Mantan Pelatih Perserang Akan Membuat Laporan Polisi ke Mabes Polri atas Dugaan Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia

Sebarkan:
Putut Wijanarko dan Kuasa Hukumnya Banua Sanjaya Hasibuan SH MH.
BANTEN
| Baru-baru ini Kompetisi Liga 2 tahun 2021-2022 tengah menjadi sorotan media di Tanah Air. Sebab, sejumlah nama di isukan ikut terseret dalam laporan pihak Manajemen Perserang ke PSSI terkait dugaan keterlibatan pengaturan skor, termasuk nama mantan pelatih Perserang Putut Wijanarko.

Dikutip dari beberapa sumber, sebelum melayangkan laporan ke PSSI, Manajemen Perserang juga telah memberhentikan dengan tidak hormat lima pemainnya, termasuk Putut Wijanarko yang saat itu menjadi pelatih Perserang.

Terkait itu, Putut Wijanarko dan kuasa hukumnya Banua Sanjaya Hasibuan SH MH akan segera membuat laporan polisi kepada pihak Manajemen Perserang Serang maupun kepada pihak pihak ketiga terkait dalam dugaan pengaturan skor di Liga 2 Indonesia.

Dalam keterangan persnya, Sabtu (30/10/2021) Putut Wijanarko bersama kuasa hukumnya Banua Sanjaya Hasibuan SH MH yang juga selaku Ketua Umum Mahkamah Keadilan yang namanya sudah tidak di ragukan lagi dalam membela hak-hak kliennya, dengan tegas mengatakan, akan secepatnya melakukan upaya-upaya hukum kepada para Manajemen Perserang secara pidana maupun perdata sesuai Undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.

Sebab dari pengakuan Putut Wijanarko, dirinya menolak dan membantah ikut terlibat dalam dugaan pengaturan skor, seperti yang sudah digembar-gemborkan di berbagai media yang menyeret namanya dalam dugaan keterlibatan pengaturan skor di Liga 2.

"Saya menolak dan membantah atas laporan Manajemen Perserang ke PSSI, dimana dalam laporan itu nama saya diseret ikut terlibat pengaturan skor pertandingan sepak bola Liga 2 ketika saya menangani Perserang supaya kalah dalam pertandingan melawan Rans Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,"ujarnya.

Dikatakan Putut, bahwa dirinya mundur menjadi pelatih Perserang karena adanya tuntutan dari Suporter Perserang.

"Dasarnya ini.. ada bukti rekaman vidio yang saya miliki berdasarkan prestasi Perserang yang tidak sesuai harapan masyarakat Kabupaten Serang dan juga pengurus Perserang,"kata Putut.

"Kemudian saya tegaskan juga, ketika saya mundur sebagai pelatih Perserang, saya sebelumnya sudah minta ijin kepada Manejer Perserang melalui SMS ke nomor Selulernya pada tanggal 27 Oktober 2021 pukul 09.09 dan Manajer Perserang sendiri sudah mengetahuinya. Jadi, kenapa Manejer Perserang menyatakan saya di pecat dan di berhentikan tidak terhormat oleh Manajemen Perserang. Ini fitnah..! atas nama saya pribadi sebagai mantan pelatih Perserang dan bisa menghabiskan karir saya sebagai pelatih, tentunya saya tidak menerima atas tuduhan dugaan keterlibatan pengaturan skor Liga 2 Indonesia. Saya akan proses secara hukum atas tuduhan-tuduhan terhadap diri saya tersebut,"tambahnya.

Kemudian, Putut juga mengaku, pada hari Senin tanggal 01 November 2021 dirinya telah dipanggil oleh Komisi Disiplin ( Komdis ) PSSI untuk di mintai keterangan dalam dugaan pengaturan skor Liga 2 Indonesia.

"Saya akan buktikan, kalau saya tidak terlibat dalam tuduh tuduhan terhadap diri saya. Maka, saya meminta dengan tegas kepada Manajer Perserang untuk meminta maaf dan melakukan klarifikasi tentang pernyatan-pernyatannya di berbagai media pers, tentang nama baik saya dalam permasalahan pemecatan secata tidak terhormat dan juga dugaan pengaturan skor, sekaligus juga memberikan hak-hak saya yang belum di selesaikan selama saya menjadi pelatih Perserang,"pungkas Putut.

Senada, Banua Sanjaya Hasibuan SH MH selaku kuasa hukum Putut Wijanarko juga dengan tegas mengatakan, akan menindak untuk memproses pihak-pihak yang sudah merusak nama baik kliennya Putut Wijanarko secara pidana maupun perdata.

"Sebab, klien saya tidak ada kaitannya dengan masalah pengaturan skor. Klien saya mundur menjadi pelatih Perserang di karenakan hasil pertandingan Perserang tidak sesuai dengan harapan pengurus. Selain itu, klien saya juga didesak mundur menjadi pelatih Perserang berdasarkan bukti rekaman vidio dari suporter yang meminta klien saya mundur menjadi pelatih Perserang saat itu. Jadi menurut saya, Putut Wijanarko harus di jadikan contoh ketika beliau mundur menjadi pelatih Perserang demi kebaikan Perserang kedepannya,"kata Banua.

"Masa klien saya mundur demi kebaikan Perserang, malah diduga melakukan pengaturan skor dalam turnamen sepak bola Liga 2. Jadi, saya menghimbau kepada siapa saja jangan pernah membuat pernyataan-pernyatan di media atau menduga-duga kepada klien saya kalau tidak mempunyai alat bukti, akan saya kejar dan akan saya proses secara hukum nantinya,"pungkas penasehat hukum Putut Wijanarko bermarga Hasibuan ini yang sehari-harinya juga sebagai pengusaha dan juga sering melayani hukum gratis kepada masyarakat yang memerlukan bantuan hukum kepadanya. (GNP/Ginda)






Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini