Tak Direstui 'Camer' Karena Si Gadis Jelita Masih di Bawah Umur, Cowok 'Macho' Guru Muay Thai Rela Dipenjara 7 Bulan

Sebarkan:



Foto ilustrasi (MOL/Ist)



MEDAN | Mirip sinetron/film India atau ungkapan usang terhadap sepasang kekasih lagi dimabuk cinta. 'Kalau cinta sudah melekat, gula Jawa pun terasa coklat'.


"Terima Yang Mulia," kata Gregor (bukan nama sebenarnya) tanpa pikir panjang pada persidangan via video teleconference (vicon) menjawab pertanyaan majelis hakim diketuai Eliwarti di Cakra 8 PN Medan, Selasa (13/7/2021).


Dari fakta-fakta hukum terungkap di persidangan, terdakwa terbilang 'macho' itu diyakini terbukti bersalah melanggar pidana Pasal 332 ayat (1) Ke-1 KUHPidana, sebagaimana dakwaan tunggal JPU dari Kejari Medan, Risnawati Ginting.


Yakni membawa pergi seorang wanita yang belum dewasa, tanpa dikehendaki orang tua atau walinya, tetapi dengan persetujuannya dengan maksud untuk memastikan penguasaan terhadap wanita itu, baik di dalam maupun di luar perkawinan. Gergor pun harus menahankan dinginnya malam di balik jeruji besi selama 7 bulan.


Vonis majelis hakim lebih ringan 5 bulan dari tuntutan JPU. Pada persidangan sebelumnya, Risnawati Ginting menuntut Gregor agar dipidana 1 tahun penjara.


Les Muay Thai


Berawal dari les privat seni bela diri tinju juga menggunakan tendangan, populer disebut  Muay Thai pada Juli 2020 lalu. Otomatis Gistal (nama samaran), gadis jelita nan menawan seorang diri dilatih Gregor.


Namanya juga cinta. Nggak tahu, kapan dia datang dan mampir ke hati siapa. Seiring berjalannya waktu, bibit saling mencintai pun mulai tumbuh. 


Di atas kertas, Gregor yang 'macho' suka humor. Gistal jelita rada manja menanjak remaja dengan postur ideal, merupakan pasangan serasi.


Tidak Merestui


Di sisi lain, naluri seorang ibu (sebut saja Sherly) menangkap sinyal kecurigaan. Sepertinya ada sesuatu di balik kedekatan putrinya dengan sang pelatih seni bela diri.


Calon mertua -bahasa prokem: 'camer'- ternyata tidak merestui hubungan asmara kedua sejoli karena si buah hatinya belum berusia dewasa. 


Les privat Muay Thai bukan cuma diakhiri. Gistal bahkan dijadikan seperti anak pingit. Overprotect. Dia dilarang keluar rumah kecuali ada urusan mendesak.


Hal itu jelas merupakan siksaan buat si manja nan jelita. Tanpa sepengetahuan kedua orang tua maupun anggota keluarga, Gistal nekat curi-curi waktu ketemu sama sang 'Romeo'. 


Hubungan asmara di balik layar alias 'Backstreet' pun mereka lakonkan selama 2 bulan. Seribu satu alasan.  Di antaranya, ke rumah teman. Ke rumah nenek dan seterusnya.


Gistal pun ngotot tidak mau pulang ke rumah orang tuanya. Gregor  sempat menitipkan sang 'Juliet' di rumah teman kuliahnya juga wanita. Namun temannya kemudian menelepon orang tua Gistal.


Orang tua kedua insan lagi dimabuk asmara itu pun bertemu di rumah nenek Gistal. Intinya mereka sebagai orang tua sepakat agar hubungan di antara anak mereka tidak dilanjutkan.


Kontrakan


Klimaksnya, Gistal dan Gregor pun janjian bertemu dan memesan kamar hotel. Entah siapa yang punya ide, sepulang dari hotel, mereka pun menemukan kamar kontrakan di salah satu sudut Kota Medan. Intensitas pertemuan semakin sering. Ibarat daun dan lepat. Pinginnya mau 'lengket'.


Pada tanggal 19 Februari 2021 baru lalu, ayah tiri Gistal menemukan mereka lagi berduaan di kamar kost tersebut. Gregor pun diadukan ke Mapolrestabes Medan. (ROBS)





Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini