, sesuai keterangan singkat yang diperoleh dari dokter John dan Romemi serta Gabriel, penyakit Sabar Marpaung cukup berat dan parah.

'Sesuai hasil pemeriksaan medis, Sabar Marpaung mengidap penyakit paru-paru basah yang mengakibatkan berat badannya semakin hari semakin menurun dan sangat kurus, dan kondisi saat ini, Sabar juga mengalami lupa ingatan," sebut Kapler Marpaung.

Didapati informasi dari masyarakat sekitar rumahnya, bahwa Sabar Marpung sebelum sakit, di beberapa tahun belakangan tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan, untuk makan saja Sabar hanya bisa berharap dari belas kasihan orang lain. 

Sabar Marpaung datang merantau ke kota Purwakarta sekitar 12 tahun silam dan tidak memiliki saudara di kota Purwakarata. Setelah beberpa tahun di Purwakarta merantau kala itu, Sabar disusul adiknya merantau di kota yang sama dan mereka sempat tinggal bersama dalam satu rumah di Puwakarta.

Setelah beberapa lama tinggal bersama di perantauan (Purwakarta) dan berjuang bersama dengan niat dan cita cita untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun naas, malang tak bisa di tolak adiknya mengalami sakit stroke, pada 2 tahun lalu (2020) adiknya pulang kampung ke Kaban Jahe Kabupaten Karo, Provinsi Sumut akibat sakit stroke yang dideritanya.

Kepulangan adiknya ke kampung halaman dengan harapan bisa mendapatkan perawatan perobatan dikampung halamannya.

Semenjak itulah mereka berdua tidak ada lagi saling tukar kabar dan tidak mengetahui kabar dari masing masing sebagai kakak beradik.

Sesuai keterangan medis dari dr. Jhon, riwayat penyakit yang diderita oleh Sabar, dianya harus menjalani perawatan yang cukup lama dan panjang waktunya dan selama dalam menjalani perawatan medis tentu memerlukan biaya cukup besar.

"Untuk perawatan medis Sabar di RSUD Purwakarta, sudah memasuki hari ke-4 dengan biaya bantuan dari tulangnya serta bantuan dari beberapa orang marga Marpaung yang tinggal di Purwakarta berikut dibantu dari kas PPRMI/MARBONI," sebut Kapler.

Disampikan Kapler, terkait dengan asal-usul Sabar Marpaung sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, hal ini dikarenakan Sabar tidak dapat diajak bicara.

Namun, didapat informasi bahwa Sabar berasal dari huta Gompar Sipaet desa Siantar Dangsina Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba-Sumut.

Dalam harapannya, Kapler Marpaung selaku Ketua Umum PPRMI/MARBONI sangat mengharapkan warga Marpaung dapat saling mengulurkan tangan untuk membantu biaya pengobatan Sabar.

"Kita berupaya menemukan dari mana pastinya asal-usul Sabar Marpaung dan nantinya PPRMI/MARBONI bisa mempertemukannya dengan pihak keluarga. Apabila ada pihak keluarga yang membaca dan mendengar informasi ini bisa menghubungi PPRMI/MARBONI Bagian Humas dan Informasi Publikasi Marimbun Marpung di Nomor HP/WA 081375334441," cetusnya Kapler penuh harap. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini