Dijanjikan Walikota Tanjungbalai Gratis, Keluarga Balita Pasien Gizi Buruk Terkejut Dimintai Uang Ambulance

Sebarkan:

Nizrah orang tua balita penderita gizi buruk.

TANJUNGBALAI |
Keluarga balita pasien gizi buruk Argani shahiro, 3 tahun, warga Jalan Singosari, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Dr Teuku Mansyur.

Menurut keterangan Nizroh, orang tua balita pengidap gizi buruk itu kepada wartawan, Rabu (15/12/2021), pihak Rumah Sakit Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai tega meminta uang sebesar Rp830.000 untuk biaya mobil ambulance dalam proses merujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

"Saya sangat kecewa. Padahal kemarin saat Bapak Plt Walikota Tanjungbalai H Waris Thalib mengunjungi rumah kami, beliau berjanji bahwa semua biaya tidak akan dibebankan kepada keluarga kami. Tetapi kenyataan, malah pihak rumah sakit meminta biaya ambulance kepada kami. Keluaga kami, keluarga yang tidak mampu. Karena itu kami tidak sanggup membawa anak kami berobat. Tetapi karena Plt Walikota H.Waris Thalib berjanji bahwa kami tidak akan mengeluarkan biaya sepersenpun, makanya anak kami ini kami bawa ke Rumah Sakit Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai, dan ternyata langsung dirujuk ke Medan," ucap Nizroh dengan sedih.

Namun, alhamdulillah untung saja keluarga tak mampu ini dibantu dari rumah sosial sebesar Rp.500 ribu untuk biaya ambulance. Sedangkan untuk kekurangannya, akhirnya mau tidak mau pihak keluarga yang mencarikannya.

"Setelah itu barulah kami bisa ke Medan memakai mobil ambulance dari RSU Tengku Mansyur Tanjungbalai. Harapan saya kepada Plt walikota Tanjungbalai H.Waris Thalib agar membantu perobatan anak saya yang menderita gizi buruk ini seperti yang telah dijanjikan," ujarnya.

Terpisah Plt Walikota Tanjungbalai H.Waris Thalib saat dikonfirmasi wartawa mengatakan, dirinya akan mengecek informasi itu. "Nanti akan saya sampaikan, bahwasanya itu tidak dipungut biaya. Tidak ada biaya yang harus dikeluarkan keluarga balita penderita gizi buruk. Saya yang akan menanggung semua biaya perobatannya," tegas Waris.

Sebut Waris lagi, pasien penderita gizi buruk tidak boleh ditelantarkan. Kalau memang benar hal itu terjadi, pegawai Rumah Sakit Umum Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai yang meminta biaya ambulance kepada keluarga balita pasien gizi buruk, secepatnya akan diproses dan digantikan posisinya.

Sebab masyarakat Tanjungbalai harus sehat semua. Apalagi ini terkait penderita gizi buruk. Harus ditangani secara intens," pungkasnya.

Sementara Itu Ainun Staf keuangan RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan pihaknya membebankan biaya ambulance kepada keluarga pasien penderita gizi buruk.

Kalau kami yang membawakan pasien memakai ambulance, kalau dia sudah terdaftar sebagai pasien BPJS memang kami tanggung biaya untuk keberangkatannya. Tapi kalau dia tidak menggunakan BPJS, maka pihak keluarga yang harus membayar sebesar Rp.832 ribu sesuai dengan Perda kita," ucapnya.(surya/js)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini