CV SJN Gandeng Petani Deliserdang Kembangkan Tanaman Porang

Sebarkan:

CV SJN ajak petani Deliserdang kembangkan tanaman Porang.

DELISERDANG |
CV Serasi Jaya Nusantara (SJN) sudah menyiapkan pabrik pengolahan tanaman porang dengan produksi mencapai 90 ton perhari. Pabrik pengolahan Porang ini yang pertama di Sumatera Utara yang nantinya akan menampung Porang petani dalam jumlah besar dan akan terus dikembangkan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur CV SJN, Zeffrey Sutanto yang didampingi Komut PT Digital Handal Indonesia ( DHI) SH Panjaitan,  dan pemegang saham aplikasi Terang Lestari Link( TL Link) Irfan, pada pertemuan tatap muka dengan sejumlah petani yang akan di rekrut sebagai anggota petani Porang Deliserdang di Desa Araskabu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Minggu (09/01/2021) sore tadi.

Dalam sambutannya, SH Panjaitan menyampaikan bahwa kehadiran PT DHI dengan Koperasi TL Link yang berbasis aplikasi ini, ingin berkontribusi kepada masyarakat dengan sistem pengelolaan koperasi digital.

" Petani cukup menjadi anggota koperasi, daftar secara online dengan mengunduh aplikasi TL Link di play store android. Kami menyediakan bibit tanaman porang yang akan di budidayakan petani. Kami juga memberikan sertifikasi untuk bibit porang, sehingga porang yang ditanam, hasilnya memenuhi kwalitas ekspor," sebut SH Panjaitan.

SH Panjaitan juga menyampaikan, PT DHI telah menyediakan lahan pertanian percontohan tanaman porang yang di kelola secara profesional.

" Kami mengajak masyarakat memanfaatkan kesempatan meningkatkan perekonomian keluarga, untuk menjadi petani Porang skala rumah tangga," jelasnya.

Sementara itu, Menurut Linggom Siahaan, salah seorang petani Porang yang sudah 2,5 tahun membudidayakan tanaman Porang menyebutkan, menanam Porang tidaklah sulit, karena tanaman ini tidak perlu perawatan yang ekstra, karena ini termasuk tanaman hutan. Hanya saja, Porang yang kita kembangkan adalah Porang organik, sesuai permintaan pasar.

" Untuk penanaman, baiknya di tempat bermatahari cukup , karena kalau terlalu rindang akan mudah terserang jamur.Penyakit utama jamur umbi. Saya pakai atap anti panas (paranet ) untuk menghalangi terik matahari tapi menemukan tanaman  mudah diserang jamur," jelas Siahaan.

Dikatakannya juga untuk tanaman, maximalkan untuk tunas tetap satu, agar nutrisi tanaman lebih maximal tumbuhnya. Untuk menam di polibag ukuran 40-50 sudah cukup dan dalam ukuran tanah satu rantai itu sekitar 1000 pohon. Masa panen ideal itu 16 bulan agar hasilnya maximal. Meski demikian usia 6 bulan juga sudah hasil.

" Saat ini harga porang, tolak ke agen masih Rp 5000 perkilo itu sudah untung , namun saya rasa masih kurang layak untuk petani, yang wajar itu sekitar 8000 perkilo," ucapnya.

Kegiatan diskusi dihadiri petani dari Kecamatan Beringin, Kecamatan Pagar Merbau, Kecamatan Galang dan Kecamatan Lubukpakam. 

Adapun pengembangan tanaman porang kini menjadi salah satu primadona ketika Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Porang bisa menjadi komoditas ekspor baru yang memberikan keuntungan tinggi dan meningkatkan perekonomian rakyat. Kementan telah menyusun roadmap budidaya dan ekspor Porang  tahun 2020-2024 dengan target  pengembangan 100 ribu hektar pada tahun 2024 dan potensi ekspor sebesar 92.000 ton chips kering. Dalam roadmap disebutkan realisasi luas lahan tanaman Porang tahun 2020 adalah 19.950 hektar dan tahun 2021 adalah 47.641 hektar. Produksi Porang basah ditargetkan 10 ton per hektar yang akan di buat tepung glucomannan. Sedangkan, produksi kering dalam bentuk chips adalah 15 persen dari produksi basah. Untuk kebutuhan bibit adalah 20.000 katak atau 100 kilogram per hektar. (wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini