Mengais Rezeki dari Tumpukan Sampah TPA Batu Bola

Sebarkan:

Mengais Rezeki dari Tumpukan Sampah TPA Batu Bola



PADANGSIDIMPUAN |
Sampah adalah benda yang sangat kotor dan jorok yang dikenal setiap orang, tidak itu saja aroma dan bau busuk menyengat kerap kali membuat orang tidak ingin berurusan dengan yang namanya sampah. Sampah kerap kali dipandang sebagai benda tanpa nilai jual. Namun bagi sebagian orang dari tumpukan sampah jadi mata pencaharian mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Batubola contohnya yang terletak di desa Simatohir kota Padangsidimpuan, disinilah sampah mulai dari sudut Kota Padangsidimpuan dibuang. Aroma bau busuk menyengat sudah pasti tercium dari beraneka macam jenis sampah di TPA Batubola.

Bau sampah menyengat tidak lagi dihiraukan oleh warga setempat yang tinggal di lokasi tersebut, Bahkan warga asli daerah sekitar malah memanfaatkan lahan TPA itu sebagai mata pencaharian mereka tidak heran aroma bau busuk dan kotor sudah bersahabat dengan penciuman mereka.

Hal ini dirasakan Mariati Harahap salahsatu warga Desa Simatohir Kota Padangsidimpuan yang juga menggantungkan hidupnya dari  tumpukan sampah. Ia mengatakan bahwa dirinya dan puluhan pemulung lainnya sudah terbiasa dengan sampah bahkan sudah menjadi sahabat sehari - hari, sehingga bau busuk dan kotor sudah menjadi hal yang lumrah dan bukan sesuatu yang menjijikkan lagi bagi mereka.

Di usianya yang lebih kurang setengah abad ini Ia dan suaminya terpaksa menggantungkan hidup dari tumpukan sampah, tidak ada jalan pilihan demi menyambung hidup TPA Batubola menjadi tempat pilihan mengais rezeki bagi keluarganya dan terhitung sudah tiga tahun lamanya Ia menggantungkan hidup dari tumpukan - tumpukan sampah walau sebelumnya pernah membuka usaha sendiri bersama sang suami.

Kepada metro-online Ia mengatakan pertama Ia menjejakkan kaki di TPA Batubola, dirinya tidak tahan dengan berbagai macam aroma dari sampah, tetapi sekarang tidak hanya tempat mencari nafkah, makan dan minum ditempat itupun sudah hal biasa Ia lakukan begitu juga dengan warga lainnya yang menggantungkan hidup mereka dari sampah mereka terlihat sehat - sehat saja.

"Pertama kali disini kita tidak tahan dan tidak nyaman baunya, tetapi sekarang sudah biasa, sampah sudah seperti sahabat bagi kita" ungkapnya tersenyum, Jumat (19/03/2021).

Dari tumpukan sampah Ia dan puluhan pemulung lainnya mencari dan mengumpulkan barang - barang bekas yang masih bernilai jual untuk dijual. Kemudian setelah terkumpul, barang bekas tersebut akan di jual lagi kepada pengepul. Dari barang bekas yang Ia kumpulkan sehari Ia bisa mendapatkan uang Rp.35.000 - Rp.50.000 perhari.

Mariati menyebutkan, bahwa di TPA Batubola lebih kurang ada 50 orang yang mengais rezeki dan menggantungkan hidupnya dari tumpukan  sampah.

"Ada sekitar 50 orang yang bekerja di pembuangan sampah ini dan kebanyakan mereka adalah warga sini," ucapnya.

Tidak itu saja diceritakannya banyak juga orang yang merasa iba kepada mereka dan tidak jarang sejumlah orang, dari perusahaan maupun  dari sekolah datang ke TPA Batubola menjumpai mereka dengan memberikan makanan maupun bantuan sembako.

Kemudian Ketika ditanyakan apakah Ia pernah mengidap penyakit atau gangguan pernafasan semenjak bekerja di TPA Batubola ?. Ia menjawab belum pernah, begitu juga dengan puluhan pemulung lainnya tampak sehat - sehat saja.

Kemudian ketika Ia ditanya lagi bagaimana dengan ancaman virus Corona yang akhir - akhir ini melanda berbagai daerah, bukankah ditempat yang kotor bisa terinfeksi ?, kemudian Ia mengatakan bahwa mencari nafkah itu sangatlah penting untuk menyambung hidupnya, namun masalah adanya virus Corona ataupun penyakit lainnya Ia lebih memilih berserah diri kepada yang Maha Kuasa.

"Kalau dibilang takut sama virus Corona, kita tidak bisa jawab itu, yang penting selama kita sehat dan bisa cari nafkah masalah Corona kita serahkan saja sama yang Maha Kuasa," ungkap Mariati.

Pantauan metro-online.co, setiap mobil truk pengangkut sampah yang datang, terlihat puluhan pemulung berebutan mendatangi mobil tersebut dengan harapan bisa menemukan barang - barang bekas yang masih memiliki nilai jual untuk dijual. Bahkan informasinya sampai malam hari pun masih ada pemulung yang menunggu kedatangan mobil - mobil truk pengangkut sampah milik pemerintah Kota Padangsidimpuan itu. (Syahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini