IPM Sesalkan Pihak PT SMGP yang Belum Tanggung Jawab Terhadap Para Korban

Sebarkan:


MANDAILING NATAL |
Ikatan Pemuda Mandailing (IPM) mengecam pihak perusahan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), karena belum bertanggung jawab terhadap para korban warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.

Pasca insiden yang terjadi pada hari ini Kamis (05/8/2021) siang, warga pun melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan di Gedung Serbaguna di desa tersebut, sore harinya.

Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa pihak perusahaan sampai saat ini belum bertanggung jawab terhadap korban yang sebelumnya mendapat perawatan di rumah sakit Panyabungan. Yakni, diantaranya sejumlah korban susulan dari insiden pada tanggal 25 Januari, dan korban insiden di tanggal 09 Mei di Welpad T.

Seterusnya korban insiden kebakaran yang terjadi di Wellpad AA pada tanggal 11 Mei yang lalu.

"Kita sangat menyesalkan sikap pihak perusahaan, yang ternyata sampai saat ini belum juga bertanggung jawab terhadap para korban dari insiden-insiden tersebut. Padahal sudah jelas para korban jatuh pingsan diakibatkan aktivitas di perusahaan tersebut," kata Ketua Umum IPM Tan Gozali, disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Sahrul Harahap kepada Media ini, Jumat (06/08/2021).

Menurut mantan aktivis HMI ini, bahwa apa yang ditunjukkan oleh PT SMGP dengan tidak bersedia bertanggung jawab, justru terkesan ada anggapan kami dari IPM bahwa perusahan tidak peduli khususnya kepada masyarakat.

"Mereka tidak menunjukkan kepeduliannya, padahal korban itu masyarakat setempat. Kenapa saya bilang begitu? Sebab, korban yang dilarikan ke rumah sakit faktornya akibat insiden (kecelakaan) di perusahaan tersebut," jelasnya

IPM juga menyesalkan apabila ada anggapan baik dari pihak PT SMGP maupun dari pihak lain, kalau korban yang dilarikan ke rumah sakit hanya berpura-pura mengalami sakit, biar mendapatkan santunan.

"Kalau ada yang menganggap bahwa korban pura-pura sakit untuk mendapat santunan, saya kira itu anggapan yang salah dan keliru. Sebab, dalam keterangan pihak rumah sakit yang melakukan pemeriksaan, korban mereka mengalami mual dan pening, serta ada yang sakit kepala," paparnya.

Terakhir, IPM juga berharap perusahaan menunjukkan iktikad baiknya dengan  bertanggung jawab kepada para korban.

Sebelumnya, masyarakat Desa Sibanggor Julu meminta pertanggungjawaban terhadap PT SMGP atas korban susulan pasca insiden 25 Januari lalu. Seterusnya korban dari insiden pada tanggal 09 Mei dan korban pada insiden kebakaran pada tanggal 11 Mei di Wellpad AA.

"Padahal, jika diukur, tak seberapa nilai materinya bila dibandingkan dengan keuntungan mereka yang menggarap tanah 'hasorangan' kita ini," pungkasnya.

Sementara itu, menurut keterangan dari pihak perusahaan bahwa alasan mereka tidak bertanggung jawab terhadap para korban tersebut, karena tidak ada bukti kuat yang diterima dari pihak rumah sakit.

"Kalau ada bukti dari rumah sakit tentu kita juga tidak mungkin tutup mata," kata Head of Corporate Affairs PT SMGP, Syahrini Nuryanti, ketika dikonfirmasi. (Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini