Dua Kali Aborsi Hingga Pacar Nekad Bunuh Diri, Oknum Polisi Ini Terancam Dipecat

Sebarkan:


PASURUAN |
Polri melalui Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polres Mojokerto bergerak cepat mengungkap kasus bunuh diri NWR (23) yang merupakan seorang mahasiswi di area pemakaman di Mojokerto.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Polri telah mengamankan oknum polisi berinisial RB sebagai tersangka. RB merupakan seorang polisi berpangkat Bripda yang saat ini bertugas di Polres Pasuruan.

Tersangka dan korban diketahui berkenalan pada Oktober 2019 dan berpacaran. Berdasarkan hasil introgasi terhadap RB, keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri mulai tahun 2020 hingga 2021, sehingga mengakibatkan NWR dua kali hamil dan diaborsi bersama RB.

"Korban selama pacaran, yang terhitung mulai bulan Oktober 2019 sampai bulan Desember 2021 melalukan tindakan aborsi bersama yang mana dilakukan pada bulan Maret tahun 2020 dan bulan Agustus 2021,” turur Wakapolda Jatim, Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo S.H., M.H., di Mojokerto, Sabtu (4/12) malam yang dikutip Metro Online dari Akun Facebook Resmi Divisi Humas Polri.

Polri akan menindak tegas oknum RB atas perbuatan melanggar hukum yang ia lakukan, dalam hal ini dengan sengaja menggugurkan kandungan (aborsi). Perbuatan RB telah melanggar hukum internal Polri yang diatur dalam Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang kode etik yaitu dijerat dengan Pasal 7 dan 11 dengan hukuman terberat yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Selain itu, tersangka juga akan dijerat Pasal 348 KUHP jo Pasal 55 KUHP.

Dikutip dari postingan terpisah, Akun Facebook berinisial DC menyebutkan, awal dari kasus ini bermula saat oknum polisi berpangkat Bripda itu berpacaran dengan korban hingga hamil.

Berikut isi postingannya:

Mbak Novia

Semoga tenang dalam tidur panjangmu...

Gini para nitizen yang memviralkan dan mencari keadilan kasus mbak novia..

 Dikasih pil, tertidur, diperkosa  sampai hamil.

 Minta pertanggungjawaban, ortu pelaku memaksa korban meminum pil biar keguguran.

 Diintimidasi keluarga pelaku, korban pun tertekan.

 Beli sianida, ke makam ayahnya, & bunuh diri di samping pusara.

 Pelakunya pulici, bapaknya rang de pe er de

 _________

 Dari twitter Mbak Kalis saya tuliskan ulang:

 FYI, di sekitar kita, sosok perempuan seperti ibu si pelaku KS Novia itu banyak. Misogini menstandarkan dunia pada nama baik anak laki-laki. Novia jadi korban pemaksaan aborsi, dipaksa menelan pil sebanyak mungkin, menjalani perawatan RS sendirian, sambil diteror tiap hari.

 Seandainya Novia melaporkan kasus, (fyi, udah lapor juga) bukan hanya pelaku yang denial kasusnya, tapi juga semua orang-orang di sekitar pelaku.

 Novia sudah melakukan yg terbaik, mencari dukungan pada paman-pamannya. Tapi tak juga ia temukan bantuan.

 Ia sudah melakuan yg terbaik. Swargi langgeng.

 Teman-teman korban kekerasan dalam pacaran (KDP) yg berada dalam situasi sulit seperti Novia, sila akses @carilayanan @KomnasPerempuan @LBHAPIK / pengada layanan lain.

 Masih banyak harapan buat kalian untuk dapat rumah aman, faslankes gratis, konseling, bantuan hukum.

 Bertahan ya! ❤❤❤❤

 __________

 Ini pelakunya harus diviralin (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini