Harga Gula Pasir Kemasan Langka, PTPN II Distribusi ke Pasar 20 Ton Sebulan

Sebarkan:

Kasubag Humas PTPN 2 saat dikonfirmasi terkait produksi Gula Pasir, Jumat 25/02/2022.

DELISERDANG |
Masih belum selesai kelangkaan minyak goreng, kini warga Deliserdang juga merasakan mahalnya harga gula pasir dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Informasi dihimpun di lapangan, gula pasir kemasan di antaranya merek Gulaku, rose brand maupun gula kemasan merek lain yang biasanya banyak di retail modern, kini juga sudah dua pekan terakhir kosong dari rak gula.

Petugas retail menyebutkan, pasokan gula kemasan sejak bulan Januari kemarin sudah kosong. Yang ada gula kiloan yang sudah di muat ke dalam plastik satu kiloan.

Sementara itu, saat ditelusuri di warung warung umum dan grosir masyarakat di sejumlah Kecamatan diantaranya Kecamatan Lubukpakam dan Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang, untuk gula kemasan juga tidak ada. Yang adalah gula pasir karungan biasa.

Menurut Agus pegangan warung kelontong di Lubukpakam, untuk harga gula pasir sudah naik sejak dua bulan terakhir. Saat ini harga gula pasir beli di grosir 645 perkarung atau Rp14.000 perkilogram.

"Kalau gula kemasan tidak ada lagi, yang ada gula karungan, harga sekitar Rp 14.000 perkilogram beli di grosir," jelas Agus.

Masyarakat dibuat panik dengan kondisi pangan saat ini. Bahan kebutuhan pokok tak stabil, langka sejak tahun kemarin dan hal ini di perkirakan akan berlangsung hingga bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022 mendatang.

Masyarakat berharap Pemerintah cepat mengambil langkah untuk menstabilkan harga bahan pokok kebutuhan hidup masyarakat.

Sementara itu pula, menelisik ke salah satu Produsen penghasil Gula Pasir, PTPN II diketahui memiliki dua pabrik gula pasir yang aktif berproduksi. Di antaranya Pabrik Gula Sei Semayang di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang dan Pabrik Gula Kwala Madu di Kabupaten Langkat.

Dua pabrik ini masing masing menggiling bahan baku tebu dengan kapasitas 4000 ton tebu perhari. Dan memproduksi gula kemasan yang dipasarkan ke retail modern dan pasar tradisional di Sumatera Utara.

Menurut Kasusbag Humas PTPN II, Rahmat Kurniawan, Jumat 25/02/2022, gula produksi kedua pabrik gula PTPN II yaitu Pabrik Gula Kwala Madu dan Pabrik Gula Sei Semayang mengisi retail modern dan pasar tradisional sejak aktif berproduksi.

"Dari dua pabrik gula yang ada, setiap bulan kami distribusikan sebanyak 20 ton dalam bentuk kemasan. Untuk karung tidak ada lagi. Sementara untuk harga perkilogram itu di bawah HET yang di tetapkan Pemerintah Rp 12.500," sebut Rahmat.

Rahmat juga mengatakan kalau dalam pendistribusian gula pasir, PTPN 2 mengisi sejumlah retail di Sumatera Utara diantaranya, Transmart, Suzuya Store, Pasar Berastagi dan lainnya.  

"Memang beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan permintaan di pasar dan kini dua pabrik gula PTPN II terus meningkatkan produksi. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam membantu pasokan gula pasir bagi masyarakat. Kita juga mengadakan pasar murah dalam dua bulan terakhir dengan mengandeng Pemerintah Daerah dan Dinas Perdagangan.

"Sudah ada 17 ribu liter minyak goreng yang tersalurkan dalam pasar murah. Untuk gula pasir sudah 11 ribu kilogram dengan harga jual dibawah harga HET. Pemerintah Rp 12.500 perkilo gram," jelasnya.(Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini