Cerita Peserta JKN-KIS yang Rajin Bayar Iuran untuk Bantu Peserta Lain

Sebarkan:
Efrida sedang memperlihatkan kartu peserta JKN-KIS miliknya


PALUTA | Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari BPJS Kesehatan telah menjadi pilihan utama masyarakat untuk melindungi diri. Salah satunya adalah warga asal Gunungtua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Efrida Yanti Nasution yang memilih program JKN-KIS untuk memproteksi dirinya.

Efrida mengatakan jaminan kesehatan sangat diperlukan mengingat biaya pelayanan kesehatan yang semakin mahal. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berjalan lurus dengan peningkatan biaya kesehatan. Oleh karena itu menurut Efrida, menjadi peserta JKN-KIS menjadi kebutuhan bagi setiap orang.

“Saya tidak pernah menggunakan JKN-KIS, saya mendengar besarnya manfaat program ini dari saudara saya. Bukan karena diwajibkan, tapi karena saya pikir manfaatnya sangat besar jika dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Iurannya pun relatif terjangkau, tidak membebani ekonomi keluarga,” kata Efrida, Kamis (23/12/2021).

Efrida menceritakan bahwa saudaranya di Jakarta pernah menggunakan JKN-KIS saat mengalami demam tiphoid dan harus dirawat di rumah sakit. Saudaranya dirawat beberapa hari hingga akhirnya sembuh, tanpa mengeluarkan biaya sama sekali. Dari situ ia semakin termotivasi, dan ingin segera mendaftar untuk berjaga-jaga dikala sakit.

Kendati Efriya belum pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya, ia mengaku bersyukur karena masih diberikan kesehatan dari yang Mahakuasa. Efriya juga merasakan energi positif dengan berpartisipasi membantu masyarakat yang sedang sakit.

Lebih lanjut Efrida mengungkapkan dirinya cukup sering berkomunikasi dengan petugas di Puskesmas. Mereka juga yang memberitahu Efrida untuk memindahkan faskes tempat ia terdaftar agar lebih dekat ke rumahnya. 

Tidak itu saja Ia juga diingatkan untuk rutin membayar iuran, menghindari tunggakan, dan selalu memeriksakan kesehatan meskipun dalam keadaan sehat.

“Kita bisa saja sakit mendadak, apalagi orang kampung kebanyakan tidak punya tabungan karena penghasilannya harian. Kalau sakit biasanya minjam uang, berbeda dengan yang punya penghasilan tetap setiap bulan. Yang tidak punya tabungan berobatnya ya harus mengandalkan BPJS Kesehatan,” tutur Efrida.


Efrida berharap agar Program JKN-KIS dapat terus dikembangkan, salah satunya kemudahan akses pelayanan di rumah sakit. Menurutnya semua rumah sakit sebaiknya dapat melayani masyarakat melalui Program JKN-KIS dimana pun berada. (Syahrul/ST)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini