Tagih Janji PT.AP3, Warga Buluh Telang Kembali Blokir Akses Jalan

Sebarkan:


LANGKAT |
Ratusan truk bermuatan material galian C jenis tanah timbun yang melintas di Desa Buluh Telang, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, berdampak pada kehancuran sarana dan prasarana jalan di desa tersebut.

Truk bermuatan tanah hasil galian C yang juga diduga dari usaha ilegal tersebut digunakan untuk proyek pembangunan Jalan Tol penghubung Sumut-Aceh, dituding menjadi salah satu penyebab jalan di Desa Buluh Telang, mengalami kerusakan yang sangat parah. 

Intinya, aktivitas pengerukan galian C yang dilakukan PT.APPP (AP3) ditengarai menjadi penyebab utama rusaknya jalan. Bahkan, tanah yang dikeruk adalah tanah HGU PT.Buluh Telang dan sebagian lainnya merupakan tanah masyarakat.

Kendati dalam beberapa bulan belakangan ini, warga di wilayah Desa Buluh Telang, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, telah melakukan aksi demo berjilid meminta agar PT.AP3 segera memperbaiki sarana jalan desa, tapi semua hanya janji kosong atau janji kardus.

Terbaru, puluhan warga Desa Buluh Telang, kembali melakukan aksi kembali pada Kamis (04/06/2021) sekira pukul 14:00 WIB. Aksi ini merupakan aksi unjuk rasa yang ketiga kalinya untuk menagih janji PT.AP3 agar segera memperbaiki jalan utama desa tersebut agar layak dilintasi masyarakat. Karena jalan desa tersebut merupakan akses jalan utama masyarakat untuk beraktivitas sehari hari. 

"Jalan ini adalah jalan satu-satunya yang kami lewati untuk berbelanja ke kota ataupun aktivitas lainnya. Semenjak PT.APPP ini melakukan aktivitas galian material tanah dan truk-truk besar melintasi jalan ini, kondisi jalan menjadi rusak sangat parah. Serba salah, saat musim hujan jalan sangat licin dan ketika musim kemarau jalan bergelombang serta berdebu," ujar Riki, salah seorang warga masyarakat setempat yang setiap hari beraktivitas melewati jalan tersebut.

Dalam aksi kali ini, puluhan warga Desa Buluh Telang menggelar aksi demonstrasi di depan proyek galian C yang dikelola PT.AP3. Warga mengaku geram dengan adanya aktivitas pengerukan galian C yang tidak memikirkan dampak kerusakan lingkungan dan infrastruktrur jalan.

Menurut warga, masyarakat Buluh Telang mendukung Proyek Nasional pembangunan jalan tol, sehingga masyarakat selama ini tidak mempermasalahkan adanya kegiatan proyek pengerukan galian C.

"Kami tau ini tanah untuk pembangunan proyek jalan tol. Kami mendukung seratus persen. Tetapi pihak pengusaha galian C PT. AP3 tidak memikirkan kerusakan lingkungan dan infrastruktrur jalan. Ya aneh, katanya pembangunan nasional tapi masyarakat telah terkana imbas atau telah dirugikan atas adanya kegiatan galian tanah ini," ujar Wak Siul. 

Ditambahkan warga, masyarakat sudah melakukan aksi unjuk rasa dan demonstrasi pada awal Maret kemarin agar jalan segera diperbaiki, namun hanya janji saja yang didapat oleh warga yang berunjuk rasa. Aksi berjilid-jilid sampai ketiga kali namun jalan belum juga diperbaiki agar layak untuk dilintasi. 

"Unjuk rasa ketiga ini adalah puncak kemarahan masyarakat. Kami bersama Mahasiswa akan terus menyuarakan hak masyarakat untuk memperoleh sarana dan prasarana jalan yang layak. Selama ini kami hanya dikasih janji tinggal janji. Permintaan kami sederhana saja, kami meminta jalan dikeraskan atau disertu (diratakan), sehingga tidak bergelombng," ungkap Bagus, salah seorang tokoh pemuda di Dusun Darat Hulu.


Sementara itu, aktivis Mahasiswa dan Pemuda Langkat yang selama ini kerap mengkritisi kerusakan insfrastruktur jalan di wilayah Kab.Langkat, Fikri, mengatakan bahwa, permasalahan kerusakan jalan dan kegiatan pengerukan tanah oleh PT.AP3 sudah menyampaikannya kepada Kepala Desa Buluh Telang. Sementara mengenai permasalahan kegiatan Galian C oleh PT. AP3 serta kerusakan infrastruktrur jalan, juga sudah sampai pada pembahasan di DPRD Langkat. 

"Saya selalu fokus mengamati infrastruktrur jalan di Kabupaten Langkat, terkhusus di Desa Buluh Telang ini. Karena saya termasuk bagian masyarakat dari Kecamatan Padang Tualang, daerah tempat tinggal saya. Dua kali aksi demonstrasi saya lihat masyarakat cuman dikasih janji-janji saja. Sehingga aksi demonstrasi jilid tiga ini saya ikut ke jalan menyampaikan aspirasi. Karena persoalan ini sebenarnya sudah sampai pada Kepala Desa, Camat bahkan sebenarnya sudah sampai pada pembahasan  di DPRD Langkat. Tapi terus semuanya bungkam," ungkap Fikri yang juga selaku Koordinator Aksi.

Ditambahkan Fikri, masyarakat hari ini merasa dirugikan atas adanya galian c ini, karena PT. AP3 tidak menghiraukan beberapa  jalan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan infrastruktrur. Padahal warga masyarakat mendukung seratus persen program pemerintah ini.

"Masyarakat menginginkan adanya perbaikan jalan yang di rusak oleh PT. AP3. Masyarakat akan turun kembali jika kondisi ini tidak diindahkan oleh PT. AP3. Selain itu, masyarakat akan tetap menyegel PT.AP3 sampai jalan yang diharapkan masyarakat diperbaiki," tandasnya.(lkt-2)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini